Halaman

Rabu, 28 Agustus 2013

Dalam Dekapan Dakwah

Pilihan untuk berdiam berbanding bercakaran
Pilihan untuk tersenyum berbanding bermasam
Pilihan untuk terus berkasih berbanding menyimpan dendam
Pilihan untuk terus bersama andai diakhirnya pilihan haluan kita sudah tidak sama

Namun ku Percaya bahawa kekuatan itu mampu untuk dibentuk
Kesedihan itu bukanlah penghujung
Karena ku mencoba letakkan sepenuh kepercayaan kepada Sang Khaliq
Ku yakin pasti tak akan pernah kecewa

Refleksi diri
Ku coba letakkan sang dahi pada serendah tempatnya
Menggagahkan diri mengarung kedinginan pagi tatkala yang lain dililit mimpi
Merasai betapa nikmatnya berdua bersamaNya
Dan merasa kekurangan dan kekosongan bila tidak bertemu

In menjadii sumber utama kekuatan seorang hamba adalah Penciptanya
Ku tak biarkan jasad terus hitam
Ternoda dan dinoda oleh bisikan dan kelakuan sendiri
Satu per satu titik hitam terpalit setiap hari
kekhilafan sebagai seorang manusia biasa dijadikan alasan
namun bukankah akal dan iman dibekalkan untuk menangkis dan dijadikan sebagai benteng

Cinta Dakwah

Cinta dakwah adalah FAHAM
Mengerti tentang Islam, Risalah Anbiya dan warisan ulama
Hendaknya engkau fanatis dan bangga dengannya
Seperti Mughirah bin Syu’bah di hadapan Rustum Panglima Kisra

Cinta dakwah adalah IKHLAS
Menghiasi hati, memotivasi jiwa untuk berkarya
Seperti Kata Abul Anbiya, “Sesungguhnya sholatku ibadahku, hidupku dan matiku semata bagi Rabb semesta”
Berikan hatimu untuk Dia, katakan “Allahu ghayatuna”

Cintadakwah adalah AMAL
membangun kejayaan ummat kapan saja dimana saja berada
yang bernilai adalah kerja bukan semata ilmu apalagi lamunan
Sasarannya adalah perbaikan dan perubahan, al ishlah wa taghyir
Dari diri pribadi, keluarga, masyarakat hingga negara
Bangun aktifitas secara tertib tuk mencapai kejayaan

Cinta dakwah adalah JIHAD
Sungguh-sungguh di medan perjuangan melawan kebatilan
Tinggikan kalimat Allah rendahkan ocehan syaitan durjana
Kerja keras tak kenal lelah adalah rumusnya,
Tinggalkan kemalasan, lamban, dan berpangkutangan

Cinta dakwah adalah TAAT
Kepada Allah dan Rasul, Alqur-an dan Sunnahnya
serta orang-orang bertaqwa yang tertata
Taat adalah wujud syukurmu kepada hidayah Allah
karenanya nikmat akan bertambah melimpah penuh berkah

Cinta dakwah adalah TADHHIYAH
Bukti kesetiaan dan kesiapan memberi, pantang meminta
Bersedialah banyak kehilangan dengan sedikit menerima
Karena yang disisi Allah lebih mulia, sedang di sisimu fana belaka
Sedangkan tiap tetes keringat berpahala lipat ganda

Cinta dakwah adalah TSABAT
Hati dan jiwa yang tegar walau banyak rintangan
Buah dari sabar meniti jalan, teguh dalam barisan
Istiqomah dalam perjuangan dengan kaki tak tergoyahkan
Berjalan lempang jauh dari penyimpangan

Cinta dakwah adalah TAJARRUD
Ikhlas di setiap langkah menggapai satu tujuan
Padukan seluruh potensimu libatkan dalam jalan ini,
Engkau da’i sebelum apapun adanya engkau
Dakwah tugas utamamu sedang lainnya hanya selingan

Cinta dakwah adalah TSIQOH
Kepercayaan yang dilandasi iman suci penuh keyakinan
Kepada Allah, Rasul, Islam, Qiyadah dan Junudnya
Hilangkan keraguan dan pastikan kejujurannya…
Karena inilah kafilah kebenaran yang penuh berkah

Cinta dakwah adalah UKHUWAH
Lekatnya ikatan hati berjalin dalam nilai-nilai persaudaraan
Bersaudaralah dengan muslimin sedunia, utamanya mukmin mujahidin
Lapang dada merupakan syarat terendahnya , itsar bentuk tertingginya
Dan Allah yang mengetahui menghimpun hati-hati para da’i dalam cinta-Nya
berjumpa karena taat kepada-Nya
Melebur satu dalam dakwah ke jalan Allah,
saling berjanji untuk menolong syariat-Nya...

Teruntuk Aktivis Dakwah Yang Kan Meneruskan Perjuangan

Ku titipkan medan ini pada kalian
karena kalianlah cerminan kami dulu,
yang menggebu dalam medan ini,
langkah yang kalian teruskan,
yang kami tinggalkan,
di antara banyak pilihan kehidupan,
namun kami tak kan tinggalkan seutuhnya

kalian memilih jalan kami,
beginilah perihnya,
begitulah susahnya,
menjadikan tindakan sesuai ucapan,
melakukan terus tanpa henti...
namaun yakinlah jalan ini kan slalu jadi jalan terindah

dalam dekapan dakwah dan ukhuwah adalah langkah kami,
langkah kalian,
menjadi panutan adalah keharusan,
menjadi muslim yang berjuang karena panggilan,
menjadi manfaat bagi sekitar...
tanpa mengenal lelah

terima kasih karena tlah mau meneruskan jejak-jejak kami,
ukirlah lagi apa yang belum terukir,
teruskan semangatmu,
jangan berhenti ketika kau tergantikan...
namun buatlah ukiraan dimanapun kalian berada

Jalan Dakwah

Jalan dakwah panjang terbentang jauh
jauh ke depan tiada tara
sehingga tak terlihat oleh mata
Duri dan batu terjal selalu mengganjal disaba
Lembah dan bukit menghadang perjalanan
penghujung dakwah ini adalah Cahaya
Cahaya Surga dan Ridha Allah semata
Sumbernya adalah cinta kasih
Hati dan jiwa pun menjadi rumahnya
Mari qta pergilah ke hati-hati manusia,
mengajak ke jalan dan naungan Sang Maha Pencipta
Mari qta nikmati perjalannannya..
Mencoba berdiskusilah dengan bahasa bijaksana
Tuk mencari hidayah yang ada
Mungkin ini lebih baik dari dunia dan seisinya…
inilah jalanku
aku mengajak kepada Allah dengan bashiroh,
Mahasuci Allah
Tlah mempertemukan ku dengan jalan ini

Senin, 26 Agustus 2013

Kiat untuk istiqomah dalam kebenaran...

Kiat2 untuk tetap teguh dan istiqomah dlm kebenaran:
  1. Do’a yang tulus, berdo’alah,
  2. Carilah teman yang baik dan sholeh, yang akan membantu qta untuk ta’at kepada Allah SWT
  3. Jauhkan diri qta dari teman-teman yang tidak baik.
  4. Jagalah Kitabullah, dengan membaca, menghafal dan mempelajari makna-makna serta hukum-hukumnya, ketahuilah Al Qur’an adalah obat hati yang sakit.
  5. Jagalah ibadah-ibadah fardhu qta dan ibadah-ibadah nafilah yang mengiringinya.
  6. Menuntut ilmu sya’ri dan menghadiri majelis-majelis ilmu.
  7. Takut kepada dosa dan akibatnya, karena dosa adalah penyebab su-ul khotimah.
  8. Membaca buku-buku yang bermanfa’at, mengikuti daurah-daurah ilmiyah dan dakwiyah.
  9. Ghoddul Bashor (menjaga mata dari yg haram), percayalah dengan ghoddul bashor hati qta akan lebih tenang dan terasa manisnya keimanan.
  10. Ingatlah permusuhan syetan terhadap qta dalam setiap detik. Dan bahwasanya ia senantiasa mengintai kelengahan qta serta menggunakannya untuk menyeret qta menjadi temannya di neraka kelak.
Mari qta sama2 berusaa tuk istiqomah di jalan Allah SWT...
^_^

Sabtu, 24 Agustus 2013

Ukhuwah


Ukhuwah adalah ikatan hati dan rohani dengan ikatan aqidah.

Aqidah adalah sekukuh" dan semulia" ikatan.

Ukhuwah adalah saudaranya keimanan, manakala perpecahan adalah saudara kembarnya kekufuran.

Kekuatan yang pertama adalah kekuatan kesatuan.

Tidak ada kesatuan tanpa cinta kasih.

Minimum pada cinta kasih adalah berlapang dada.

Dan maksimumny pada cinta kasih adalah 'itsar' (mementingkan orang lain berbanding diri sendiri)

RIBATHUL UKHUWWAH


hanya ikatan ukhuwah menyatukan kita
penajam dan penguat izza seorang muslim
tak ada yang menghimpun kita selainnya
tak akan ada intima selain kepadanya

wahai pemuda mulia mari menuju hidayah Allah
datanglah, kami menanti
perkokohkan ikatan, berjalanlah beriringan
menuju puncak keagungan yang abadi

majulah, sudah saatnya kalian bangkitkan
ummat yang dirundung lemah dan perpecahan
mereka berteriak " siapakah penunjuk jalan?"
jalan keluar, jalan kemenangan

sejarah membuktikan kita umat yang tak kenal takut
akan kematian dijalan Allah
jika kita menag suatu hari. itulah harapan
dan jika gugur, kita tak terkalahkan

wahai saudaraku, satukan barisan ini
jangan mundur kala melihat bahaya
terangi rambu jalan dan pertajam jiwamu
dengan petunjuk Allah untuk membimbing manusia

Hati itu Ibarat Burung

Hati manusia itu ibarat burung.
Apabila terbang tinggi, ia akan jauh dari bahaya.

Semakin tinggi terbangnya, semakin jauh pula dari bahaya.
Sebaliknya, semakin dekat dengan bumi, semakin besar pula bahaya yang mengancamnya.

Terbang tingginya burung dianalogikan dengan “terbangnya” jiwa ke hadirat Allah SWT.

Ketika seorang hamba ikhlas dalam pengabdiannya, ketika itu pula jiwanya akan melangit, mendekati Dzat Yang Mahatinggi. Hatinya menjadi bersih dan bebas dari polusi dosa.

Dengan cara apapun, setan sulit melepaskan panah-panah tipu daya dan kesesatan.

Namun ketika jiwa seorang hamba menukik ke bawah, menukik ke arah kenikmatan duniawi, saat itu pula setan akan mudah membidikkan panah-panahnya.

Ketidak ikhlasan yang melahirkan sikap riya, ujub, takabur, ataupun ketergantungan yang tinggi kepada makhluknya.

Terlalu cinta dunia yang melahirkan keserakahan adalah pertanda jiwa seorang hamba telah menukik dan terkena panah-panah setan. Nau‘dzubillah.

Dalam khayal ku

ku tengadahkan khayalku di tengah kebisuan
ku coba lagi meresapi keindahan malam yang dulu ku sanjungkan
ternyata masih ada...
walaupun tlah berbeda
ternyata masih ada kedamaian itu yg dapat ku rasakan...
walau tak seperti dulu lagi...
saat ku terdiam
ku mencoba tuliskan kisahku yang tlah sedikit berubah
dimana disaat2 itu ku merasa ada kedamaian bersama malamku

Kata Mutiara

  1. Kualitas dari kehidupan qta itu tergantung pada komitmen qta utk berhasil.....
  2. Lebih baik diam... Allah Maha Mengetahui apa yang ada di dalam hati qta.....
  3. Pasang niat dalam hati jadi ruz bersemangat sepenuhnya....
    Inget Motivasi harus dijaga, sebab kalau tak di jaga ia mudah turun....
    Mungkin Kesannya, klo g dijaga bakal menjadi tidak bersemangat, lemah....
  4. "Katakanlah! Al-Qur`an itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman."
    { QS Fussilat: 44 }
  5. Barangsiapa bershalawat atasku sekali, niscaya Allah bershalawat atasnya sepuluh kali
    { HR. Muslim }
  6. Aku yakin perjalanan tak hanya sepanjang mata memandang..
    Karena sesungguhnya qta tetap berjalan menelusuri lorong waktu
    Terus berlari dalam setiap serpihan asa
    Mengejar harapan dalam genggaman
  7. Awan hitam masih menyelimuti bumi
    Langitpun masih tampak hitam dan sunyi
    Sepertinya bintang terus bersembunyi
    Di antara kabut dan hujan yang bernyanyi
  8. Dalam relung kesunyian
    Berharap setitik pencerahan menerangi hati
    Semoga beban yang menghasut jiwa
    Tak menghentikan langkah dan harapanku
    Tuk meniti perjalanan hidup ini...
  9. Kucoba tumpahkan semua angan
    Perlahan tapi pasti kucoba resapi
    Kasih sayang keluarga yang slalu ku sayangi
  10. Jangan paksa orang untuk berubah. Berubah itu sulit. Berkasih sayanglah.
    Perubahan itu tidak mudah, terutama untuk memperbaiki kualitas hidup.
    Sebelum qta merubah orang lain,,,
    yuuuk qta sama2 memperbaiki diri qta terlebih dahulu....
    Bismillah....
  11. Jangan paksa orang untuk berubah. Berubah itu sulit. Berkasih sayanglah.
    Perubahan itu tidak mudah, terutama untuk memperbaiki kualitas hidup.
    Sebelum qta merubah orang lain,,,
    yuuuk qta sama2 memperbaiki diri qta terlebih dahulu....
    Bismillah....


Cinta

Suatu perasaan terdalam manusia yang membuatnya rela berkorban apa saja demi kebahagiaan orang yang dicintainya. Pengorbanan-nya itu tulus, tidak mengharap balasan. Kalau misalnya memberi banyak hadiah ke seseorang tapi dengan syarat orang itu harus membalasnya, itu bukan cinta namanya. Cinta tidak bisa diukur dengan materi atau pun yang berasal dari dunia fana.

I Love My Family

Walau jarak memisahkan tpi kualitas yg seperti ini memang sangat diperlukan....
Kucoba tumpahkan semua angan
Perlahan tapi pasti kucoba resapi
Kasih sayang keluarga yang slalu ku sayangi

Introspeksi

Ya Allah,
Dalam kehampaan jiwa
Tlah Kau tuangkan air cinta-Mu
Pada diri yang tlah berlumur dosa
Pada hati yang bersimbah kemunafikan

Ya Allah,
diri malu mengharap ampunan-Mu
Namun kuyakin Engkau teramat Penyayang
Meski hamba-hamba-Mu berserakan dosa
Ya Allah ampunilah diri ini...

Jundi Dakwah

Untuk saudara-saudaraku yang tak pernah lelah berjuang...
Teruslah berjuang dan berkarya...
Innallaha ma'anaa...
Dan jikalau pengorbanan ini yang akan mengantarkan kita ke surga,
mengapa kita harus ragu?

Mari qta sama2 berjuang dijalan cinta-Nya....

Tersenyumlah kawan...

Masa-masa bergulir melahirkan remang-remang asa
Warna hitam mendung kan segera berganti menjadi bianglala nan indah
Mengingat kalimat yg sering terdengar bahwa ketika kehidupan memberi seribu alasan untuk menangis...
Tunjukkanlah bahwa kamu punya sejuta alasan untuk tersenyum...
Ketika kamu merasa yang terlemah, ingatlah bahwa ada orang yang selalu tersenyum untuk menguatkanmu....
Ingatlah kmu memiliki kami yg kan da dibelakang kmu....
kami saja yakin kmu bisa melewati ini semua knp kamu ruz ragu...
Yakinlah... pasti bisa....

Kekuatan Sang Mujahid

Wahai Para Mujahid
Semangat perjuanganmu tak pernah pudar
walau bayangan kematian terbuka lebar
berjuang tak kenal lelah
walau nyawa menjadi taruhan
tetap berjuang demi keselamatan iman....

Do'a q hari ini...

Semoga Allah membangunkan kita dari kelalaian yang ada dan semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita, menerima taubat kita, melindungi kita dari adzab qubur dan adzab neraka, serta memasukkan kita ke dalam surga Firdaus Al-A’la....

Cinta Sejati

Cinta sejati emang hanyalah ditunjukkan kepada Sang Pemilik Cinta,,,
hingga jiwa-jiwa ini bersinar dengan cahaya iman yang mengaliri denyut nadi dan butiran darah untuk mematuhi gerak titah-Nya...
Merekalah yang dengan cinta-Nya akan memancarkan nuruhum yas'a baina aidihim wa bi aimanihim (cahaya yang memancarkkan di depan dan dikanan mereka) hingga tercipta keindahan akhlak adzailatinn'alai mukmina a'izatin 'alal kafirin (lemah lembutnya kepada orang mukmin dan bersikap keras terhadap orang kafir)

Muhasabah di Malam hari...

Hiasilah tidur qta dengan tetesan air wudhu,,,
pejamkan mata qta dengan alunan dzikrullah....
Selimutilah tidur qta dengan kalimat syahadat,,,
alaskanlah tidur qta dengan sepotong do'a...

Lika-liku kehidupan

Lika-liku kehidupan akan slalu mewarnai kehidupan ini...
senang... sedih... bahagia... susah.. akan slalu menghiasi hari-hari ini...
kalau bukan karena mengharap cinta dan ridha Mu Ya Allah...
mungkin ku sudah leleh dan menyerah pada keadaan yang abstrak ini...
Ya Allah bimbinglah hamba dan berikan ke istiqomahan dalam menjalani kehidupan ini
 ^_^

Jumat, 16 Agustus 2013

Antara Qta dan Negara

Negara...
Negara menjadi wadah bagi masyarakat dan bangsanya
Negara menjadi tempat kita lahir, kita tumbuh dan berkembang
Banyak yang telah diberikan negara untuk kita
Tapi........
Apa yang sudah kita lakukan untuk negara?
Sudahkan kita berjasa mengharumkan nama bangsa di mata dunia?
Sudahkah kita memperbaiki carut marutnya masalah di negeri ini?
Marilah dari sekarang kita kuatkan tekad untuk membangun negeri ini
Agar semua masalah yang terjadi bisa teratasi
Dan kehidupan masyarakat kita menjadi makmur sejahtera...

^_^

Kamis, 15 Agustus 2013

Jangan Rampas Hak Asasi-Ku

Ketika saat sang fajar terbit, aku tersingkirkan
Sampai saat mentari terbenam pun aku masih terabaikan...
Terkurung dalam ruangku sendiri
Dan berteman dengan sepii..


Aku juga menginginkan hakku
Untuk dapat menikmati dunia yang orang lain rasa
Yang dapat bernafas serta berekspresi dengan bebas...


Ketika risalah hati ini bertanya,'siapa yang bertanggung jawab atas semua??'
Tiada seorangpun yang bisa menjawab
KIni ku hanya bisa berfikir dalam diam, termangu dalam kelam...


Oh Tuhan rindu aku akan hakku
Hak akan asasiku sebagai manusia di dunia ini..
Kini ku hanya bisa berharap keadilan itu ada
Dan berlaku untukku, juga semua yang tertindas karena waktu...

Rabu, 14 Agustus 2013

Terbentuknya Ukhuwah Islamiyah

Perjuangan Islam tidak akan tegak tanpa adanya ukhuwah Islamiyah.

Islam menjadikan persaudaraan dalam Islam adalah iman sebagai dasar bagi aktivitas perjuangan untuk menegakkan agama Allah di muka bumi ini. Ukhuwah islamiyah akan melahirkan rasa kesatuan dan menenangkan hati manusia. Banyak persaudaraan lain yang bukan karena islam dan persaudaraan itu tidak akan kuat dan kekal. Persaudaraan Islam yang dijalin oleh Allah SWT merupakan ikatan terkuat yang tiada tandingannya.

Oleh karena itu untuk mencapai nikmatnya ukhuwah, perlu kita ketahui beberapa proses terbentuknya ukhuwah islamiyah antara lain:
  1. Melaksanakan proses ta'aruf (saling mengenal) ~> QS.Al-Hujuraat :13
    Adanya interaksi untuk dapat lebih saling mengenal karakter individu. Perkenalan pertama tentunya kepada penampilan fisik (Jasadiyyan) seperti tubuh, wajah, gaya pakaian, gaya bicara, tingkah laku, pekerjaan, pendidikan, dsb. Selanjutnya interaksi berlanjut ke pengenalan pemikiran (fikriyyan). Dan pengenalan terakhir adalah mengenal kejiwaan (nafsiyyan) yang ditekankan kepada upaya memahami kejiwaan, karakter, emosi, dan tingkah laku. Setiap manusia tentunya punya keunikkan dan kekhasan sendiri yang mempengaruhi kejiwaannya. Proses ukhuwah islamiyah ini akan terganggu apabila tidak mengenal karakter kejiwaan ini.
  2. Melaksanakan proses tafahum (saling memahami)
    Saling memahami adalah kunci ukhuwah islamiyah. Tanpa tafahum maka ukhuwah tidak akan berjalan. Proses ta'aruf/pengenalan dapat diprogram namun proses tafahum dapat dilakukan secara alami bersamaan dengan berjalannya ukhuwah. Dengan saling memahami maka setiap individu akan dengan mudah mengetahui kekuatan dan kelemahannya dan menerimaperbedaan. Dari sini akan lahir ta'awun (saling tolong menolong) dalam persaudaraan.
  3. Melakukan At-Ta'aawun (saling tolong menolong) ~> QS Al-Maidah :2
    Bila saling memahami sudah lahir maka timbullah rasa ta'awum. Ta'awun dapat dilakukan dengaan hati (saling mendo'akan) pemikiran (berdiskusi dan saling menasehati), dan ama (salng membantu). Saling membantu dalam hal kebaikan adalah kebahagiaan tersendiri
  4. Melaksanakan proses takaful (saling mananggung/senasib sepenanggungan)
    Yang muncul setalah proses ta'awun berjalan. Rasa sedih dan senag diselesaikan bersama. Takaful adalah tigkatan ukhuwah yang tertinggi. Inilah ciri utama dari ukhuwah islamiyah.

"Tidak beriman seseorang diantaramu hingga kamu mencintainya seperti kamu mencintai dirimu sendiri"
{HR. Bukhoro-Muslim}

Minggu, 11 Agustus 2013

Do'a Q untuk Ibu Tercinta

YA ALLAH..
Aku tahu betapa Engkau sangat menyayangi ibuku sehingga Engkau selalu memberikan cobaan untuk ibu
agar ibuku selalu naik tingkat keimanannya..

YA ALLAH..
Aku sangat yakin, Engkau sangat mencintai ibuku, sehingga Engkau selalu memberi ketegaran dalam hatinya, untuk menjalani cobaan-cobaan yang Engkau berikan..

YA ALLAH..
Izinkanlah aku mencintai ibuku selalu dari segenap jiwa ragaku, dan izinkan aku
Ya Allah untuk  selalu bisa menjaga ibu dan membalas setiap perih, keluh kesahnya hingga setiap tetes susu yang ia berikan padaku, Izinkan aku Ya Allah.. Untuk dapat menghapus air mata ibu dan selalu membuatnya
tersenyum bahagia..

Aamiin Ya Rabbal'alamiin..

Do'a yang Mustajab

‘‘Di Antara Do’a² Mustajab’’
  1. Do’a setelah shalat Tahajud..
  2. Do’a setelah shalat Dhuha..
  3. Do’a menjelang berbuka puasa..
  4. Do’a antara adzan dan iqoma..
  5. Do’a antara dua khutba jum'at..
  6. Do’a dipenghujung hari jum'at (ba'da ashar)..
  7. Do’a di kala turun hujan..
  8. Do’a di kala mendengar kokok ayam (diriwayatkan ayam adalah hewan yang dapat melihat malaikat waktu Subuh)..
  9. Do’a imam dan kholifah atau pemimpin yang adil..
  10. Do’a orang yang terdzolimi..
  11. Do’a orang tua kepada anaknya..
SubhanALLAH..

Menjaga Kelestarian Spirit Ramadhan

Ramadhan baru saja kita lalui. Tentu kita berharap agar di tahun-tahun mendatang kita masih diberikan oleh Allah SWT kesempatan untuk bertemu Ramadhan kembali. Spirit apakah yang seharusnya kita warisi dan lestarikan pasca ramadhan?

Sebagai sebuah madrasah, pendidikan Ramadhan idealnya menjadi momentum paling berharga untuk melakukan perubahan mental spiritual dalam rangka meningkatkan kualitas hidup kita ke depan, sekaligus memperkuat hubungan dan kedekatan kita dengan Allah SWT, sehingga kita betul-betul bisa meraih ampunan dan rahmat-Nya sekaligus tergolong orang-orang bejo (al-faizun).

Ramadhan menghadirkan nuansa spiritual yang sangat mendalam, bahwa Allah SWT selalu hadir bersama kita. Kita juga merasakan sekali kedekatan spiritual kita dengan Allah.

Karena itu, spirit Ramadhan yang menghadirkan suasana dan sinyal religiusitas yang kuat ini patut dipertahankan, bahkan ditingkatkan, misalnya dengan melanjutkan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal.

Ramadhan sejatinya merupakan bulan kebahagiaan. Setidaknya kita perlu mewarisi dan melestarikan lima spirit kebahagiaan bersama Ramadhan.

Pertama, kebahagiaan fisikal, berupa kegembiraan dan kenikmataan yang luar biasa saat berbuka, setelah sekian lama menahan diri untuk tidak makan dan tidak minum.

“Orang yang berpuasa itu memiliki dua kegembiraan, yaitu kegembiraan saat berbuka dan kegembiraan saat bertemu dengan Tuhannya (kelak di akhirat) (HR Muslim). Merasa gembira dan nikmat saat memakan makanan adalah indikator bahagia secara fisik.

Kedua, kebahagiaan intelektual. Selama Ramadhan kita dilatih untuk banyak tadarus, membaca Alqur’an, belajar Islam, dan sebagainya.

Membaca, belajar, dan berlatih diri berarti memenuhi kebutuhan otak dan akal kita, sehingga kita bisa merasakan kebahagiaan intelektual, sebuah kebahagiaan yang tidak dapat diraih makhluk selain manusia.

Salah satu cirri kebahagiaan Mukmin adalah bersyukur dengan mendayagunakan akalnya untuk memikirkan ayat-ayat Allah, baik Qur’aniyyah maupun Kauniyyah.

Ketiga, kebahagiaan sosial. Spirit kebersamaan dan berjamaah di bulan Ramadhan banyak mewarnai kehidupan spiritual kita. Pada saat yang sama, kita juga dilatih untuk gemar bersedekah, berinfak, berbagi, dan berzakat.

Sedekah, infak, dan zakat merupakan bentuk kepedulian sosial untuk membahagiakan orang lain, terutama para kaum fakir miskin.

Kebahagiaan sosial terletak pada sejauh mana kita bisa diterima oleh saudara-saudara kita sekaligus memberikan manfaat dan nilai tambah bagi sesama. “Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi orang lain.” (HR. at-Thabarani).

Keempat, kebahagiaan emosional. Berlatih menahan rasa lapar, dahaga, dan aneka godaan duniawi lainnya yang dapat dilalui dengan sukses merupakan sebuah kebahagiaan psikis yang luar biasa.

Bersabar saat lapar, bersabar mengendalikan emosi, bersabar dalam memenuhi kebutuhan perut saat berbuka dengan tidak balas dendam atas nama kelaparan merupakan kebahagiaan emosional yang dapat menyadarkan diri akan pentingnya menumbuhkan sikap empati dan solidaritas sosial, terutama kepada fakir miskin.

“Puasa itu separoh dari kesabaran”, begitu sabda Nabi SAW. Mukmin yang bisa bersabar adalah Mukmin yang bahagia.

Kelima, kebahagiaan spiritual. Kebahagiaan ini tercermin pada ketaatan dan ketekunan kita dalam beribadah kepada Allah SWT.

Selama Ramadhan kita dilatih untuk selalu proaktif mendekatkan diri dan “menemui” Allah SWT melalui ritualitas shalat, dzikir, i’tikaf, tadarus, dan sebagainya.

Kedekatan dan pertemuan spiritual inilah yang sesungguhnya membahagiakan diri, lebih-lebih jika kita mendapat janji Allah berupa garansi ampunan-Nya.

Mendapat ampunan dan ridha-Nya merupakan puncak kebahagiaan spiritual yang harus terus kita lestarikan dengan tetap selalu bertaubat dan beristighfar kepada-Nya.

Kelima spirit Ramadhan yang bermuara kepada kebahagiaan itu idealnya menjadi komitmen bersama dalam meningkatkan amal ibadah kita pasca ramadhan. menuju ridha-Nya. Wallahu a’lam bish shawab!

Sang Aktivis Dakwah Sejati

Seorang aktivis dakwah sejati adalah seorang yang selalu beraktivitas dengan hati,
ia tidak perduli pada posisi manapun ia ditempatkan,
karena yang ada di dalam hatinya hanyalah berkontribusi dan terus berkontribusi sepenuh hati

Sudahkah kita melaksanakan amanah-amanah ini dengan sepenuh hati??
atau jangan-jangan kita melakukan amanah ini hanya sebagai tuntutan profesionalitas kerja?

atau malu dengan qiyadah jika tidak melaksanakannya?
karena takut di cap sebagai bahawan yang tidak bertanggungjawab,
atau malah takut dengan Murabbi,
takut kena iqob karena tidak aktif dalam aktivis dakwah,,

Astghfirullah hal adzim
mari, kembali meluruskan niat-niat kita just For ALLAh
apapun posisinya dimata-NYA itu tetap sama,

yang membedakan hanyalah kadar keimanan dan ketaqwaan kita pada-NYA

Lautan Cinta Allah

Ya Allah....
Taburilah hati kami dgn benih keimanan

agar bercambah pohon ketaqwaan, dan tak gersang ia mnjadi gurun kekufuran...

ya Allah....
Pagarilah taman jiwa kami dgn gerigih munaqobah

agar mekar berbunga mahmudah, dan tak rusak ia d ragut mazmumah...

ya Allah....
Ikatlah nafsu kami dgn tali cintamu,

agar ia tindak taqorrub slalu dan tak lepas kpda kasih akan duniamu...

Ya Allah....
siramilah akal kami dgn tafakkur

agar pepohonan ilmu dan makriyah d halaman tmbuh subur dan tak hnti membuahkan syukur...

ya Allah....
karuniakanlah kpda kami khusu’ dan ridho.

Tenggelamkanlan hati kami dlm lautan Cinta-Mu,
agar tunduk hati dan akal kami pada kuasaMu dan terimalah kembali aku dlm ridho Kasih_Mu...
Aamiin......

Kerinduan Ku

Aku rindu zaman ketika halaqoh adalah kebutuhan,
bukan sekedar sambilan apalagi hiburan.

Aku rindu zaman ketika membina adalah kewajiban,

bukan pilihan apalagi beban dan paksaan.

Aku rindu zaman ketika dauroh menjadi kebiasaan,

bukan sekedar pelengkap pengisi program yang dipaksakan.

Aku rindu zaman ketika tsiqoh menjadi kekuatan,

bukan keraguan apalagi kecurigaan.

Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan,

bukan tuntutan dan hujatan.

Aku rindu zaman ketika nasihat menjadi kesenangan,

bukan su’udzon atau menjatuhkan.

Aku rindu zaman ketika kita semua memberikan segalanya untuk da’wah ini.

Aku rindu zaman ketika nasyid ghuroba menjadi lagu kebanggaan.

Aku rindu zaman ketika hadir di liqo adalah kerinduan, dan terlambat adalah kelalaian.

Aku rindu zaman ketika malam gerimis pergi ke puncak mengisi dauroh dengan ongkos ngepas dan peta tak jelas.

Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah benar-benar jalan kaki 2 jam di malam buta sepulang tabligh dakwah di desa sebelah.

Aku rindu zaman ketika akan pergi liqo selalu membawa uang infak, alat tulis, buku catatan dan Qur’an terjemahan ditambah sedikit hafalan.

Aku rindu zaman ketika seorang binaan MENANGIS karena tak bisa hadir di liqo’.

Aku rindu zaman ketika tengah malam pintu depan diketok untuk mendapat berita kumpul subuh harinya.

Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah berangkat liqo dengan ongkos jatah belanja esok hari untuk keluarganya.

Aku rindu zaman ketika seorang murobbi sakit dan harus dirawat, para binaan patungan mengumpulkan dana apa adanya.

Aku rindu zaman itu,

Aku rindu…

Ya ALLAH,

Jangan Kau buang kenikmatan berda’wah dari hati-hati kami.

Jangan Kau jadikan hidup ini hanya berjalan di tempat yang sama.


Berikan keistiqomahan kepada hamba-Mu ini tuk meniti jalanMu....

Rencana Indah di Balik Ujian

Bismillahirrahmanirrahim.
Semoga Allah mampukan kita untuk menjalani hidup ini dengan kesempurnaan iman dan segenap keikhlasan.
Sehingga ketenangan dan kebahagiaan tersemat di setiap jiwa.

Sahabat sekalian...
Sungguh iman dan ujian adalah setali tiga uang.
Semakin Allah tancapkan keimanan dalam jiwa.
Bersamaan dengan itu Allah berikan ujian-Nya.
Ujian yang tak jarang meluluh lantakkan segenap jiwa raga.
Bahkan kadang menggoreskan lara yang entah apa obatnya.
Bahkan kadang melukiskan kedukaan yang entah kapan berakhirnya.

Tak sedikit jiwa yang semula tangguh, jadi rapuh.
Harapan yang tergantung di langit pun jatuh.
Jatuh sebelum harapan itu menjadi kenyataan.
Jatuh sebelum cita-cita itu menjadi nyata.
Hingga akhirnya harapan menjadi hanya sebatas impian.

Ujian yang mendukakan seakan melumpuhkan jiwa.
Ujian yang melelahkan seakan menjerembabkan raga.
Ujian kian memberat tanpa mau tahu jiwa diambang luka menganga.
Ujian terus mendera, meski jiwa merintih dalam duka.

Saat jiwa nyaris karam, Allah hadir dengan cinta-Nya yang tak pernah pudar.
Cinta yang tiada cinta yang lebih indah darinya.
Cinta yang tiada cinta yang lebih setia darinya.
Cinta yang tiada pernah ada akhirnya.
Itulah cinta Allah Penguasa Alam Raya.
Dia mampu mengubah apa pun sesuai keinginan-Nya.

Allah Ta'ala senantiasa hadir bersama ujian-Nya.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:
“Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?”
(QS. Al-Ankabut: 2)

Semoga Allah mampukan kita untuk melerai duka untuk setiap ujian yang menyapa.
Sebab kita tahu bahwa di balik ujian-Nya, Allah menyimpan rencana yang indah.

 Subhanallah...

Sabtu, 10 Agustus 2013

Perempuan

Yang namanya perempuan;
Gembira bila di HARGAI, terharu saat di SAYANGI.

Yang namanya perempuan;
Sekali disakiti sukar MELUPAKAN, pernah dilukai ENGGAN TERULANG LAGI.

Yang namanya perempuan;
Naluri berbakti untuk di HORMATI, terus memberi AGAR DI INGATI.

Yang namanya perempuan;
Hatinya rapuh dengan BUJUKAN, jiwanya kental dengan KEKERASAN.

Yang namanya perempuan;
Sukar ditangani bila tak di MENGERTI, perlu dukungan walau MANDIRI.


Yuuuk,, Memperbaiki Diri Menjadi Lebih Baik

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Bulan Ramadhan sungguh adalah bulan yang penuh berkah, artinya mendatangkan kebaikan yang banyak. Kebaikan yang diperoleh umat Islam di bulan Ramadhan bisa meliputi ukhrowi dan duniawi. Coba kita lihat di bulan Ramadhan ini begitu banyak kebaikan ukhrowi yang diperoleh setiap muslim. Di antara keberkahan tersebut adalah dengan menjalankan shiyam ramadhan akan mendapatkan pengampunan dosa yang telah lalu. Keberkahan lainnya lagi adalah dalam menjalankan shalat malam (shalat tarawih). Itu juga adalah sebab pengampunan dosa. Begitu pula pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari 1000 bulan, yaitu lailatul qadar. Inilah di antara keberkahan ukhrowi yang bisa diperoleh. Namun ada satu sisi kebaikan lainnya, yang mana ini tidak kalah pentingnya, yaitu bulan Ramadhan adalah saat yang tepat untuk memperbaiki diri sehingga selepas bulan Ramadhan seseorang bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. 

Pintu Kebaikan Dimudahkan di Bulan Ramadhan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
“Pada malam pertama bulan Ramadhan syetan-syetan dan jin-jin yang jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pun pintu yang terbuka dan pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satu pun pintu yang tertutup, ketika itu ada yang menyeru: “Wahai yang mengharapkan kebaikan bersegeralah (kepada ketaatan), wahai yang mengharapkan keburukan/maksiat berhentilah”. Allah memiliki hamba-hamba yang selamat dari api neraka pada setiap malam di bulan Ramadhan”.
{HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah}

Dalam hadits lainnya disebutkan,
”Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.”
{HR. Bukhari dan Muslim}

“Hadits di atas dapat bermakna, terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu Jahannam sebagai terbelenggunya setan-setan sebagai tanda masuknya bulan Ramadhan dan mulianya bulan tersebut.” “Juga dapat bermakna terbukanya pintu surga karena Allah memudahkan berbagai ketaatan pada hamba-Nya di bulan Ramadhan seperti puasa dan shalat malam. Hal ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Di bulan Ramadhan, orang akan lebih sibuk melakukan kebaikan daripada melakukan maksiat. Inilah sebab mereka dapat memasuki surga dan pintunya. Sedangkan tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan, inilah yang mengakibatkan seseorang mudah menjauhi maksiat ketika itu."

Sampai-sampai karena terbuka lebarnya pintu kebaikan ini, para ulama katakan bahwa pahala amalan apa saja di bulan Ramadhan pun akan berlipat ganda.

“Jika tiba bulan Ramadhan, bersemangatlah untuk bersedekah. Karena bersedekah di bulan tersebut lebih berlipat pahalanya seperti seseorang sedekah di jalan Allah (fii sabilillah). Pahala bacaaan tasbih (berdzikir “subhanallah”) lebih afdhol dari seribu bacaan tasbih di bulan lainnya.” 

“Puasa sehari di bulan Ramadhan lebih afdhol dari puasa di seribu hari lainnya. Begitu pula satu bacaan tasbih (berdzikir “subhanallah”) di bulan Ramadhan lebih afdhol dari seribu bacaan tasbih di hari lainnya. Begitu juga pahala satu raka’at shalat di bulan Ramadhan lebih baik dari seribu raka’at di bulan lainnya.”

Maka kita dapat saksikan sendiri di bulan Ramadhan, orang yang semula malas shalat lima waktu, akhirnya menjadi rajin. Orang yang amat jarang kelihatan di masjid, kembali sadar menjalankan shalat jama’ah. Orang yang jarang mengerjakan shalat malam, begitu giat di bulan Ramadhan untuk menjalankan ibadah shalat tarawih. Orang yang sesekali baca Al Qur’an, di bulan Ramadhan akhirnya bisa mengkhatamkan Al Qur’an. Sungguh luar biasa barokah bulan ini karena begitu mudah setiap orang menjalankan kebaikan.

Banyaknya Pengampunan Dosa
Dalam beberapa amalan di bulan Ramadhan, kita dapat temukan di dalamnya ada pengampunan dosa. Di antara amalan tersebut adalah ibadah puasa yang kita jalankan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni.”{HR. Bukhari dan Muslim}

Pengampunan dosa di sini bisa diperoleh jika seseorang menjaga diri dari batasan-batasan Allah dan hal-hal yang semestinya dijaga.

Begitu pula pada amalan shalat tarawih, di dalamnya juga terdapat pengampunan dosa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
{HR. Bukhari dan Muslim}

Barangsiapa yang menghidupkan malam lailatul qadar dengan amalan shalat, juga akan mendapatkan pengampunan dosa sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
{HR. Bukhari}

Adapun pengampunan dosa dalam hadits-hadits di atas, dimaksudkan untuk dosa-dosa kecil sebagaimana pendapat mayoritas ulama. Karena sampai banyaknya pengampunan dosa di bulan suci ini, Qotadah pun mengatakan, “Siapa saja yang tidak mendapatkan pengampunan dosa di bulan Ramadhan, maka sungguh di hari lain ia pun akan sulit mendapatkan ampunan.”

Keadaan Yang Semestinya Selepas Ramadhan
Setelah kita mengetahui beberapa amalan di bulan Ramadhan yang bisa menghapuskan dosa, juga pintu kebaikan dimudahkan, maka keadaan seseorang selepas ramadhan seharusnya dalam keadaan seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya, yaitu bersih dari dosa. Namun hal ini dengan syarat, seseorang haruslah bertaubat dari dosa besar yang pernah ia terjerumus di dalamnya, dia bertaubat dengan penuh rasa penyesalan.

“Ketika hari raya Idul Fithri, banyak manusia yang akan keluar menuju lapangan tempat pelaksanaan shalat ‘ied, Allah pun akan menyaksikan mereka. Allah pun akan mengatakan, “Wahai hambaku, puasa kalian adalah untuk-Ku, shalat-shalat kalian di bulan Ramadhan adalah untuk-Ku, kembalilah kalian dalam keadaan mendapatkan ampunan-Ku.”
“Hari ini suatu kaum telah kembali dalam keadaan sebagaimana ibu mereka melahirkan mereka.”

Sudah Seharusnya Menjaga Amalan Kebaikan
Ketika keluar bulan Ramadhan seharusnya setiap insan menjadi lebih baik dibanding dengan bulan sebelumnya karena dia sudah ditempa di madrasah Ramadhan untuk meninggalkan berbagai macam maksiat dan mudah melaksankan kebajikan. Orang yang dulu malas-malasan shalat 5 waktu seharusnya menjadi sadar dan rutin mengerjakannya di luar bulan Ramadhan. Juga dalam masalah shalat Jama’ah bagi kaum pria, hendaklah pula dapat dirutinkan dilakukan di masjid sebagaimana rajin dilakukan ketika bulan Ramadhan. Begitu pula dalam bulan Ramadhan banyak wanita muslimah yang berusaha menggunakan jilbab yang menutup diri, maka di luar bulan Ramadhan seharusnya hal ini tetap dijaga, bahkan bisa lebih disempurnakan lagi sebagaimana tuntunan Islam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“(Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.” {HR. Muslim}

Seharusnya amal seorang mukmin barulah berakhir ketika ajal datang menjemput. ”Sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah menjadikan ajal (waktu akhir) untuk amalan seorang mukmin selain kematiannya.” Dalam firman Allah,
“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin (yakni ajal).” (QS. Al Hijr: 99).

Makna ayat ini adalah sembahlah Allah selamanya. “Sembahlah Allah bukan pada waktu tertentu saja”. Jika memang maksudnya adalah demikian tentu orang yang melakukan ibadah sekali saja, maka ia sudah disebut orang yang taat. Namun Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sembahlah Allah sampai datang ajal”. Ini menunjukkan bahwa ibadah itu diperintahkan selamanya sepanjang hayat.

Ibadah dan amalan ketaatan bukanlah ibarat bunga yang mekar pada waktu tertentu saja. Jadi, ibadah shalat 5 waktu, shalat jama’ah, shalat malam, gemar bersedekah dan berbusana muslimah, bukanlah jadi ibadah musiman. Namun sudah seharusnya di luar bulan Ramadhan juga tetap dijaga.

”Jadilah Rabbaniyyin dan janganlah menjadi Sya’baniyyin.” Maksudnya adalah jadilah hamba Rabbaniy yang rajin ibadah di setiap bulan sepanjang tahun dan bukan hanya di bulan Sya’ban saja. Saya juga dapat mengatakan, ”Jadilah Rabbaniyyin dan janganlah menjadi Romadhoniyyin.” Maksudnya, beribadahlah secara kontinu (ajeg) sepanjang tahun dan jangan hanya di bulan Ramadhan saja.

”Barangsiapa melakukan dan menyelesaikan suatu ketaaatan, maka di antara tanda diterimanya amalan tersebut adalah dimudahkan untuk melakukan amalan ketaatan lainnya. Dan di antara tanda tertolaknya suatu amalan adalah melakukan kemaksiatan setelah melakukan amalan ketaatan. Jika seseorang melakukan ketaatan setelah sebelumnya melakukan kejelekan, maka kebaikan ini akan menghapuskan kejelekan tersebut. Yang sangat bagus adalah mengikutkan ketaatan setelah melakukan ketaatan sebelumnya. Sedangkan yang paling jelek adalah melakukan kejelekan setelah sebelumnya melakukan amalan ketaatan. Ingatlah bahwa satu dosa yang dilakukan setelah bertaubat lebih jelek dari dosa yang dilakukan sebelum bertaubat. ... Mintalah pada Allah agar diteguhkan dalam ketaatan hingga kematian menjemput. Dan mintalah perlindungan pada Allah dari hati yang terombang-ambing.”

“Sejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah (rajin ibadah,) hanya pada bulan Ramadhan saja.”
Ingatlah pula pesan, “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan lantas terbetik dalam hatinya bahwa setelah lepas dari Ramadhan akan berbuat maksiat pada Rabbnya, maka sungguh puasanya itu tertolak (tidak bernilai apa-apa).”

Semoga Allah menjadikan Ramadhan kita di tahun ini lebih bermakna dari yang sebelumnya. Semoga kita senantiasa mendapatkan barokah bulan suci ini. Amin, Yaa Samii’um Mujiib.

Menjaga Amalan Qta Setelah Ramadhan Berlalu

Kita hanya bisa memanjatkan puji syukur kepada Allah atas nikmat yang tak terhingga ini. Allah Yang Maha Memberi Nikmat telah memberikan kesempatan untuk merasakan sejuknya beribadah puasa. Sungguh suatu kebanggaan, kita bisa melaksanakan ibadah yang mulia ini. Janji yang pasti diperoleh oleh orang yang berpuasa jika dia menjalankan puasa dengan dasar iman kepada Allah dan mengharapkan ganjarannya telah disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits berikut,

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni.” {HR. Bukhari dan Muslim}

Sungguh sangat menyayangkan sekali orang yang meninggalkan amalan yang mulia ini. Begitu sering kami melihat orang yang mengaku muslim namun di siang hari bulan Ramadhan dia makan terang-terangan atau dia makan dan minum. Sungguh sangat merugi sekali orang yang meninggalkan ibadah ini, padahal amalan ini adalah bagian dari rukun Islam yang dapat menegakkan bangunan Islam dan para ulama sepakat tentang wajibnya melaksanakan rukun Islam yang satu ini.

Setelah kita melalui bulan Ramadhan, tentu saja kita masih perlu untuk beramal sebagai bekal kita nanti sebelum dijemput oleh malaikat maut. Pada tulisan kali ini, saya akan sedikit mengulas mengenai beberapa amalan yang sebaiknya dilakukan seorang muslim setelah menunaikan puasa Ramadhan. Semoga kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

Tetap Menjaga Shalat Lima Waktu dan Shalat Jama’ah
Bulan Ramadhan sungguh sangat berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Orang yang dulu malas ke masjid atau sering bolong mengerjakan shalat lima waktu, di bulan Ramadhan begitu terlihat bersemangat melaksanakan amalan shalat ini. Itulah di antara tanda dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka ketika itu. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” {HR. Muslim}

Namun, amalan shalat ini hendaklah tidak ditinggalkan begitu saja. Kalau memang di bulan Ramadhan, kita rutin menjaga shalat lima waktu maka hendaklah amalan tersebut tetap dijaga di luar Ramadhan, begitu pula dengan shalat jama’ah di masjid khusus untuk kaum pria.

Lihatlah salah satu keutamaan orang yang menjaga shalat lima waktu berikut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah ‘azza wa jalla berfirman, ‘Aku wajibkan bagi umatmu shalat lima waktu. Aku berjanji pada diriku bahwa barangsiapa yang menjaganya pada waktunya, Aku akan memasukkannya ke dalam surga. Adapun orang yang tidak menjaganya, maka aku tidak memiliki janji padanya’.” {HR. Sunan Ibnu Majah}

Shalat jama’ah di masjid juga memiliki keutamaan yang sangat mulia dibanding shalat sendirian. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Shalat jama’ah lebih utama dari shalat sendirian sebanyak 27 derajat.” {HR. Bukhari dan Muslim}

Namun yang sangat kami sayangkan, amalan shalat ini sering dilalaikan oleh sebagian kaum muslimin. Bahkan mulai pada hari raya ‘ied (1 Syawal) saja, sebagian orang sudah mulai meninggalkan shalat karena sibuk silaturahmi atau berekreasi. Begitu juga seringkali kita lihat sebagian saudara kita karena kebiasaan bangun kesiangan, dia meninggalkan shalat shubuh begitu saja. Padahal shalat shubuh inilah yang paling berat dikerjakan oleh orang munafik sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Tidak ada shalat yang paling berat dilakukan oleh orang munafik kecuali shalat Shubuh dan shalat Isya’. Seandainya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya walaupun sambil merangkak.” {HR. Bukhari dan Muslim}

Saudaraku, ingatlah ada ancaman keras dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi orang yang meninggalkan shalat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Pemisah antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan adalah shalat. Apabila dia meninggalkannya, maka dia telah melakukan kesyirikan.” {HR. Ath Thobariy}

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir.” {HR. Ahmad, Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah}

Memperbanyak Puasa Sunnah
Selain kita melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan, hendaklah kita menyempurnakannya pula dengan melakukan amalan puasa sunnah. Di antara keutamaannya adalah disebutkan dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut,

“Maukah kutunjukkan padamu pintu-pintu kebaikan?; Puasa adalah perisai, …” {HR. Tirmidzi }

Puasa dalam hadits ini merupakan perisai bagi seorang muslim baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, puasa adalah perisai dari perbuatan-perbuatan maksiat, sedangkan di akhirat nanti adalah perisai dari api neraka. Keutaman lain dari puasa sunah terdapat dalam hadits berikut.

“Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya.” {HR. Bukhari }

Itulah di antara keutamaan seseorang melakukan amalan sunnah. Dia akan mendapatkan kecintaan Allah, lalu Allah akan memberi petunjuk pada pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya. Allah juga akan memberikan orang seperti ini keutamaan dengan mustajabnya do’a. 

Banyak puasa sunnah yang dapat dilakukan oleh seorang muslim setelah Ramadhan. Di bulan Syawal, kita dapat menunaikan puasa enam hari Syawal. Juga setiap bulan Hijriyah kita dapat berpuasa tiga hari dan lebih utama jika dilakukan pada ayyamul bid yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15. Kita juga dapat melakukan puasa Senin-Kamis, puasa Arofah (pada tanggal 9 Dzulhijah), puasa Asyura (pada tanggal 10 Muharram) sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan jika ada yang punya kemampuan boleh juga melakukan puasa Daud yaitu sehari berpuasa dan sehari tidak. Semoga Allah memudahkan kita melakukan amalan puasa sunnah ini.


Berpuasa Enam Hari di Bulan Syawal
Hendaklah di bulan Syawal ini, setiap muslim berusaha untuk menunaikan amalan yang satu ini yaitu berpuasa enam hari di bulan Syawal. Puasa ini mempunyai keutamaan yang sangat istimewa. Hal ini dapat dilihat dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” {HR. Muslim}

Sungguh sangat beruntung sekali jika kita dapat melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal. Ini sungguh keutamaan yang luar biasa, saudaraku. Marilah kita melaksanakan puasa tersebut demi mengharapkan rahmat dan ampunan Allah.

Menjaga Shalat Malam
Inilah penyakit yang diderita oleh kaum muslimin setelah Ramadhan. Ketika Ramadhan masjid terlihat penuh pada saat qiyamul lail (shalat tarawih). Namun coba kita saksikan setelah Ramadhan, amalan shalat malam ini seakan-akan hilang begitu saja. Orang-orang lebih senang tidur nyenyak di malam hari hingga shubuh atau pagi tiba, dibanding bangun untuk mengambil air wudhu dan mengerjakan shalat malam. Seolah-olah amalan shalat malam ini hanya ada pada bulan Ramadhan saja yaitu ketika melaksanakan shalat tarawih. Seharusnya jika dia betul-betul menjalankan ibadah shalat tarawih dengan baik pasti akan membuahkan kebaikan selanjutnya.

“Sesungguhnya di antara balasan amalan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya. Dan di antara balasan dari amalan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya.” 

Namun, ibadah shalat malam ini mungkin hanya ibadah musiman saja yaitu dilaksanakan hanya di bulan Ramadhan. Padahal keutamaan shalat malam ini amatlah banyak, di antaranya:

[1] Shalat malam adalah sebaik-baik shalat setelah shalat wajib. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah –Muharram-. Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.” {HR. Muslim}

[2] Orang yang melakukan shalat malam dijamin masuk surga dan selamat dari adzab neraka. Dari Abdullah bin Salam radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Wahai manusia! Sebarkanlah salam, jalinlah tali silturahmi (dengan kerabat), berilah makan (kepada istri dan kepada orang miskin), shalatlah di waktu malam sedangkan manusia yang lain sedang tidur, tentu kalian akan masuk ke dalam surga dengan penuh keselamatan.” {HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah}

[3] Orang yang melakukan shalat malam akan dicatat sebagai orang yang berdzikir kepada Allah
Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah, Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila seseorang bangun di waktu malam, lalu dia membangunkan istrinya, kemudian keduanya mengerjakan shalat dua raka’at, maka keduanya akan dicatat sebagai pria dan wanita yang banyak berdzikir pada Allah.” {HR. Ibnu Majah}. Hadits ini menunjukkan bahwa suami istri dianjurkan untuk shalat malam berjama’ah.

[4] Orang yang bangun di malam hari kemudian berwudhu dan melakukan shalat malam, dia akan bersemangat di pagi harinya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang) salah seorang dari kalian ketika tidur. Di setiap ikatan setan akan mengatakan, “Malam masih panjang, tidurlah!” Jika dia bangun lalu berdzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika dia berwudhu, lepas lagi satu ikatan. Kemudian jika dia mengerjakan sholat, lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari dia akan bersemangat dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, dia tidak ceria dan menjadi malas.” {HR. Bukhari dan Muslim}

Sangat disayangkan sekali, sebagian orang lebih memilih tidur pulas di malam hari daripada bangun shalat malam. Inilah orang-orang yang mendapat celaan yaitu akan dikencingi setan sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini.
“Demikianlah setan telah mengincingi kedua telinganya.” {HR. An Nasa’i dan Ibnu Majah}

Hendaklah kita merutinkan amalan shalat malam ini di luar ramadhan sebagaimana kita rajin mengerjakannya di bulan Ramadhan.

Amalan yang Kontinu (Ajeg), Amalan yang Paling Dicintai
Kalau memang kita gemar melakukan shalat malam atau amalan sunnah yang lainnya, maka hendaklah amalan-amalan tersebut tetap dijaga. Kalau biasa mengerjakan shalat malam 3 raka’at dan dilakukan terus menerus (walaupun jumlah raka’at yang dikerjakan sedikit), maka itu masih mending daripada tidak shalat malam sama sekali. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Bebanilah diri kalian dengan amal sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.” {HR. Abu Daud, An Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah}

Ingatlah bahwa rajin ibadah bukanlah hanya di bulan Ramadhan saja
“Alangkah buruknya tingkah mereka; mereka tidak mengenal Allah melainkan hanya di bulan Ramadhan!”

Kenalilah Allah di waktu lapang, niscaya Allah akan mengingatmu di waktu sempit. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Kenalilah Allah di waktu lapang, niscaya Allah akan mengenalimu ketika susah.” {HR. Hakim}

Demikian pembahasan seputar amalan yang sebaiknya dilakukan setelah Ramadhan dan perkara yang sebaiknya dijauhi oleh setiap muslim. Semoga kita termasuk orang yang selalu mendapat taufik Allah dan dimudahkan untuk istiqomah dalam agama ini.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kaum muslimin. Semoga Allah selalu memberikan ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyib, dan menjadikan amalan kita diterima di sisi-Nya. Innahu sami’un qoriibum mujibud da’awaat. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Cinta Setulus Hati

Jika telah ada seseorang yang menyayangi setulus hati..
Bertahan karena rasa syukur atas cinta yang ada..
Menjaga kemuliaan kita atas nama mengharap ridha-Nya..
Sungguh.. Dia bukanlah orang biasa di hadapanku..
Dia adalah anugerah Allah yang dihadirkan untuk menyadarkanku bahwa ada seseorang yang tulus menyayangi apapun adanya diriku..
Bersyukur atas anugerah itu dengan senantiasa menjaga hati hingga kelak Allah memberi kemampuan untuk menghalalkan. InsyaAllah. Aamiin

Setahun Penuh Berpuasa { Puasa Syawal }

Salah satu dari pintu-pintu kebaikan adalah melakukan puasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Maukah aku tunjukkan padamu pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai, …” {HR. Tirmidzi }

Puasa dalam hadits ini merupakan perisai bagi seorang muslim baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, puasa adalah perisai dari perbuatan-perbuatan maksiat, sedangkan di akhirat nanti adalah perisai dari api neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

“Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.” { HR. Bukhari }

Oleh karena itu, untuk mendapatkan kecintaan Allah ta’ala, maka lakukanlah puasa sunnah setelah melakukan yang wajib. Di antara puasa sunnah yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam anjurkan setelah melakukan puasa wajib (puasa Ramadhan) adalah puasa enam hari di bulan Syawal.

Anjuran untuk Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

Puasa ini mempunyai keutamaan yang sangat istimewa. Hal ini dapat dilihat dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” { HR. Muslim }


Puasa Syawal, Puasa Seperti Setahun Penuh

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. [Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal].” { HR. Ibnu Majah }

 Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat ini bagi umat Islam.

Keutamaan Puasa Syawal

Alhamdulillah,,, kita saat ini telah berada di bulan Syawal. Kita juga mengetahui ada amalan utama di bulan ini yaitu puasa enam hari di bulan Syawal. Apa saja keutamaan melaksanakan puasa tersebut? Itulah yang akan kami hadirkan ke tengah-tengah pembaca pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat....

Adapun keutamaan Puasa Syawal :

PERTAMA : Puasa syawal akan menggenapkan ganjaran berpuasa setahun penuh.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.”
{ HR. Muslim }

KEDUA: Puasa syawal seperti halnya shalat sunnah rawatib yang dapat menutup kekurangan dan menyempurnakan ibadah wajib.
Yang dimaksudkan di sini bahwa puasa syawal akan menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada pada puasa wajib di bulan Ramadhan sebagaimana shalat sunnah rawatib yang menyempurnakan ibadah wajib. Amalan sunnah seperti puasa Syawal nantinya akan menyempurnakan puasa Ramadhan yang seringkali ada kekurangan di sana-sini. Inilah yang dialami setiap orang dalam puasa Ramadhan, pasti ada kekurangan yang mesti disempurnakan dengan amalan sunnah.

KETIGA: Melaksanakan puasa syawal adalah sebagai bentuk syukur pada Allah.
Nikmat apakah yang disyukuri? Yaitu nikmat ampunan dosa yang begitu banyak di bulan Ramadhan. Bukankah kita telah ketahui bahwa melalui amalan puasa dan shalat malam selama sebulan penuh adalah sebab datangnya ampunan Allah, begitu pula dengan amalan menghidupkan malam lailatul qadr di akhir-akhir bulan Ramadhan?!

“Tidak ada nikmat yang lebih besar dari pengampunan dosa yang Allah anugerahkan.” Sampai-sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun yang telah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan akan datang banyak melakukan shalat malam. Ini semua beliau lakukan dalam rangka bersyukur atas nikmat pengampunan dosa yang Allah berikan. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya oleh istri tercinta beliau yaitu ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengenai shalat malam yang banyak beliau lakukan, beliau pun mengatakan,

“Tidakkah aku senang menjadi hamba yang bersyukur?”
{ HR. Bukhari dan Muslim }

Begitu pula di antara bentuk syukur karena banyaknya ampunan di bulan Ramadhan, di penghujung Ramadhan (di hari Idul fithri), kita dianjurkan untuk banyak berdzikir dengan mengangungkan Allah melalu bacaan takbir “Allahu Akbar”. Ini juga di antara bentuk syukur sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu bertakwa pada Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
{ QS. Al Baqarah: 185 }

Ingatlah bahwa rasa syukur haruslah diwujudkan setiap saat dan bukan hanya sekali saja ketika mendapatkan nikmat. Namun setelah mendapatkan satu nikmat, kita butuh pada bentuk syukur yang selanjutnya. “Jika syukurku pada nikmat Allah adalah suatu nikmat, maka untuk nikmat tersebut diharuskan untuk bersyukur dengan nikmat yang semisalnya”.

“Setiap nikmat Allah berupa nikmat agama maupun nikmat dunia pada seorang hamba, semua itu patutlah disyukuri. Kemudian taufik untuk bersyukur tersebut juga adalah suatu nikmat yang juga patut disyukuri dengan bentuk syukur yang kedua. Kemudian taufik dari bentuk syukur yang kedua adalah suatu nikmat yang juga patut disyukuri dengan syukur lainnya. Jadi, rasa syukur akan ada terus sehingga seorang hamba merasa tidak mampu untuk mensyukuri setiap nikmat. Ingatlah, syukur yang sebenarnya adalah apabila seseorang mengetahui bahwa dirinya tidak mampu untuk bersyukur (secara sempurna).”


KEEMPAT: Melaksanakan puasa syawal menandakan bahwa ibadahnya kontinu dan bukan musiman saja.

Amalan yang seseorang lakukan di bulan Ramadhan tidaklah berhenti setelah Ramadhan itu berakhir. Amalan tersebut seharusnya berlangsung terus selama seorang hamba masih menarik nafas kehidupan.

Sebagian manusia begitu bergembira dengan berakhirnya bulan Ramadhan karena mereka merasa berat ketika berpuasa dan merasa bosan ketika menjalaninya. Siapa yang memiliki perasaan semacam ini, maka dia terlihat tidak akan bersegera melaksanakan puasa lagi setelah Ramadhan karena kepenatan yang ia alami. Jadi, apabila seseorang segera melaksanakan puasa setelah hari ‘ied, maka itu merupakan tanda bahwa ia begitu semangat untuk melaksanakan puasa, tidak merasa berat dan tidak ada rasa benci.

Ada sebagian orang yang hanya rajin ibadah dan shalat malam di bulan Ramadhan saja,
“Sejelek-jelek orang adalah yang hanya rajin ibadah di bulan Ramadhan saja. Sesungguhnya orang yang sholih adalah orang yang rajin ibadah dan rajin shalat malam sepanjang tahun.” Ibadah bukan hanya di bulan Ramadhan, Rajab atau Sya’ban saja.

“Jadilah Rabbaniyyin dan janganlah menjadi Sya’baniyyin.” Maksudnya adalah jadilah hamba Rabbaniy yang rajin ibadah di setiap bulan sepanjang tahun dan bukan hanya di bulan Sya’ban saja. Kami kami juga dapat mengatakan, “Jadilah Rabbaniyyin dan janganlah menjadi Romadhoniyyin.” Maksudnya, beribadahlah secara kontinu (ajeg) sepanjang tahun dan jangan hanya di bulan Ramadhan saja. Semoga Allah memberi taufik.

“Beliau tidak mengkhususkan waktu tertentu untuk beramal. Amalan beliau adalah amalan yang kontinu (ajeg).”
{ HR. Bukhari dan Muslim }

Amalan seorang mukmin barulah berakhir ketika ajal menjemput. “Sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah menjadikan ajal (waktu akhir) untuk amalan seorang mukmin selain kematian.” Dalam firman Allah,

“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin (yakni ajal).”
{ QS. Al Hijr: 99 }.

“al yaqin” adalah kematian. Dinamakan demikian karena kematian itu sesuatu yang diyakini pasti terjadi maka dari itu sembahlah Allah selamanya. Maka makna ayat tersebut adalah perintah untuk beribadah kepada Allah selamanya, sepanjang hidup.

Sebagai penutup, perhatikanlah hal berikut, “Barangsiapa melakukan dan menyelesaikan suatu ketaaatan, maka di antara tanda diterimanya amalan tersebut adalah dimudahkan untuk melakukan amalan ketaatan lainnya. Dan di antara tanda tertolaknya suatu amalan adalah melakukan kemaksiatan setelah melakukan amalan ketaatan. Jika seseorang melakukan ketaatan setelah sebelumnya melakukan kejelekan, maka kebaikan ini akan menghapuskan kejelekan tersebut. Yang sangat bagus adalah mengikutkan ketaatan setelah melakukan ketaatan sebelumnya. Sedangkan yang paling jelek adalah melakukan kejelekan setelah sebelumnya melakukan amalan ketaatan. Ingatlah bahwa satu dosa yang dilakukan setelah bertaubat lebih jelek dari dosa yang dilakukan sebelum bertaubat. … Mintalah pada Allah agar diteguhkan dalam ketaatan hingga kematian menjemput. Dan mintalah perlindungan pada Allah dari hati yang terombang-ambing.”

Semoga Allah senantiasa memberi taufik kepada kita untuk istiqomah dalam ketaatan hingga maut menjemput. Hanya Allah yang memberi taufik. Semoga Allah menerima amalan kita semua di bulan Ramadhan dan memudahkan kita untuk menyempurnakannya dengan melakukan puasa Syawal.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.

Jumat, 09 Agustus 2013

Refleksi Penghujung Ramadhan

Bismillahirrohmanirrohim

Ramadhan selalu menyisakan kerinduan dan kesedihan bagi setiap hamba yang bahagia terhadap hadirnya. Rindu akan datangnya dan sedih akan kepergiannya. Kerinduan itu pun terefleksi karena hamba-hambaNya yang senantiasa berbahagia akan datangnya, Allah akan mengharamkan jasadnya dari api neraka.

Kerinduan itu pun juga terefleksi atas berkah-Nya yang diluapkan sepanjang ramadhan ini; rahmat-Nya yang berlimpah seluas-luasnya, serta rezeki yang dikucurkan untuk para pengusaha takjil tahunan yang hanya tumpah ruah di bulan penuh berkah tepat menjelang berbuka puasa.

Namun, refleksi sesungguhnya ada pada kesadaran kita untuk memaknai ramadhan yang sesungguhnya dan apa yang telah kita dapatkan serta cita-cita apa saja yang sudah tercapai di Ramadhan tahun ini, untuk kembali bertemu dengan hadirnya Ramadhan di tahun mendatang.

Ramadhan tidak hanya Allah sediakan untuk mengisi dengan ritual ibadah, lebih dari itu Ramadhan pun disediakan agar kita dapat memanfaatkan untuk melatih diri. Pelatihan secara cuma-cuma selama sebulan penuh itu diharapkan dapat melahirkan beberapa sikap di antaranya sabar.

Perihal sabar, Allah banyak menguraikan tentang anjuran untuk bersabar, seperti dalam Surah Al Baqarah ayat 45, “Mintalah dengan sabar dan shalat. Sungguh (shalat) itu adalah berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”

Dalam ayat di atas, terdapat nilai edukasi mengapa Allah mendahulukan sabar dibandingkan shalat. Sabar dan bertahan dengan keikhlasan atas takdirnya dengan tetap memohon pada Allah adalah lebih baik dibandingkan dengan shalat, namun tidak mampu bersabar menerima ketetapan-Nya.

“Apabila engkau menginginkan dunia, ambillah jalanmu dengan jalan syariat, ambillah melalui kehendak Allah sampai engkau merasa dekat pada-Nya. Sungguh dunia merupakan malapetaka yang membahayakan.”

“Betapa setiap nikmat itu selalu diiringi dengan bencana, setiap kebahagiaan diiringi kesedihan, keluasan diiringi kesempitan. Carilah bagianmu di dunia sesuai dengan syariat Allah dan itu akan menjadi penyeimbang dalam upayamu mencari dunia. Maka bersabarlah, kesedihan dunia itu tidak bertahan lama dan akan berganti kebahagiaan jika engkau mampu memaknai cobaan tersebut.”

Refleksi dari sabar, melahirkan tiga golongan yaitu, awam, khusus dan khawasul khawas. Golongan awam adalah golongan pada umumnya. Ia adalah Muslim dan bertakwa. Ia menjalankan syariat Allah dan tidak menolaknya. Ia beramal berdasarkan firman Allah, “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dan apa yang dilarangnya bagimu, tinggalkanlah.” (QS. Al Hasyr: 7).

Dari golongan awam tersebut, jika ia dapat ridha lahir dan batin atas apa yang menimpanya, maka ia naik satu tingkat menjadi golongan khusus. Allah pun akan menyinari hatinya seperti dalam Surah Asy-Syams: 7, “Maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaan.”

Terakhir, golongan khawasul khawas, mereka adalah golongan yang memberikan fatwa dan mampu melihat musibah adalah bentuk kasih sayang Allah. Tanpa tiga golongan tersebut, maka manusia akan binasa dan menderita.

Buah dari sabar adalah ridha akan ketetapan Allah dan bertahan dalam keikhlasan atas ketetapan-Nya. Rasulullah SAW pun menganjurkan agar jika setiap mendapatkan musibah, maka berdoalah agar dengan musibah itu kita mampu bersabar dan mendapatkan pahala atas cobaan tersebut. Semoga di pengujung Ramadhan ini, Allah melimpahkan kesabaran yang sebenar-benarnya untuk kita. Aamiin.

Belajar Menjadi Lebih Baik

Belajarlah menjadi orang yang setia,,
Bukan mudah untuk mendua..

Belajarlah menjadi orang yang tulus mencinta,,
Bukan mudah berkata benci bila tak suka..

Belajarlah menjadi orang yang penuh kasih sayang,,
Bukan orang yang setelah puas dan jenuh lalu menghilang..

Belajarlah menjadi orang yang rela berbagi bahagia,,
Bukan orang yang mudah memberi harapan lalu menyisakan kecewa...

Belajarlah menjadi orang yang bersikap dewasa,,
Bukan orang yang sudah berumur tapi berperilaku balita..

Belajarlah menjadi orang yang optimis dan ceria

Agar hari-hari qta penuh warna dan bermakna,,
Bukan orang yang pesimis dan tak punya asa..

Walau kita bukan orang yang terbaik,,

Namun belajarlah tuk menjadi yang terbaik sesuai kapasitas kita..

Tarawih Penuh Cinta

Dalam raka'at-raka'at yang ku niatkan
Dan setiap usoli yang ku lafadzkan
Cintaku padaMu kian tertinggikan
Engkau menjadi aku dan aku menjadi hilang

Dalam takbiratul-ihrom yang ku gemakan
Dan setiap Al-Fatihah yang ku lisankan
Rinduku padaMu kian terdalamkan
Engkau selalu ada dan aku slalu tiada

Dlam ruku' yang ku gerakkan
Dlam sujud yang ku ikhlaskan
Kasihku tentangMu kian tersucikan
Engkau tak pernah lupa tapi aku tak pernah ingat

Dalam tahiyyat yang kusyahadatkan
Dan salam yang ku panjatkan
Nyala rasaMu tak terpadamkan
Engkau tak henti mencinta tapi aku tak henti bercerita 

Kita dan Dunia

Wahai kawan,,, jangan lah qta hanya bersandar pada dunia..

Bahwa sesungguhnya dunia seluruhnya itu merupakan hikmah dan amal yang berlandaskan kebijaksanaan...

Sedangkan Akhirat seluruhnya itu adalah qudroh yang berpatokkan pada kekuasaan (kekuatan) Allah,,, oleh karenanya mari qta beramal dengan penuh hikmah dan kebijaksanaan Allah dan jangan sampai qta hanya bersandar pada qudroh kekuasaan Allah aja tapi qta juga berusahan,, janganla qta jadikan takdir sebagai dalil dalam berargumentasi dan mengabaikan amal ibadah qta...

Sesungguhnya seorang mukmin tak tinggal di dunia ini,, karena kehidupan di dunia ini hanya sementara dan kehidupan yang kekal itu berada di akhirat... qta tak boleh terlena dengan kehidupan dunia dan tek pula nyaman dengan segala isinya,, karena sesungguhnya seorang mukmin hanya mengambil dunia tuk menuju Allah...

Qta seorang mukmin mencukupkan kebutuhan keluarga qta dengan perlindungan Allah,, namun tetap qta harus memintakan sedikit saja jarak antara hati yaitu hati qta dengan hati keluarga qta sehingga ada ruang yang lebih untuk hati qta dengan Allah,, sehingga yang ada hanyalah qta dengan Allah...

Ketika nafsu untuk taat dan tunduk kepad Allah telah tercipta maka Allah akan menganugerahkan rezeki nya secara melimpah dari segala penjuru epada qta,,,, namun jika qta memberontak dan durhaka kepada Allah maka Allah akan memutuskan sarana-sarananya dan memberikan penderitaan kepada qta....

Ridha Allah merupakan bagian dalam menunaikan kewajiban yang dibebankan atas diri qta dengan hati yang bersih tanpa terbebani,, serta dengan anggota badan yang tenang tanpa kelelahan semuanya itu hanya karena Allah. Dengan sesungguhnya qta perhatikan kepada siapa qta menyerahkan kendali diri qta maka dialah tuhan qta yaitu Allah SWT. dengan leburkanlah daya dan kekuatan qta sebagai manusia dan gantilah dengan hanya berpegang teguh pada kekuatan Al-Haq...

Berbicaralah pada manusia dengan lisan, ilmu, amal dan keikhlasan.. janganlah qta berbicara kepada manusia lainnya dengan lisan tanpa ilmu tanpa amal dan hal itu tak akan pernah akan ada gunanya nagi diri qta serta jadikan ilmu yang qta miliki untuk berbagi... Jangan pernah mengumbar bicara padamanusia lainnya tanpa ilmu karen tak akan aa anfaatnya apapun,, jangan bicaraapapun sebelum qta dapat perintah yang pasti dari Allah di dalam hati qta...

Bagian rezeki tetap akan datang pada qta tanpa memandang apakah qta berzuhud atau berpasrah kepada Allah.. Jika qta zuhud maka bagi qta akan datang pada qta dan qta jadi orang yang mulia,, jika qta berhasrad maka bagi qta akan datang pada qta dan qta menjadi orang yang rendah....

Inilah sedikit hikmah yang dapat saya rasakan ditahun ini....Smoga bermanfaat....!!!

Tahun Baru Islam

Asslamu'alaykum wr wb

Ku sadari sepenuh hati,,
Ku bukan manusia sempurna,,
t'lalu banyak salah dan khilaf yang ku lakukan,,
baik yang ku sengaja maupun tak ku sengaja,,
t'lalu banyak ku torehkan luka pada kalian semua

*Saya mohon maaf lahir & batin atas segala salah dan khilaf yang ku lakukan selama ini..*

Ku hanya berharap,,
Semoga dengan permohonnan maaf ini,,
akan sedikit mngurangi rasa akit itu,,
walaupun ku tau hal ini tak kan mungkin mampu mengobati nya..

"Mohon Maaf Lahir & Batin"

:: Selamat Tahun Baru Islam ::

Semoga qta menjadi insan yang lebih baik lagi...
Aamiin...

Penantian

Malam ini aku titipkan
PadaMu Ya Allah
Dia yang ku sayang hingga kemudian
Berikanlah segala kemudahan

Biar derita siksa penantian
Semoga besarnya cinta yang ku berikan
Akan mampu melalui segala ujian
Hingga saat pertemuan

Disinilah dari jiwa aku memohon
Rengkuhkan dan raihkanlah jemari terayun
Berikanlah kami keikhlasan
Tuntunlah kami dalam keridhoanMu

Do'a q di akhir Ramadhan

Ya Allah ku sadari Ibadahku di bulan Ramadhan yang mulia ini tak maximal...
Tapi izinkan ku memohon semoga ku dapat kembali bersua dengan Ramadhn di tahun depan...

"Ya Allah,, perbaikilah agamaku karena ia menjadi peganganku dalam semua urusan, perbaikilah duniaku karena disanalah aku hidup, perbaikilah akhiratku karena disitulah tempat aku kembali,, jadikan hidupku ini sebagai ladang amal kebaikan dan jadikan kematianku (kelak) sebagai tempat istirahat dari semua keburukan."
{ HR. Muslim }

Ya Allah liputi aku di dalamnya dengan rahmat-Mu, karuniakan padaku di dalamnya bibingn dan penjagaan, sucikan hatiku dari kegelapan kerusakan,, wahai Yang Menyayangi hamba-hamba-Nya yang beriman

Selasa, 06 Agustus 2013

Cinta melalui Untaian Do'a

Saat kau jauh dari ku
Saat hati ni dilanda rindu
Aku hanya bisa menatap mu dalam bayangku
Sebagai pengobat rindu

Terasa sejuk dipandang
Menatap Wajahmu
Terasa damai dalam pelukan
Bersama Kerinduanku yang amat dalam

Ku titipkan pada sang Sang Surya
Rasa rinduku padamu
Bersama sang senja yang malu-malu
Saat melihatku tersenyum memandang mu dalam bayangku

Wahai sang pendamping hati
Ku senandungkan cinta ku melalui untaian doa
Ku semaikan rindu dalam sudjudku
Agar tenang jiwa dan hatiku dari belenggu rasa rinduku