Halaman

Selasa, 24 Juni 2014

Yuuuk Blajar Dari Perjalanan Skripsi

Berbicara tentang skripsi. Skripsi yaitu mata kuliah yang disuguhkan pada mahasiswa tingkat akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Akan tetapi, selain itu bagi saya skripsi ini seperti sebuah perjalanan dimana saya bisa belajar banyak dari setiap langkah yang saya lakukan. Bukan hanya sekedar belajar menulis, meneliti, membuat instrumen, ataupun mengolah data, tapi lebih dari itu.

Skripsi mengajarkan saya tentang kedisplinan, at least displin mengenai waktu. Kenapa? Karena menurut saya mereka yang dapat lulus cepat itu adalah mereka yang memiliki disiplin waktu. Sesuatu yang jarang sekali dimiliki oleh orang saat ini, contoh real-nya saja ketika kita janjian berkumpul dengan teman-teman, pasti selalu saja ada yang datang terlambat, atau ketika perkuliahan yang sudah terjadwal pun tidak jarang saya melihat orang yang datang terlambat dengan berbagai alasan, entah itu masalah traffic, tugas yang belum selesai, dsb. Hey, it’s not the reason for late. Kembali tentang skripsi, kebanyakan di kita (termasuk saya hehe) memiliki kebiasaan untuk menunda-nunda waktu sehingga proses pengerjaan skripsi menjadi lama. Tapi bukan berarti juga harus terburu-buru dalam mengerjakannya, hanya perlu fokus dan menghargai waktu, saya yakin kita dapat segera menyelesaikannya.

Skripsi mengajarkan saya untuk tidak berbicara sembarangan. Kenapa? Karena dalam skripsi kita dituntut untuk berargumentasi berdasarkan fakta dan disertai bukti, atau harus ada argumen lain yang dapat menguatkan pendapat kita. Kita tidak bisa berargumen seenaknya. Begitu juga dalam kehidupan, sering kita mendengar bahwa kita tidak boleh bergosip mengenai orang lain, berbicara seenaknya, ataupun menuduh seseorang tanpa disertai bukti.

Skripsi mengajarkan saya untuk terbiasa membaca. Kenapa? Karena dalam skripsi saya harus banyak membaca buku ataupun karya ilmiah lainnya demi guna kepentingan research saya. Ketika saya membaca dari satu sumber ke sumber lain, membuat saya menjadi haus akan ilmu. Tidak cukup membaca satu sumber saja. Padahal dulu saya membaca buku jika hanya disuruh atau akan menghadapi ujian saja. Tapi gara-gara skripsi, saya membaca buku karena keingintahuan saya mengenai suatu hal. Dan itu menarik bagi saya.

Skripsi mengajarkan saya untuk tidak pantang menyerah. Kenapa? Karena ketika saya lelah dengan situasi yang menjebak saya sehingga membuat saya ingin menyerah dengan tugas akhir ini, Alhamdulillah, Alloh selalu mengingatkan saya kembali mengenai perjuangan kedua orang tua, kakak, dan adik saya yang selalu memberikan hal terbaiknya untuk saya, dan tentunya perjuangan saya belajar di sekolah formal selama 16 tahun lamanya untuk meraih ini. Oleh karena itu, untuk orang tua, kakak, adik dan saya sendiri, serta atas izin Alloh tentunya, saya dapat kembali melanjutkan ikhtiar yang sedang dijalani yaitu menyusun skripsi.

Skripsi mengajarkan saya untuk bersabar. Kenapa? Karena setiap kali bimbingan, saya harus sabar menunggu dosen pembimbing. Selain itu dalam hal menyusun serta mengolah angka-angka yang begitu banyak, saya harus sabar dan teliti dalam mengerjakannya.

Skripsi mengajarkan saya untuk menghargai pendapat orang. Kenapa? Karena mendengar pendapat orang lain penting bagi saya, darinyalah saya dapat menambah informasi dan ilmu mengenai bagaimana cara mengerjakan skripsi, tentunya saya juga tetap selalu mencari kebenaran atas pendapat mereka. Dan tidak lupa mendengarkan apa yang pembimbing saya katakan. Begitu juga dalam kehidupan, adakalanya saya selalu merasa diri saya benar, padahal ada pendapat lain yang lebih benar daripada saya. Maka dari itu mendengarkan pendapat orang lain juga perlu. Jika saya setuju maka “Iya-in” saja tapi jika tidak, saya memilih senyum daripada debat yang ujung-ujungnya malah bikin saya galau. Lagipula menurut Maslow kebutuhan atas penghargaan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia.

Skripsi mengajarkan saya untuk tidak menCoPEt (Copy, Paste, Edit).Kenapa? Karena dalam mengerjakan skripsi, kita dilarang menjadi plagiat atau menjiplak hasil karya orang. Begitu juga dalam kehidupan jelas-jelas kita dilarang untuk mencuri, meniru, dsb. Contoh yang paling sering saya temui adalah ketika dalam ulangan. Sering saya mendapati orang mencontek. Kalau dosen saya bilang “jangan punya jiwa seorang PenCoPet”.

Skripsi mengajarkan saya untuk tidak berpuas diri. Kenapa? Karena meskipun saya telah mengerjakan bab per bab, saya selalu merasa ada yang kurang, baik dari segi penulisan, bahasa ataupun materi. Meskipun saya sudah bimbingan dengan dosen pembimbing, tapi terkadang beliau tidak me-review pekerjaan saya seluruhnya, maka lebih baik saya benahi apa yang menurut saya rancu. Begitu juga dalam kehidupan, saya tidak pernah berpuas diri atas apa yang telah saya kerjakan karena ketika kita puas dengan diri kita, kita menjadi enggan untuk belajar. Maka dari itu saya terus belajar. Belajar dalam artian di sini tidak hanya di sekolah atau kampus saja, dimanapun dan dengan siapapun kita dapat belajar. Apalagi dengan teknologi yang canggih saat ini, rasanya semakin mudah saja memperoleh ilmu dengan jari-jari tangan kita.

Skripsi mengajarkan saya untuk intropeksi diri. Kenapa? Karena meskipun saya selalu membaca, membaca dan membaca ulang hasil pekerjaan saya, selalu saja ditemukan bagian yang salah. Entah itu salah pengetikan ataupun kurangnya kata penghubung. Begitu juga dalam kehidupan, meskipun saya telah berusaha melakukan sebaik-baiknya usaha yang bisa saya lakukan untuk apapun dan siapapun, tetap saja saya selalu menemukan kesalahan, sekalipun kesalahan itu kecil. Maka dari itu, menurut saya intropeksi diri itu sanagt penting.

Dan yang terpenting adalah…

Skripsi mengajarkan saya untuk selalu bersyukur. Kenapa? Karena ketika saya selesai mengerjakan setiap detail dari skripsi ini, ada semacam kepuasan batin dalam diri saya. Meskipun pada akhirnya saya harus merevisinya, tapi saya selalu bersyukur karena Alloh selalu memberikan kelancaran dan kemudahan bagi saya dalam menyelesaikan ini. Begitu juga dalam kehidupan, sudah seharusnya kita mensyukuri nikmat yang Alloh berikan untuk kita.

Mungkin ini hanya sebagian list yang dapat saya pelajari dari tugas akhir atau skripsi ini. Saya yakin masih banyak lagi poin-poin lainnya karena tentunya setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Pesan saya untuk teman-teman yang menjalani skripsi adalah enjoy it!!

Apa Cerita Mu terkait Skripsi....???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar