Halaman

Minggu, 07 Desember 2014

"MANFAAT TIDUR DALAM GELAP"

Ahli biologi Joan Robert, Ia mengatakan bahwa tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin ketika tdk ada cahaya, Hormon ini adalah salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi & mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker payudara dan kanker prostat.

Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari, sekecil apapun sinarnya menyebabkan produksi hormon melatonin terhenti..

Pentingnya tidur di malam hari dengan mematikan lampu juga diteliti oleh para ilmuwan dari inggris, Peneliti menemukan bahwa ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, bisa memicu ekpresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker.

Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia yang diadakan di London juga menyatakan bahwa orang bisa menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur di malam hari dibandingkan dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur.

Hal ini telah dikabarkan Rasulullah sejak 14 abad silam :

"PADAMKANLAH LAMPU DI MALAM HARI APABILA KAMU AKAN TIDUR, Tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman" (HR. Muttafaq 'alaih)

Cinta Rasul

BEGINILAH MEREKA MENCINTAI RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM

Kecintaan kepada Rasûlullâh Shalallahu Alaihi Wasallam seringkali difahami hanya sebatas teori semata, atau tidak tampak bagaimana gambaran nyata dari kecintaan tersebut. Membaca sholawat kepada Nabi Shollallâhu alaihi wasallam dan menjungjung tinggi serta mengikuti sunnah tuntunan beliau adalah termasuk kecintaan ini. Namun kecintaan para shahabat dibuktikan lebih dari hanya sekedar itu,mereka membuktikannya dengan jiwa dan raga. Mereka menjadikan nyawa mereka sebagai tebusan untuk manusia yang paling mereka cintai,… Rasûlullâh Shalallahu Alaihi Wasallam.

Adalah Abu Ubaidah bin al-jarroh radiallahu'anhu seorang diantara shahabat yang setia melindungi Nabi Shollallâhu alaihi wasallam dari gempuran orang kafir quraiys di perang uhud. Dalam suasana pertempuran yang sengit ditengah-tengah kesibukannya membabat musuh-musuh ALLÂH, pandangan matanya selalu siaga untuk senantiasa memperhatikan keberadaan dan nasib Rasûlullâh Shalallahu Alaihi Wasallam yang mulia. Matanya bagai rajawali yang tajam melihat gerak gerik mangsanya. Jika musuh berusaha mendekat kekasihnya untuk menghabisinya, iapun segera mendobrak barisan musuh dan membabatnya. Ia tidak rela jika hidup Nabi pembawa risalah ini berakhir ditangan orang-orang kafir. Dan nyatalah, disaat-saat suasana yang kalut pada pertempuran uhud, ketika barusan kaum muslimin kacau balau dan terdesak, dan bahkan sebagian muslimin lari mengundurkan diri dari kancah pertempuran, sungguh dalam suasana ini orang-orang musyrik memiliki kesempatan emas untuk menghabisi nyawa Nabi kita Shollallâhu alaihi wasallam. Suasana bahaya ini menuntut keberanian dan kesetiaaan dalam menjaga kehormatan islam. Abu Ubaidah adalah diantara sosok yang tampil sebagai pahlawan yang kesatria diantara shahabat-shahabat utama yang melindungi Nabi Shollallâhu alaihi wasallam kala itu. Nabi Shollallâhu alaihi wasallam dalam kondisi bahaya saat itu, Abu Ubaidah sendiri sedang terkepung oleh musuh. Namun dengan ketajaman matanya dan kecintaannya kepada Nabi yang mulia, maka ia segera melompat untuk menyelamatkan jiwa kekasihnya. Pedangnya ia babatkan laksana pedang berkekuatan 100 pedang. ia ceraiberaikan pasukan musuh yang mengepungnya agar bisa segera sampai ditempat nabi Shollallâhu alaihi wasallam.

Sesampai di dekat Nabi dan membabat musuh yang mengepung beliau Shollallâhu alaihi wasallam. Ia kini mendapatkan beliau dengan darahnya yang mengalir dari mukanya yang mulia. Ia melihat beliau Shollallâhu alaihi wasallam menghapus darahnya yang suci dengan tangan kanannya seraya bersabda,"Bagaimana mungkin suatu kaum akan bahagia, ketika mereka telah mencemari wajah Nabi mereka, padahal ia menyeru mereka kepada ROBB mereka ….?". Abu Ubaidah ra merasa pilu ketika ia melihat dua mata rantai baju besi penutup kepala Rasûlullâh Shalallahu Alaihi Wasallam menancap dipipinya yang mulia. Hatinya merasa teriris sekaligus marah terhadap kelakuan orang-orang kafir yang telah berbuat lancang kepada Nabinya. Lalu (setelah mendapat restu dari Abu bakar ash-shiddiq radiallahu'anhu iapun segera menariknya dengan menggunakan gigitan gigi-giginya, saat itulah pipinya menempel dengan pipi beliau yang mulia. Ia menarik besi yang menancap itu sekuat tenaga. Besi itupun tercabut dari pipi Rasûlullâh Shollallâhu alaihi wasallam tetapi berbarengan dengan itu tercabut pulanya satu gigi dari gigi manis Abu Ubaidah radialahu'anhu, darahpun mengalir membasahi pipinya… Kemudian untuk yang kedua kalinya, ia menarik besi yang kedua dengan gigi-giginya, maka tercabutlah besi itu dari pipi Nabi yang mulia, tetapi seperti yang pertama, bersamaan dengan lepasnya besi dari pipi Nabi, tercabut pula gigi manis pahlawan kita ini. Iapun menjadi shahabat yang memiliki gigi ompong setelah hari itu, namun gusi-gusi itu menjadi saksi atas pengorbanannya… darahnya yang mengalir menjadi saksi atas kecintaannya kepada Manusia yang paling dicintainya ini.

Lihatlah pula bagaimana kecintaan yang serupa ditunjukkan oleh seorang wanita dari kalangan shahabat. Nusaibah binti Ka'ab radialahu'anha. Dalam peperangan yang sama, Uhud, ia telah membuktikan kecintaan dan pengorbanan yang tiada tara. Pada mulanya sebenarnya keikutsertaannya dalam kafilah mujahidin saat itu sebagai tenaga medis di bagian belakang pasukan islam. Namun tatkala suasana menjadi genting dan Rasûlullâh Shalallahu Alaihi Wasallam dalam keadaan bahaya, iapun bergegas menuju posisi Rasûlullâh Shalallahu Alaihi Wasallam , dengan cekatan ia menangkap sebilah pedang yang dilemparkan mujahidin. Bersama suami dan kedua anaknya ia bertempur disekitar Nabi Shollallâhu alaihi wasallam beserta kelompok kecil yang melindungi kekasihnya yang mulia. Ia ayunkan pedangnya kesana kemari,… ia babatkan pedangnya kepada siapapun musuh yang mendekat, ketika seorang pasukan musuh berkuda datang menghampiri dan mengayunkan pedang kearahnya iapun menangkisnya dengan perisainya, lalu dengan cergas ia membabat kaki kuda musuh,hingga kudapun terjatuh. Nabi berseru kepada anaknya, "Bantulah ibumu… dia telah menolongku membunuh tentara musuh !" . Ketika anaknya terluka, ia membalut luka anaknya, dan setelah itu ia memberi semangat kepada anaknya, "Bangkitlah nak,… hantamlah pasukan musuh itu !".

Ketika musuh yang melukai anaknya mendekat lagi, Rasûlullâh Shalallahu Alaihi Wasallam berkata, "dialah orang yang telah melukai anakmu !". Maka dengan sigap, ibu kita ini menolehnya lalu menyerangnya, ia tebaskan pedangnya ke arah kaki musuhnya, hingga tersungkur. Iapun bahagia tiada tara, dan kebahagiaannya bertambah dengan ucapan dan senyuman Rasûlullâh Shalallahu Alaihi Wasallam saat itu yang berkata kepadanya, "engkau telah membalasnya !". Ia merasa gembira karena dapat membela kemuliaan islam dan melindungi nabinya dan kekasihnya, ia tidak merasakan betapa letih tubuhnya kala itu dengan keringatnya yang bercucuran, dan darahnya yang mengalir dari tubuhnya . 13 luka telah menganga disekitar tubuhnya dalam pertempuran itu, dan menjadi saksi atas pengorbanannya.

Saat Pasukan muslimin berangkat untuk mengepung Bani Quraizhah, ia ikut serta dalam pasukan ini. Perang melawan kaum yahudi bani Quraizhah ini tidak menyurutkan semangatnya walau luka-luka ditubuhnya akibat perang uhud belumlah sembuh.

Diperang Yamamah, … ketika perang melawan orang-orang yang murtad berlangsung, Nusaibah wanita ksatria inipun ambil bagian walau ia seorang wanita dengan usianya yang 60 tahun. Ia meminta ijin kepada amirul mukminin Abu Bakar ash-shiddiq ra untuk ikut serta dalam pasukan mujahidin. Ia memohon kepada ALLÂH untuk menyaksikan kematian musailamah yang telah mencoreng kerasulan Nabinya dan membunuh anaknya.. atau ia mati sebagai syahid dalam perang itu. Iapun berperang dengan gigihnya. Do'anyapun terkabul, ia telah menyaksikan terbunuhnya musailamah. Kebahagiaannya terukir direlung hatinya…. karena kehormatan islam tetap terjaga di tangan orang-orang yang membelanya, dan dia adalah salah satunya. Iapun sujud syukur sebagai tanda terimakasih kepada ROBBnya, kegembiraanya telah menghilangkan rasa sakit akibat 11 luka ditubuhnya dan satu lengannya yang terputus diperang itu. Sungguh ia wanita ksatria dan mujahidah sejati. Kecintaannya kepada islam dan Rasûlullâh saw telah berani berkorban walau jiwa dan raga menjadi tebusannya….Semoga ALLÂH meridhainya, dan meridhai para shahabat semuanya.

Dua cuplikan kisah diatas adalah kisah nyata yang telah ditorehkan oleh 2 orang sosok muslim yang mencintai Rasûlullâh Shalallahu Alaihi Wasallam sebagai pembawa risalah islam. Kecintaan kepada Nabi Shollallâhu alaihi wasallam merupakan bagian dari keimanan, dan keimanan adalah ucapan dan perbuatan. Bentuk-bentuk pengorbanan dengan amal nyata di dalam kehidupan menjadi suatu tuntutan dan keniscayaan bagi orang-orang yang mengaku beriman dengan kerasulan Nabi Shollallâhu alaihi wasallam. Kecintaan kepada Nabi Shollallâhu alaihi wasallam bahkan harus melebihi kecintaannya kepada dirinya sendiri. Inilah makna dari sabda beliau saw (yang artinya): "Tidaklah beriman seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya, anaknya dan dari manusia seluruhnya".(HR. al-Bukhari).

Dan seperti yang beliau sabdakan kepada Umar, katika umar pernah berkata: "ya Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala-galanya selain diriku sendiri." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak, demi Dzat yang jiwa berada di Tangan-Nya, hingga aku lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri !." Maka Umar berujar; 'Sekarang demi Allah, engkau lebih aku cintai daripada diriku'. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "sekarang (baru benar) wahai Umar." (HR.al-Bukhari).

Hari ini kecintaan kepada Nabi Shollallâhu alaihi wasallam berupa pengorbanan dengan nyawa dan harta bukan berarti terputus. Sebab Jihad Fii Sabilillah untuk membela kehormatan Dienul-islam dan meninggikan kalimat ALLÂH adalah sebagai bentuk kecintaan kepada Nabi kita yang mulia. Termasuk diantaranya membela kerasulan Nabi Shollallâhu alaihi wasallam yang tidak sepatutnya dilecehkan dan dinodai oleh garuda pancasila atau manusia manapun dimuka bumi ini

Wallahu a'lam.

Jumat, 05 Desember 2014

Jangan Suka Marah-marah

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah atas Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Marah adalah penyakit jiwa yang bisa membuat orang tak menghargai akal sehat dan pikiran normalnya. Sebab marah, ada orang tega menghabisi nyawa pasangannya karena sebab sepele. Marah bisa membuat keluarga retak sehingga terjadi perceraian. Marah bisa memutus hubungan orang tua dengan anak. Marah bisa merubah hubungan kasih sayang menjadi kebencian dan persaudaraan menjadi permusuhan.
Pernah ada seorang laki-laki datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan berkata: “Berilah wasiat kepadaku”.
Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.”
Ia mengulangi permintaan itu beberapa kali, dan beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.” (HR. Al-Bukhari)
Marah timbul adanya pergolakan emosi yang menyebabkan wajah memerah, denyut jantung menjadi cepat, denyut nadi meningkat, dan nafa berlomba. Marah merubah wajah orang yang tampan menjadi menakutkan.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyifati marah sebagai bara api yang ada di dada seorang manusia. “Ketahuilah, sesungguhnya marah adalah bara api dalam dada Ibnu Adam (manusia), tidakkah engkau lihat kedua matanya yang memerah dan urat lehernya yang menegang.” (HR. Ahmad)
Marah punya kaitan erat degan sikap sombong, merasa lebih tinggi, zalim,dan jahat. Karenanya, marah itu menjadi jalan kehancuran. Jika seseorang marah dan tidak berusaha untuk mengendalikannya, ia akan berbicara atau berbuat di luar kesadarannya yang kelak akan disesalinya.
Betapa banyak kalimat talak diucapkan suami karena marah, dan setelah kemarahannya mereda ia sangat menyesal. Ada juga orang tua yang sangat marah kepada anaknya sehingga memukul dan menganiayanya, akibatnya anaknya menjadi cacat atau anaknya pergi dari rumahnya. Banyak kasus, akibat marah hubungan persaudaraan menjadi putus, harta benda dirusak dan dihancurkan. Semua itu menunjukkan bahwa marah yang tidak dikendalikan akan menyebabkan keburukan-keburukan.

Keutamaan Menahan Amarah
Allah ‘Azza wa Jalla telah memuji kaum mukminin yang bertakwa dengan sifat-sifat mulia yang cukup banyak, salah satunya mampu menahan amarah, gemar memaafkan orang yang salah, dan membalas keburukan orang dengan kebaikan.
“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 134)
Tiga sifat mulia dalam ayat di atas: Pertama, menahan marah dan memadamkannya. Kedua, memaafkan dan berlapang dada walau ia sanggup membalas dan mengalahkan orang yang bersalah kepadanya. Ketiga, berbuat baik kepada orang yang telah berbuat buruk terhadap dirinya.
.... Marah adalah penyakit jiwa yang bisa membuat orang tak menghargai akal sehat dan pikiran normalnya. Sebab marah, ada orang tega menghabisi nyawa pasangannya karena sebab sepele .....
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam membuat penilaian tentang orang kuat yang tidak ada pada benak manusia di kala itu, “Orang kuat bukanlah yang menang bergulat, sesungguhnya orang kuat itu adalah orang yang menguasai dirinya saat marah.” (Muttafaq ‘Alaih)
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam segala urusan.” (Muttafaq ‘Alaih)
Dan orang yang paling berhak mendapatkan kelembutan kita adalah istri kita, anak-anak kita, dan saudara-saudara muslim kita. Wallahu A’lam.

La Tahzan Innallaha Ma’ana

#Cerita dari salah seorang teman

Malam-malamku sebulan terakhir ini bertabur doa lewat istikharah. Doa harapan senantiasa kumohon dalam sujud-sujud wajibku dan qiyamul lail. Semoga Allah segera mengabulkan doaku ini. Egois memang rasanya tak berhak menuntut segera menjadi kenyataan namun aku yakin Allah Maha Mendengar. 

Bismillah…
Oke, perkenalkan namaku Pipit Kini aku masih tercatat sebagai mahasiswi salah satu universitas swasta di Jogja. Tak hanya itu aku juga “nyambi” bekerja di salah satu sekolah menengah pertama sebagai guru honorer. Pekerjaaan ini sudah aku tekuni sejak aku menginjak di semester 6 lalu. Yah, hidup sendiri tanpa saudara di Jogja memaksaku untuk tidak berpangku tangan mengandalkan uang kiriman dari orang tua di Borneo sana.

Hari-hari akhir untuk masa perkulihanku sudah di depan mata. Aku sudah mengikuti KKN, PPL, skripsi dan serentetan tugas-tugas lainnya. Pertengahan Juli tahun ini aku akan segera wisuda S-1, Alhamdulillah… semoga lancar, Aamiin. Namun hal itu tidak terlalu mengganggu pikiranku, meski aku juga dag-dig-dug menanti moment special tersebut tapi jauh dalam hatiku terselip pikiran yang lebih mengganjal. Dua minggu yang lalu orang tuaku datang ke Jogja. Sangat tak ku sangka sebab sebelumnya baik Ayah atau Ibu tak pernah membicarakan hal ini. Waktu itu mereka sampai di kostku sekitar pukul 3 sore. Selepas sholat maghrib tanpa ba-bi-bu panjang lebar kedua orang tuaku membicarakan niatnya datang ke Jogja. Enough… sudah aku duga sebelumnya, setelah wisuda nanti kedua orang tuaku ingin aku segera menikah. Menikah Oh, siapa sih yang gak pengen melaksanakan sunnah Rasul tersebut menyempurnakan separuh agamanya. Tapi.. tapi.. hey apakah ini tidak terlalu terburu-buru… Juli tahun ini umurku baru 23 tahun lebih 5 bulan dan itu umur yang menurutku masih amat sangat terlalu muda sekali.

“pokonya cepet pulang ya nduk.” ucap wanita paruh dari seberang sana. “iya iya Bu, besok Pipit segera meluncur ini juga baru “ngepak-ngepak” kok.” Jawabku sopan. “yasudah, kamu terusin lagi, ini Ibu mau ngaji di rumah Bu Mawardi…” Ucapnya lagi dengan memberi tanda mengakhiri percakapan singkat ini.

Haaahh… aku menarik napas dalam-dalam.. 4tahun silam, di kota ini, aku bermimpi dan melabuhkan harapan-harapan itu, mencoba merangkai asa semua tentang dinamika hidup. Yah, Jogja..aku mengenalmu tak hanya dalam hitungan hari atau bulan tapi bertahun-tahun. Menimba ilmu dan menemukan arti sebuah perjuangan bertahan hidup. Mempertemukan aku dengan banyak pelajaran banyak hal banyak orang, kampus, teman-teman, pacar. Eh…pacar Dan kini sudah tiba saatnya aku kembali ke pulau seberang, yeah Borneo I’m coming

-4 hari kemudian-“gimana nduk…sudah ada yang kamu pandang cocok.” kata Ayahku mengawali perbincangan sore itu di ruang tamu. “ini kebetulan Ibu ada foto dan data dari para ikhwan.” Tambah Ibuku sambil menyodorkan lembaran-lembaran kertas dan beberapa foto.

Aku mengambilnya. Jantungku berdegup kencang keringat dingin menyerang tangan pun gemetar. Aku amati satu persatu ikhwan-ikhwan tersebut dalam foto dan kubaca biodatanya. Aku tak mengerti sebenarnya apa maksud semua ini. Kenapa kedua orang tuaku sangat bersikeras bahwa aku harus segera menikah. Padahal apa, aku ini masih muda kuliah juga baru selesai kerja pun belum dapat apa-apa pengalaman dunia luar pun masih kurang. Dan yang lebih memilukan, aku sudah punya pacar. Bayu, yah dia pacarku selama 2,5 tahun ini. Dia satu kampus denganku namun berbeda prodi dan Juli kemarin pun dia juga wisuda.

Satu minggu sebelum kepulanganku, aku mencoba bercerita semuanya. Namun segera ku urungkan niat itu ketika kami bertemu disebuah kafe. Kulihat wajah wibawanya, kutatap dua sorot matanya. Jauh. Dalam. Hatiku semakin kalut, sakit, semua kenangan dengannya itulah yang menghambat tenggorokanku menyumbat sekat antara hati, pikiran, dan perasaan. Bulir dari tetes air mataku pun memecah keheningan senja itu. Bayu mengangkat wajahku. Menatap lekat.

Tampaknya Bayu merasakan keanehan dalam diriku jauh-jauh minggu sebelumnya. Sikapku yang tiba-tiba cuek, judes dan sangat sensitif. Tidak nyaman. Namun, dia memahami dan tidak curiga bahwa aku menyimpan rahasia yang menyakitkan. Meskipun begitu kami masih berkomunikasi dengan baik layaknya orang pacaran. Tiap malam dia juga menelepon. Memberi pesan agar aku selau baik-baik di rumah dan menyempatkan memberi kabar. Dia juga menitip salam buat kedua orang tuaku.

Kembali… aku hanya diam, menahan napas beberapa detik dan melepaskannya pelan. Ada air tertahan dalam pelupuk mataku. Sakit. Aku meletakkan foto-foto itu di atas meja tanpa berkomentar dan tidak berani menatap kedua orang tuaku. Aku sangat terpojok dalam situasi seperti ini. Aku ingin berlari ke kamar namun tubuhku mendadak berat kaki pun kaku. “nduk Pit ” Tanya Ibuku tiba-tiba. Aku kaget dan tanpa sadar aku pergi meninggalkan mereka berdua. Menangis. 
-RSJ Mitra Sehat, 09.30 a.m-

“kakak… apa kabar ini kami datang membawa buah apel kesukaan kakak.” Ucapku lirih pada wanita di depanku. Muhaima Safitri, kakakku yang pertama dan yang terakhir. Dia sedang sakit, sakit jiwa lebih spesifiknya. Tiga tahun berada di rumah sakit ini berharap mendapatkan perawatan dan dapat mengobati sakitnya. Namun sampai saat ini hasilnya masih nihil. Semua berawal ketika kakakku ingin menikah dengan seorang ikhwan asal Padang. Rencana yang indah-indah pun sudah kami susun. Hajatan, pengajian, baju pengantin, kado-kado, makanan, dekorasi semua tak berguna lagi ketika 1 hari sebelum ijab qobul si ikhwan dan keluarga tak kunjung datang. Sms dan telepon sudah dilakukan. Hingga kami mendapat kabar dari saudara si ikhwan bahwa pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Astaghfirullah keluarga kami pun “geger” bukan kepalang apalagi kakakku yang langsung pingsan waktu mendengar itu semua. Dan inilah, sampai sekarang semua itu mungkin menjadi sebab kakakku stress, depresi, frustasi atau apa entahlah yang jelas jiwanya terganggu.

“kakak jangan sedih ya jangan menyerah kami selalu ada kok pokonya kakak harus semangat, doa kami yang terbaik untukmu kak.” Ucapku lagi sambil memeluk wanita ini. Tiba-tiba air mataku menetes membasahi kerudung birunya. Dia hanya tertawa layaknya orang gila di jalanan. Memandang kami sinis tak sadar bahwa kami adalah keluarganya.

“nduk, kami melakukan semua ini untuk kebaikanmu. Kami ingin kamu bahagia.” “iya Pipit tahu Bu, tapi apa ini tidak terlalu buru-buru, menikah semuda ini. Bukan maksudku tidak mau tapi menurutku ini belum waktunya. Aku belum bekerja Bu, belum mengabdikan ilmu yang ku dapat selama 4 tahun di Jogja.” “Ayah, Ibu…aku mohon beri waktu buat Pipit untuk berpikr. Aku belum siap meskipun ini sunnahnya. Pipit… Pipit juga sudah punya pacar kok Bu.” “nduk, kamu boleh berpacaran dengan siapapun asalkan dia baik. Baik dalam hati tentunya, tapi untuk pacarmu di Jogja itu maaf Ayah tidak setuju.” “kami tidak ingin kamu sembarangan mencari pasangan hidup nduk, ini pasti yang terbaik untukmu. Kami tidak ingin nasibmu sama dengan Kak Ima.” Deg…jantungku seolah berhenti, jadi selama ini alasan orang tuaku menyuruh segera menikah agar aku tidak seperti Kak Ima yang bernasib gila itu yang akan menjadi stress muda gara-gara ditinggal mati calon suaminya itu Ya Allah… mengertikanlah mereka
\
Seiring berjalannya waktu… Sebelum proses ta’aruf dengan ikhwan yang mengajar tahsin ini aku sempat ta’aruf dengan ikhwan lain di luar kota atas info pamanku. Aku sreg dan mantap dengannya setelah kuperoleh biodata tentangnya. Selain, shalih, rajin ngaji, sarjana dia juga sudah mapan. Soal fisik dari yang kubaca, dia tipe yang ideal yang dicari para wanita. Nah, siapa yang tak senang ditawari ikhwan seperti itu. Sekarang aku hanya perlu bersabar dan berdoa tentang semua ini. Tapi, harapan tinggal harapan. Proses tak berlanjut seperti impianku. Tiga hari kemudian aku mendapat kepastian bahwa ikhwan mundur. Alasannya karena fisikku. MasyaAllah, meski sangat kecewa aku terima keputusan ini. Maklumlah, fisikku memang sangat tidak “berkelas” tinggiku tak lebih dari 155cm kulitku juga tak seputih kebanyakan wanita lainnya. Namun, Alhamdulillah, ku syukuri pemberian-Nya kubesarkan hati InsyaAllah masih ada ikhwan yang menerima kekurangan dan mau melihat sisi positifku.

Hingga suatu ketika ada tawaran untuk ta’aruf lagi, dengan bismillah aku menyambutnya. Proses memang agak lambat. Aku harus menunggu sepekan untuk memperoleh biodatanya. Teman perantaraku bilang dia nggak mau gegabah karena sangat berhati-hati. Dia seorang sarjana S1 teknik industri. Soal pekerjaan pun dia terkesan sangat merendahkan. Dan kurasa itu tambahan nilai plus untuknya. Kuceritakan diriku dan keluargaku apa adanya. Berbeda dengan si ikhwan yang latar belakang agamanya sudah bagus. Sementara aku saja baru berkerudung kecil, itupun kalau mau brpergian. Aku bukan anak pondok pengetahuan tentang ilmu agama sangat terbatas. Jujur saja aku merasa minder, akankah latar belakang keluargaku menjadi nilai minus-ku untuk melanjutkan proses ta’aruf ini ataukah mukjizat Allah berpihak kepadaku atau bahkan Allah merencanakan kehendak lain

Dalam penantian yang cukup membuatku galau ini, tiba-tiba saja kabar mengejutkan datang dari Bayu. Hey…aku sudah melupakannya, ehm hampir maksudku. Sosok yang kini agak asing di hatiku. Yah waktupun yang menjawab semua aku jujur adanya bahwa kembaliku ke Borneo untuk menerima tuntutan ini, tuntutan untuk menikah.. lucu ya Aku tahu ini sangat menyakitkan baginya, bagiku juga (dulu). Aku tak dapat menerima kenyataan ini melepas orang yang ku sayang demi menuruti kemauan orang tua. Alasannya simple, karena Bayu menurut Ayah tak baik untukku. Itu saja. Namun semua itu dapat aku pahami perlahan meskipun butuh waktu untuk menata hati.

Assalamualaikum, hai Pipit apa kabar ku hrp kau baik-baik sja, ehm.. aku tau ini adlh keadaan yg berat utk kita tp yah aku mengerti memang sejak awal keluargamu tak membuka restu utk ku. No problem aku bisa terima mski sakit dan trpaksa. biarkan smua brlalu. Semoga kamu bahagia dg plihan itu. Oh ya aku jg sudah mendapatkan penggantimu, namanya Intan. Doakan smoga kami langgeng. Wsslam.

Kurang lebih seperti itulah sms dari Bayu. Mungkin itu sms terakhir darinya saat ini. Membaca semua itu membuat pikiranku kembali ke masa-masa kuliah. Tiba-tiba saja hatiku tak karuan, orang yang dulu selalu menemaniku di Jogja yang selalu membuatku jengkel karena sifat cueknya yang selau “ngemong” saat aku bertingkah manja yang selalu bersikap dewasa dan wibawa ketika aku merasa lelah yang harus aku tinggalkan demi orang lain yang sekarang tak tahu kepastiaannya justru kini sudah mendapatkan penggantiku. Ya Rabby di tengah harapanku yang belum pasti lagi ini tetap kuatkan hatiku rengkuh jiwaku dan kuatkan keimananku. Karena sampai saat ini masih ku junjung harapan itu. Tak berhenti aku berdoa, jika ikhwan itu jodohku, semoga Engkau dekatkan namun jika tidak, aku harap aku bisa menerima ini dengan lapang dada. Aamiin.

Manfaat Mandi Sebelum Subuh

Manfaat Mandi Sebelum Subuh dalam Islam dan Amalan lain Nabi Muhammad SAW 

Sesungguhnya banyak riwayat hadits yang menyebutkan bahwa mandi sebelum subuh bisa menyehatkan badan. Adalah Islam dengan Al Qur'an dan sunnah Rasul yang mengajarkan kepada kita kiat-kiat mandi sebelum matahari terbit.

Mari Simak Manfaat mandi sebelum subuh dan apa saja Amalan lain Nabi Muhammad SAW, simak berikut ini :

1. Waktu shalat subuh disunatkan kita bertafakur (yaitu sujud sekurang kurangnya satu menit setelah membaca doa). Kita akan terhindar dari sakit kepala atau migrain. Ini terbukti oleh ilmuwan yang meneliti kenapa dalam sehari perlu kita sujud. Para ilmuwan telah menemukan beberapa milimeter ruang udara dalam saluran darah di kepala yang tidak dipenuhi darah. Dengan bersujud maka darah akan mengalir ke ruang tersebut.

2. Mandi pagi sebelum subuh atau paling tidak sejam sebelum matahari naik. Air dingin yang meresap ke dalam badan bisa mengurangi lemak mengumpul. Kita bisa saksikan orang mengamal mandi pagi kebanyakan badan tak gemuk.

3. Rasulullah mengamalkan minum segelas air dingin (bukan air es) setiap pagi. Mujarabnya Insya Allah jauh dari penyakit (susah nak kena sakit).

4. Dalam kitab ini ada melarang kita makan makanan darat bercampur dengan makanan laut. Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama ayam. di khawatirkan akan cepat mendapat penyakit. Ini terbukti oleh ilmuwan yang menemukan bahwa dalam daging ayam mengandung ion + ve sedangkan dalam ikan mengandung ion-ve, jika dalam ayam bercampur dengan ikan maka terjadi reaksi biokimia yang terhasil yang bisa merusak usus kita.

5. Makanlah dengan menggunakan tangan kanan Nabi juga mengajarkan kita makan dengan tangan kanan dan bila habis harus menjilat jari. Begitu juga ilmuwan telah menemukan bahwa enzyme banyak terkandung di celah jari, yaitu 10 kali ganda terdapat dalam air liur.

Subhanallah...

Semoga kita termasuk umat yang dirindukan Rasulullah SAW yang selalu tetap istiqamah mengikuti dan mengamalkan Sunnah - Sunnah Beliau. Aamiin.

(Cantumkan jika ada doa khusus agar kami para jamaah bisa mengaminkannya)

Silahkan Klik Like dan Bagikan di halamanmu agar kamu dan teman-temanmu senantiasa istiqomah dan bisa meningkatkan ketakwaannya kepada ALLAH SWT.

Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca status ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang
membaca dan membagikan status ini.

Aamiin ya Rabbal'alamin

=Antara Ilmu dan Harta=

Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma menjelaskan antara ilmu dan harta yg di kutip oleh imam as-samarqandi di dalam kitab tanbihul ghafiliin.
1. Ilmu itu akan menjagamu, sedangkan harta harus kamu jaga.
2. Ilmu itu diberikan kepada orang2 yg di cintai Allah, sedangkan harta, Allah memberikanya kepada yg di cintainya dan yg tidak di cintainya.
3. Ilmu tidak akan habis bila di berikan dan di gunakan. Sedangkan harta akan habis bila di berikan dan digunakan.
4. Orang berilmu bila meninggal akan tetap hidup (karena jasa ilmu2nya). Sdangkan orang berharta akan direbutkan hartanya tapi di lupakan pemiliknya.
5. Orang berharta akan di hisab dari mana dan kemana harta itu. Sedangkan Orang berilmu dari setiap perkataan bermanfaatnya mendapat tambahan 1 derajat di surga.

Semoga kita diberikan ilmu yang banyak dan bermanfaat juga harta yg halal yg bisa dipergunakan untuk menjalankan perintah-Nya..Aamiin
Wallahu A'lam...

penyakit berlebihan

1. sering yang menjadi penyakit pada kita adalah berlebihan | lebh dalam bicara, berbuat atau beribadah
2. memfasihkan ucapan agar terlihat 'wah' bagi pendengar | bahkan berbicara sesuatu yang tak kita miliki atau kita capai
3. alih-alih orang tertarik dengan ucapan-ucapan yang menarik membuai | mereka justru merasa tertipu saat manfaat yang didapat malah minim
4. berlebihan dalam berbicara ini diingatkan nabi dengan nama ats-tsartsarrah | yaitu memfasih-fasihkan ucapan agar terlihat hebat
5. "orang yang paling aku benci dan paling auh dariku di hari kiamat adalah ats-tsartsarrun.." (HR Bukhari Muslim)
6. berhati-hatilah pada sikap "ingin terlihat hebat" dimata manusia | merasa takjub terkesima dengan amal sendiri
7. hanya memiliki 2 tapi berkata punya 10 | hanya mampu 3 tapi berlagak seperti yang 10
8. perilaku berlebih itu meniadakan tawadhu | yang justru vital bagi ibadah kita
9. perilaku berlebih-lebihan itu seperti ayam yang bertelur 1 | namun petak-petoknya terdengar 1 kampung
10. tawadhu itu laksana penyu yang punya ratusan telur terkubur | manusia baru tahu tatkala penyu menetas dan renang ke laut lepas
11. memang yang sulit dijaga adalah niat dan semuanya tergantung kesadaran | dan kesadaran serta niat baik itu berawal dari ilmu
12. coba bekumpul dengan yang selalu mengingat dosa dan melupakan amal baiknya | mungkin dari situlah tawadhu bermula
13. atau bacalah kisah hidup ulama-ulama teladan karena agamanya | mungkin itu akan melembutkan hati yang terlanjur bengkak karena bangga

"Manusia Bertangan Emas"

Kisah Sahabat Nabi: Abdurrahman bin Auf, "Manusia Bertangan Emas"

Abdurrahman bin Auf termasuk kelompok delapan orang yang mula-mula masuk Islam. Ia juga tergolong sepuluh sahabat yang diberi kabar gembira oleh Rasulullah masuk surga dan termasuk enam orang sahabat yang bermusyawarah dalam pemilihan khalifah setelah Umar bin Al-Khathab. Di samping itu, ia adalah seorang mufti yang dipercayai Rasulullah berfatwa di Madinah selama beliau masih hidup.

Pada masa Jahiliyah, ia dikenal dengan nama Abd Amr. Setelah masuk Islam, Rasulullah memanggilnya Abdurrahman bin Auf. Ia memeluk Islam sebelum Rasulullah menjadikan rumah Al-Arqam sebagai pusat dakwah. Ia mendapatkan hidayah dari Allah dua hari setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq memeluk Islam.

Seperti kaum Muslimin yang pertama-tama masuk Islam lainnya, Abdurrahman bin Auf tidak luput dari penyiksaan dan tekanan dari kaum kafir Quraisy. Namun ia tetap sabar dan tabah. Abdurrahman turut hijrah ke Habasyah bersama kawan-kawan seiman untuk menyelamatkan diri dan agama dari tekanan Quraiys.

Tatkala Rasulullah SAW dan para sahabat diizinkan Allah hijrah ke Madinah, Abdurrahman menjadi pelopor kaum Muslimin. Di kota yang dulu bernama Yatsrib ini, Rasulullah mempersaudarakan orang-orang Muhajirin dan Anshar. Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Sa'ad bin Rabi Al-Anshari.

Sa'ad termasuk orang kaya diantara penduduk Madinah, ia berniat membantu saudaranya dengan sepenuh hati, namun Abdurrahman menolak. Ia hanya berkata, "Tunjukkanlah padaku di mana letak pasar di kota ini!"

Sa'ad kemudian menunjukkan padanya di mana letak pasar. Maka mulailah Abdurrahman berniaga di sana. Belum lama menjalankan bisnisnya, ia berhasil mengumpulkan uang yang cukup untuk mahar nikah. Ia pun mendatangi Rasulullah seraya berkata, "Saya ingin menikah, ya Rasulullah," katanya.

"Apa mahar yang akan kau berikan pada istrimu?" tanya Rasul SAW.

"Emas seberat biji kurma," jawabnya.

Rasulullah bersabda, "Laksanakanlah walimah (kenduri), walau hanya dengan menyembelih seekor kambing. Semoga Allah memberkati pernikahanmu dan hartamu."

Sejak itulah kehidupan Abdurrahman menjadi makmur. Seandainya ia mendapatkan sebongkah batu, maka di bawahnya terdapat emas dan perak. Begitu besar berkah yang diberikan Allah kepadanya sampai ia dijuluki 'Sahabat Bertangan Emas'.

Pada saat Perang Badar meletus, Abdurrahman bin Auf turut berjihad fi sabilillah. Dalam perang itu ia berhasil menewaskan musuh-musuh Allah, di antaranya Umar bin Utsman bin Ka'ab At-Taimy. Begitu juga dalam Perang Uhud, dia tetap bertahan di samping Rasulullah ketika tentara Muslimin banyak yang meninggalkan medan perang.

Abdurrahman bin Auf adalah sahabat yang dikenal paling kaya dan dermawan. Ia tak segan-segan mengeluarkan hartanya untuk jihad di jalan Allah. Pada waktu Perang Tabuk, Rasulullah memerintahkan kaum Muslimin untuk mengorbankan harta benda mereka. Dengan patuh Abdurrahman bin Auf memenuhi seruan Nabi SAW. Ia memelopori dengan menyerahkan dua ratus uqiyah emas.

Mengetahui hal tersebut, Umar bin Al-Khathab berbisik kepada Rasulullah, "Sepertinya Abdurrahman berdosa karena tidak meninggalkan uang belanja sedikit pun untuk keluarganya."

Rasulullah bertanya kepada Abdurrahman, "Apakah kau meninggalkan uang belanja untuk istrimu?"

"Ya," jawabnya. "Mereka kutinggalkan lebih banyak dan lebih baik daripada yang kusumbangkan."

"Berapa?" tanya Rasulullah.

"Sebanyak rezeki, kebaikan, dan pahala yang dijanjikan Allah."

Pasukan Muslimin berangkat ke Tabuk. Dalam kesempatan inilah Allah memuliakan Abdurrahman dengan kemuliaan yang belum pernah diperoleh siapa pun. Ketika waktu shalat tiba, Rasulullah terlambat datang. Maka Abdurrahman bin Auf yang menjadi imam shalat berjamaah. Setelah hampir selesai rakaat pertama, Rasulullah tiba, lalu shalat di belakangnya dan mengikuti sebagai makmum. Sungguh tak ada yang lebih mulia dan utama daripada menjadi imam bagi pemimpin umat dan pemimpin para nabi, yaitu Muhammad SAW.

Setelah Rasulullah wafat, Abdurrahman bin Auf bertugas menjaga kesejahteraan dan keselamatan Ummahatul Mukminin (para istri Rasulullah). Dia bertanggung jawab memenuhi segala kebutuhan mereka dan mengadakan pengawalan bagi ibu-ibu mulia itu bila mereka bepergian.

Suatu ketika Abdurrahman bin Auf membeli sebidang tanah dan membagi-bagikannya kepada Bani Zuhrah, dan kepada Ummahatul Mukminin. Ketika jatah Aisyah ra disampaikan kepadanya, ia bertanya, "Siapa yang menghadiahkan tanah itu buatku?"

"Abdurrahman bin Auf," jawab si petugas.

Aisyah berkata, "Rasulullah pernah bersabda, 'Tidak ada orang yang kasihan kepada kalian sepeninggalku kecuali orang-orang yang sabar."

Begitulah, doa Rasulullah bagi Abdurrahman bin Auf terkabulkan. Allah senantiasa melimpahkan berkah-Nya, sehingga ia menjadi orang terkaya di antara para sahabat. Bisnisnya terus berkembang dan maju. Semakin banyak keuntungan yang ia peroleh semakin besar pula kedermawanannya. Hartanya dinafkahkan di jalan Allah, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Walau termasuk konglomerat terbesar pada masanya, namun itu tidak memengaruhi jiwanya yang dipenuhi iman dan takwa.

Berbahagialah Abdurrahman bin Auf dengan limpahan karunia dan kebahagiaan yang diberikan Allah kepadanya. Ketika meninggal dunia, jenazahnya diiringi oleh para sahabat mulia seperti Sa'ad bin Abi Waqqash dan yang lain. Dalam kata sambutannya, Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata, "Engkau telah mendapatkan kasih sayang Allah, dan engkau berhasil menundukkan kepalsuan dunia. Semoga Allah selalu merahmatimu." Amin.

Tahukan anda, mengapa anda tidak menangis saat membaca al-Qur`an?

Sampai kabar kepada Imam Ahmad bin Hanbali bahwa salah seorang muridnya selalu bangun malam dan mengkhatamkan al-Qur`an secara sempurna hingga terbit fajar. Kemudian dilanjutkan dengan sholat subuh.

Imam Ahmad (A) pun ingin mengajarkannya cara mentadabburi al-Qur`an. Datanglah ia kepada muridnya itu, kemudian berkata: "Aku dengar kamu melakukan ini dan itu..?
Muridnya (M) menjawab: "Ya"
A: "Kalo gitu, coba nanti malam kamu lakukan seperti kemarin-kemarin, tapi saat membaca al-Qur`an, bayangkan kamu membacanya di hadapanku. Atau seakan-akan aku mengawasi bacaanmu.
Keesokan harinya, datanglah si murid, dan Imam Ahmad bertanya hasilnya. Si murid menjawab: "Aku hanya bisa membaca 10 juz saja"
A: "Coba nanti malam baca al-Qur`an seakan-akan kamu membacanya di hadapan Rasulullah SAW"
Keesokan harinya si murid datang lagi dan berkata: "Ya imam, aku hanya sanggup membaca juz 'amma saja"
A: "Nah sekarang, cobalah nanti malam kamu baca al-Qur`an seakan-akan di hadapan Allah 'Azza wa Jalla"
Si murid pun kaget disuruh seperti ini.
Keesokan harinya, si murid datang dengan mata bengkak akibat dari menangis. Imam Ahmad pun bertanya: "Apa yg kamu lakukan anakku?"
Si murid menjawab sambil menangis: "Ya imam, demi Allah, sepanjang malam aku tidak bisa menyempurnakan bacaan surat al-Fatihah"
*****
Al-Qur`an adalah kalam Allah kepada kita.. Maka bacalah ia dengan hati, bukan hanya sekedar dengan lisan. Semoga ALLAH mengumpulkan kita di hari kiamat kelak bersama golongan hamba2-Nya yang senantiasa memuliakan Al-Qur'an. Aamiin
(Cantumkan jika ada doa khusus agar kami para jamaah bisa mengaminkannya)

Silahkan Klik Like dan Bagikan di halamanmu agar kamu dan teman-temanmu senantiasa istiqomah dan bisa meningkatkan ketakwaannya kepada ALLAH SWT.

Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca status ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang
membaca dan membagikan status ini.
Aamiin ya Rabbal'alamin

TAHUN BARU

Ayo cepat pulang ...
keburu jalanan macet panjang ...
diisi manusia yang tak tahu apa yang harus dipegang ...

Ayo lewat sini ...
mumpung jalanan belum penuh terisi
oleh penunggu artis dan tontonan nafsi-nafsi

Ayo di rumah saja ...
Daripada di jalan maksiat makin menggila
Dibiarkan oleh para penguasa dan sebagian ulama
Yang jelas membawa untung para pengusaha

Berapa ya yang di tahun baru itu ingat dosa-dosanya?
ingat Penciptanya dan apa yang diperintahkannya?

Berapa ya yang di tahun baru itu jelas wujud syukurnya?
Masih diberi usia dan kesempatan ke sekian kalinya?

Berapa ya yang di tahun baru itu bertekad terus memperbaiki dirinya?
Dan di hari-hari selanjutnya tambah bermutu amal dan ibadahnya?

Oh andai anak-anak Adam itu tahu apa yang Rasulullah telah melihatnya
Niscaya mereka akan banyak beristighfar dan sedikit tertawa
Apalagi berpesta pora dan berhura-hura
Untuk sesuatu yang amat fana ...
Apalagi tiada tuntunannya.

Karakteristik Perjuangan Pemuda Islam

Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk. Dan Kami meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, “Tuhan Kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; Kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, Sesungguhnya Kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran”. (QS. Al Kahfi: 13-14)

Ayat di atas tidaklah asing bagi kita. Tiap pekan kita baca. Dari Jum’at ke Jum’at yang penuh berkah, kita terlalu sering mengulang-ngulang cuplikan ayat tersebut. Tak hanya dibaca, kita pun menghafalkannya, hingga mentadaburinya agar mampu terinternalisasi dalam hati sebagai inspirasi yang tak pernah surut dalam jalan juang ini. Bahkan, bagi aktifis dakwah kampus UI, Al Kahfi: 13-14 diposisikan dalam tempat yang spesial dalam kehidupan pergerakan di kampus. Dari ayat itulah, kita mendapatkan sederet kalimat sakral dalam pembukaan Undangan-Undang Dasar Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia (UUD IKM UI): “Sesungguhnya mahasiswa adalah pemuda-pemudi yang memiliki keyakinan kepada kebenaran dan telah tercerahkan pemikirannya serta diteguhkan hatinya saat mereka berdiri di hadapan kezhaliman. Oleh sebab itu, sepatutnya mahasiswa bergerak untuk mengubah kondisi bangsa menuju masyarakat madani yang adil dan makmur.”

Ayat di atas adalah ayat tentang pemuda. Diksi yang Allah gunakan pun khas untuk para pemuda. Begitu mulianya peran para pemuda dalam agama ini, sehingga Allah mengisahkannya khusus dalam Al Qur’an. Jumhur ulama bersepakat jika kisah-kisah dalam Al Qur’an adalah cerita-cerita pilihan. Bukan sekadar komposisi terbanyak dalam Al Qur’an yang dua per tiganya adalah sejarah, melainkan begitulah cara Allah mentarbiyah kita lewat pesan-pesan historis para nabi, rasul, dan kaum beriman di masa lalu. Dan cerita tentang pemuda masuk dalam salah satu kisah yang Allah abadikan dalam Al Qur’an.

Karakteristik pemuda pejuang tergambar jelas dalam ayat itu. Mereka adalah pemuda yang memiliki keteguhan, ketangguhan dan ketabahan dalam perjuangan. Kepahlawanan mereka tak akan sirna dalam ingatan generasi setelahnya. Kita mengenal mereka sebagai “Pemuda Kahfi”. Karena kesabaran mereka menghadapi resiko, Allah memuliakan mereka.

Setidaknya ada tiga kata kerja dalam ayat itu yang menggambarkan karakter perjuangan pemuda Islam. Pertama, “aamanuu” (mereka beriman). Mereka memiliki keyakinan, kedalaman iman, dan keteguhan hati. Kekuatan tekad mereka dalam jalan perjuangan bersumber dari keimanan yang menancap kuat di hati dan jiwa mereka. Ada faktor transenden antara ruh dan Sang Pencipta. Dengan iman yang kuat, maka ketaqwaan yang menjadi perisai utama mereka agar tetap tegar dalam perjuangan. Dengan demikian, tidak ada masalah kedekatan mereka dengan Allah. Mereka rasakan bahwa janji pertolongan Allah begitu tampak dekat. Hingga kemudian Allah menambahkan mereka petunjuk. Mereka terilham sebuah petunjuk pada jalan yang lurus. Allah tunjukkan bagi mereka orientasi perjuangan yang benar dengan disertai gerak langkah perjuangan yang konsisten. Dengan bekal iman yang menyala kuat di hati, mereka tak akan kehilangan arah. Mereka tahu serta memahami ke mana arah perjuangan yang bisa mengantarkan pada ridha Allah. Kemudian Allah pun meneguhkan hati mereka agar tetap kokoh tekad dalam perjuangan dengan basis keyakinan yang mantap.

Kedua, ”qaamuu” (berdiri). Kata “berdiri” biasanya diidentikkan sebagai antitesis dari kata “duduk”. Jadi, karakter perjuangan pemuda Islam ialah ketidakrelaan mereka untuk duduk-duduk santai. Mereka tak menyempatkan dirinya untuk berleha-leha dalam berjuang, memperbanyak istirahat, atau sekadar berpangku tangan. Ada ketidaknyamanan dalam diri mereka saat saudara yang lain sedang berjuang, namun diri mereka tak mampu memberikan kontribusi kongkret. Mereka selalu bangkit dari keterpurukan dan kefuturan yang melanda. Mereka selalu punya semangat saat yang lain lumpuh dan lesu. Mereka rela untuk mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata. Bahkan merasa sangat rugi jika mata terkantuk saat berada dalam medan juang. Mereka selalu menabur dan menebar inspirasi kebangkitan saat yang lain bosan untuk bangkit.

Ketiga, “qaaluu” (berkata). Inilah karakter perjuangan pemuda Islam yang luar biasa. Pemuda selalu deklaratif dalam perjuangan. Mereka tak segan-segan memproklamirkan kebenaran, bahkan saat berada di hadapan pemimpin yang zhalim. Pemuda Islam pun tak henti-hentinya berkreasi dan atraktif dalam bergerak. Mereka tak pernah kehabisan ide dan siasat perjuangan. Mereka tak mau bungkam menyuarakan hak rakyat tertindas. Pemuda pejuang akan terus menuntut perbaikan dan senantiasa berpartisipasi aktif sebagai persembahan setulus-tulusnya bagi umat yang sedang terseok-seok nasibnya. Merekalah para pemuda yang senantiasa bersuara dalam dunia nyata maupun dunia maya via media massa. Karena pemuda selalu bertekad untuk tidak menutup mulutnya karena ketakutan. Tangan mereka pun tak gentar karena ancaman. Mereka senantiasa berbuat, berkarya, serta tidak lunglai lututnya karena ancaman dan penderitaan.

Dalam sebuah kesempatan, Amirul Mukiminin Umar bin Khattab berkata: “jika aku sedang menghadapi masalah besar, maka yang kupanggil adalah para pemuda.”

Tetaplah bergerak! Hingga Allah, Rasul-Nya, dan mukmin yang menyaksikan usaha kita bagi dakwah Islam ini. Mudah-mudahan perjuangan kita bisa istiqamah, terdapat berkah hingga akhirnya nanti husnul khatimah.

Dimana tempat-tempat yang banyak ditemukan para syaitan dan sebangsanya :

1. Tempat peristirahatan (kandang ) unta.
Dalam hadist Abdullah bin Mughaffal Radhiyallahu’anhu berkata, Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, : 
“ Shalatlah kalian di tempat peristirahatan (kandang) kambing dan janganlah kalian shalat di tempat peristirahatan (kandang) unta karena sesungguhnya unta itu diciptakan dari syaitan.”

2. Tempat buang air besar dan kecil.
Dalam hadist Zaid bin Aqram Radhiyallahu’anhu yang diriwayatkan oleh Ahmad (4/373), Ibnu Majah (296), Ibnu Hibban (1406), Al Hakim (1/187), bahwa Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda :
“ Sesungguhnya tempat-tempat buang hajat ini dihadiri (oleh para syaitan), maka jika salah seorang dari kalian hendak masuk kamar mandi, ucapkanlah ‘ Allahumma innii a’udzu bika minal khubutsi wal khobaaits (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari syaitan laki-laki dan syaitan perempuan’.”

3. Lembah-lembah.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah menyebutkan dalam “ Majmu Fatawa” :
“ Lembah-lembah adalah tempatnya kaum jin karena sesungguhnya mereka lebih banyak ditemukan di lembah-lembah daripada di daratan tinggi (pegunungan).”

4. Tempat sampah dan kotoran.
Disebutkan dalam “Majmu Fatawa” Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata,
“ (Para syaitan) ditemukan di tempat-tempat bernajis seperti kamar mandi dan WC, tempat sampah dan kotoran, serta pekuburan.”

5. Pekuburan.
Dari Abu Said Al Khudri Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, :
“ Permukaan bumi itu semuanya masjid ( bisa dijadikan tempat untuk shalat, pen.) kecuali pekuburan dan kamar mandi.” (HR. Ahmad (3/83), Abu Daud (492), Tirmidzi (317), Ibnu Hibban (1699), Al Hakim (1/251))

6. Tempat yang telah rusak dan kosong.
Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam “Al Adab Al Mufrad” (579) dari Tsauban Radhiyallahu’anhu berkata, Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam berkata kepadaku, :
“ Janganlah kamu tinggal di tempat yang jauh dari pemukiman karena tinggal di tempat yang jauh dari pemukiman itu seperti tinggal di kuburan.”

7. Lautan.
Dalam hadist Jabir Radhiyallahu’anhu berkata : “ bersabda Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam, : ‘ Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya diatas air dan dari sanalah dia mengutus pasukannya.’” ( HR. Muslim: 2813).

8. Celah-celah di bukit.
Telah datang dari hadist Ibnu Sarjis Radhiyallahu’anhu berkata : “ bersabda Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam, ‘ Janganlah salah seorang dari kalian kencing di lubang....’”

9. Tempat-tempat kesyirikan,kemaksiatan, dan bid’ah.
Tidaklah dilakukan kebid’ahan dan penyembahan kepada selain Allah Ta’ala, kecuali syaitan memiliki andil yang cukup besar di dalamnya dan terhadap para pelakunya.

10. Rumah-rumah yang di dalamnya dilakukan kemaksiatan.
Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, :
“ Sesungguhnya malaikat tidak masuk ke dalam rumah yang dalamnya terdapat anjing dan gambar.” (HR. Al Bukhari: 3226 dan Muslim: 2106 dari hadist Abu Thalhah dan Aisyah Radhiyallahu’anhuma dan datang pula dari para sahabat yang lain).
Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda :
“ Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian sebagai pekuburan karena sesungguhnya syaitan itu lari dari rumah yang didalamnya dibacakan Surat Al Baqarah.” (HR. Muslim (780), Ahmad (2/337), Tirmidzi (2877) dan selainnya)

11. Pasar-pasar.
Telah datang dari Salman Radhiyallahu’anhu yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (2451) dan selainnya berkata :
“ Janganlah engkau menjadi orang pertama yang masuk pasar jika engkau mampu dan jangan pula menjadi orang yang paling terakhir yang keluar darinya karena pasar itu adalah tempat peperangan syaitan dan disanalah ditancapkan benderanya.”

12. Jin dan para syaitan berkeliaran di jalan-jalan dan lorong-lorong.
Dalam hadist Riwayat Bukhari (3303) dan Muslim (2012) dari Jabir Radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda :
“ Jika telah datang malam, maka cegahlah anak-anak kalian untuk keluar karena sesungguhnya jin itu berkeliaran dan melakukan penculikan. Matikan lentera disaat tidur karena sesungguhnya binatang fasik (tikus, pen.) itu kadang menarik sumbu lampu sehingga membakar penghuni rumah tersebut.”

Sungguh hanya pada Allah Ta’ala kita berlindung. Maka, jika kita ingin terlindung dari syaitan yang terkutuk, mintalah perlindungan hanya pada Allah Yang Maha melindungi Lagi Maha mengetahui. Setelah mengetahui dimana saja syaitan bersemayam, bukan berarti kita harus menjauhi tempat tersebut. Sedangkan beberapa tempat tersebut adalah kebutuhan yang tak bisa dihindari. Maka, maksudnya adalah berdzikirlah meminta perlindungan padaNya dimanapun kita berada. Semoga Allah Ta’ala selalu melindungi kita semua dari syaitan yang terkutuk.

Selasa, 02 Desember 2014

jabat tangan

Lelaki Inggris bertanya: "Kenapa dalam Islam wanita tidak boleh jabat tangan dengan Lelaki?"
Syeikh menjawab: "dapatkah kamu berjabat tangan dengan ratu Elizabeth?
Lelaki Inggris menjawab: "Oh tentu tidak boleh!Cuma orang-orang tertentu saja yang dapat berjabat tangan dengan ratu."
Syeikh tersenyum & berkata: “Wanita-wanita kami (Kaum muslimin) adalah para ratu, & ratu tidak boleh berjabat tangan dengan Lelaki sembarangan (yang bukan mahramnya).”
Lalu si Inggris bertanya lagi, "Kenapa perempuan Islam menutupi tubuh dan rambut mereka?"
Syeikh tersenyum dan punya 2 coklat, ia membuka yang pertama terus yang satu lagi tertutup. Dia melemparkan keduanya ke lantai yang kotor.
Syeikh bertanya: “Jika saya meminta Anda untuk mengambil satu coklat, mana yang Anda pilih?"
Si Inggris menjawab: "Yang tertutup...”
Syeikh berkata: “Itulah cara kami memperlakukan dan melihat perempuan kami.”
Si Inggris menjawab: "Wow Islam is Amazing...”
Yang setuju Dishare, yang tidak setuju diresapi lagi nach, mudah2an اللّهُ membuka pintu taubatnya.

::.. V-Day, Racun Berlumur Madu

V-Day, dibungkus embel-embel cinta, kelihatan manis tapi sebetulnya racun iblis, yang siap mengikis aqidah dan sebar virus sekularis. V-Day sengaja dibungkus kata cinta, biar penikmatnya tak pernah berpikir lagi, hingga nggak pernah tahu mana cinta, mana nafsu. V-Day berhasil membius semua orang, termasuk muslim hilang ‘kewarasannya’ memaknai cinta. Antara cinta dan nafsu jadi bias.

V-Day, memang sengaja dibungkus kasih sayang. Padahal V-Day nggak selalu berbanding lurus dengan kasih sayang. Momen V-Day jadi dalih muda-mudi menumpahkan rasa sayangnya. Tapi bagi yang berpikir jernih, udah tahu ada niat busuk dibalik itu. V-Day bukan hari raya kasih sayang, tetapi lebih ke arah mengumbar hawa nafsu/seks. Ini bukan vonis atau tuduhan tapi ini fakta.

Cinta Tak Selevel Coklat Valentine. Sempit banget kalo cinta diekspresikan cuman sehari dalam setahun. Trus, kemana tuh cinta pada saban hari larinya? Jangan berani bilang cinta dan kasih sayang sebelum bener-bener cinta pada Allah, RasulNya dan ortu. Bukan true love kalo cinta itu kudu ngelabrak yang diharamkan Allah. Kagak pantes menomorsekiankan cinta pada Allah Swt. Buat yang dapat coklat valentine dari pacar, jangan kegeeran dulu. Itu tanda dirimu diukur dengan sebatang coklat.

Cinta itu lebih luas dari sebatang coklat, lebih indah dari selembar kartu Valentine, lebih agung dari sekedar boneka tedy bear. Orang yang berani tunduk pada Allah Ta’ala berarti dia bakal siap berkasih sayang dengan sepenuh hati dan pastinya bertanggung jawab. Cinta itu dibarengi dengan pengorbanan, dan pengorbanan yang paling utama, tunduk pada perintah Allah dan menjauhi laranganNya.

6 Kerusakan Valentine’s Day

Banyak kalangan pasti sudah mengenal hari valentine (bahasa Inggris: Valentine’s Day). Hari tersebut dirayakan sebagai suatu perwujudan cinta kasih seseorang. Perwujudan yang bukan hanya untuk sepasang muda-mudi yang sedang jatuh cinta. Namun, hari tersebut memiliki makna yang lebih luas lagi. Di antaranya kasih sayang antara sesama, pasangan suami-istri, orang tua-anak, kakak-adik dan lainnya. Sehingga valentine’s day biasa disebut pula dengan hari kasih sayang.
Cikal Bakal Hari Valentine

Sebenarnya ada banyak versi yang tersebar berkenaan dengan asal-usul Valentine’s Day. Namun, pada umumnya kebanyakan orang mengetahui tentang peristiwa sejarah yang dimulai ketika dahulu kala bangsa Romawi memperingati suatu hari besar setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercalia. Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan dijadikan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.

Ketika agama Kristen Katolik menjadi agama negara di Roma, penguasa Romawi dan para tokoh agama katolik Roma mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Book Encyclopedia 1998).
Kaitan Hari Kasih Sayang dengan Valentine

The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” yang dimaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan Tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (The World Book Encyclopedia, 1998).

Versi lainnya menceritakan bahwa sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati sebagai pahlawan karena memperjuangkan kepercayaan), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis “Dari Valentinusmu”. (Sumber pembahasan di atas:http://id.wikipedia.org/ dan lain-lain)

Dari penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan:

1 Valentine’s Day berasal dari upacara keagamaan Romawi Kuno yang penuh dengan paganisme dan kesyirikan.
2 Upacara Romawi Kuno di atas akhirnya dirubah menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day atas inisiatif Paus Gelasius I. Jadi acara valentine menjadi ritual agama Nashrani yang dirubah peringatannya menjadi tanggal 14 Februari, bertepatan dengan matinya St. Valentine.
3 Hari valentine juga adalah hari penghormatan kepada tokoh nashrani yang dianggap sebagai pejuang dan pembela cinta.
4 Pada perkembangannya di zaman modern saat ini, perayaan valentine disamarkan dengan dihiasi nama “hari kasih sayang”.

Sungguh ironis memang kondisi umat Islam saat ini. Sebagian orang mungkin sudah mengetahui kenyataan sejarah di atas. Seolah-olah mereka menutup mata dan menyatakan boleh-boleh saja merayakan hari valentine yang cikal bakal sebenarnya adalah ritual paganisme. Sudah sepatutnya kaum muslimin berpikir, tidak sepantasnya mereka merayakan hari tersebut setelah jelas-jelas nyata bahwa ritual valentine adalah ritual non muslim bahkan bermula dari ritual paganisme.

Selanjutnya kita akan melihat berbagai kerusakan yang ada di hari Valentine.
Kerusakan Pertama: Merayakan Valentine Berarti Meniru-niru Orang Kafir

Agama Islam telah melarang kita meniru-niru orang kafir (baca: tasyabbuh). Larangan ini terdapat dalam berbagai ayat, juga dapat ditemukan dalam beberapa sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan hal ini juga merupakan kesepakatan para ulama (baca: ijma’). Inilah yang disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab beliau Iqtidho’ Ash Shiroth Al Mustaqim (Ta’liq: Dr. Nashir bin ‘Abdil Karim Al ‘Aql, terbitan Wizarotusy Syu’un Al Islamiyah).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar kita menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya orang Yahudi dan Nashrani tidak mau merubah uban, maka selisihlah mereka.” (HR. Bukhari no. 3462 dan Muslim no. 2103) Hadits ini menunjukkan kepada kita agar menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani secara umum dan di antara bentuk menyelisihi mereka adalah dalam masalah uban. (Iqtidho’, 1/185)

Dalam hadits lain, Rasulullah menjelaskan secara umum supaya kita tidak meniru-niru orang kafir. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ [hal. 1/269] mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaiman dalam Irwa’ul Gholil no. 1269).

Telah jelas di muka bahwa hari Valentine adalah perayaan paganisme, lalu diadopsi menjadi ritual agama Nashrani. Merayakannya berarti telah meniru-niru mereka.
Kerusakan Kedua: Menghadiri Perayaan Orang Kafir Bukan Ciri Orang Beriman

Allah Ta’ala sendiri telah mencirikan sifat orang-orang beriman. Mereka adalah orang-orang yang tidak menghadiri ritual atau perayaan orang-orang musyrik dan ini berarti tidak boleh umat Islam merayakan perayaan agama lain semacam valentine. Semoga ayat berikut bisa menjadi renungan bagi kita semua.

Allah Ta’ala berfirman,
“Dan orang-orang yang tidak menyaksikan perbuatan zur, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (QS. Al Furqon [25]: 72)

Ibnul Jauziy dalam Zaadul Maysir mengatakan bahwa ada 8 pendapat mengenai makna kalimat “tidak menyaksikan perbuatan zur”, pendapat yang ada ini tidaklah saling bertentangan karena pendapat-pendapat tersebut hanya menyampaikan macam-macam perbuatan zur. Di antara pendapat yang ada mengatakan bahwa “tidak menyaksikan perbuatan zur” adalah tidak menghadiri perayaan orang musyrik. Inilah yang dikatakan oleh Ar Robi’ bin Anas.

Jadi, ayat di atas adalah pujian untuk orang yang tidak menghadiri perayaan orang musyrik. Jika tidak menghadiri perayaan tersebut adalah suatu hal yang terpuji, maka ini berarti melakukan perayaan tersebut adalah perbuatan yang sangat tercela dan termasuk ‘aib (Lihat Iqtidho’, 1/483). Jadi, merayakan Valentine’s Day bukanlah ciri orang beriman karena jelas-jelas hari tersebut bukanlah hari raya umat Islam.
Kerusakan Ketiga: Mengagungkan Sang Pejuang Cinta Akan Berkumpul Bersamanya di Hari Kiamat Nanti

Jika orang mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka dia akan mendapatkan keutamaan berikut ini.

Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
“Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?”

Orang tersebut menjawab,
“Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
“(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain di Shohih Bukhari, Anas mengatakan,
“Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Anta ma’a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).”

Anas pun mengatakan,
“Kalau begitu aku mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka.”

Bandingkan, bagaimana jika yang dicintai dan diagungkan adalah seorang tokoh Nashrani yang dianggap sebagai pembela dan pejuang cinta di saat raja melarang menikahkan para pemuda. Valentine-lah sebagai pahlawan dan pejuang ketika itu. Lihatlah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas: “Kalau begitu engkau bersama dengan orang yang engkau cintai”. Jika Anda seorang muslim, manakah yang Anda pilih, dikumpulkan bersama orang-orang sholeh ataukah bersama tokoh Nashrani yang jelas-jelas kafir?

Siapa yang mau dikumpulkan di hari kiamat bersama dengan orang-orang kafir[?] Semoga menjadi bahan renungan bagi Anda, wahai para pengagum Valentine!
Kerusakan Keempat: Ucapan Selamat Berakibat Terjerumus Dalam Kesyirikan dan Maksiat

“Valentine” sebenarnya berasal dari bahasa Latin yang berarti: “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. (Dari berbagai sumber)

Oleh karena itu disadari atau tidak, jika kita meminta orang menjadi “To be my valentine (Jadilah valentineku)”, berarti sama dengan kita meminta orang menjadi “Sang Maha Kuasa”. Jelas perbuatan ini merupakan kesyirikan yang besar, menyamakan makhluk dengan Sang Khalik, menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala.

Kami pun telah kemukakan di awal bahwa hari valentine jelas-jelas adalah perayaan nashrani, bahkan semula adalah ritual paganisme. Oleh karena itu, mengucapkan selamat hari kasih sayang atau ucapan selamat dalam hari raya orang kafir lainnya adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama (baca: ijma’ kaum muslimin), sebagaimana hal ini dikemukakan oleh Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya Ahkamu Ahlidz Dzimmah (1/441, Asy Syamilah). Beliau rahimahullah mengatakan, “Adapun memberi ucapan selamat pada syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi orang-orang kafir (seperti mengucapkan selamat natal atau selamat hari valentine, pen) adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin. Contohnya adalah memberi ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka seperti mengatakan, ‘Semoga hari ini adalah hari yang berkah bagimu’, atau dengan ucapan selamat pada hari besar mereka dan semacamnya. Kalau memang orang yang mengucapkan hal ini bisa selamat dari kekafiran, namun dia tidak akan lolos dari perkara yang diharamkan. Ucapan selamat hari raya seperti ini pada mereka sama saja dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan pada salib, bahkan perbuatan seperti ini lebih besar dosanya di sisi Allah. Ucapan selamat semacam ini lebih dibenci oleh Allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat pada orang yang minum minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat lainnya.”
Kerusakan Kelima: Hari Kasih Sayang Menjadi Hari Semangat Berzina

Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih.

Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang. Na’udzu billah min dzalik.

Padahal mendekati zina saja haram, apalagi melakukannya. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’ [17]: 32)

Dalam Tafsir Jalalain dikatakan bahwa larangan dalam ayat ini lebih keras daripada perkataan ‘Janganlah melakukannya’. Artinya bahwa jika kita mendekati zina saja tidak boleh, apalagi sampai melakukan zina, jelas-jelas lebih terlarang.
Kerusakan Keenam: Meniru Perbuatan Setan

Menjelang hari Valentine-lah berbagai ragam coklat, bunga, hadiah, kado dan souvenir laku keras. Berapa banyak duit yang dihambur-hamburkan ketika itu. Padahal sebenarnya harta tersebut masih bisa dibelanjakan untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat atau malah bisa disedekahkan pada orang yang membutuhkan agar berbuah pahala. Namun, hawa nafsu berkehendak lain. Perbuatan setan lebih senang untuk diikuti daripada hal lainnya. Itulah pemborosan yang dilakukan ketika itu mungkin bisa bermilyar-milyar rupiah dihabiskan ketika itu oleh seluruh penduduk Indonesia, hanya demi merayakan hari Valentine. Tidakkah mereka memperhatikan firman Allah,
“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27). Maksudnya adalah mereka menyerupai setan dalam hal ini. Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Tabdzir (pemborosan) adalah menginfakkan sesuatu pada jalan yang keliru.” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim)
Penutup

Itulah sebagian kerusakan yang ada di hari valentine, mulai dari paganisme, kesyirikan, ritual Nashrani, perzinaan dan pemborosan. Sebenarnya, cinta dan kasih sayang yang diagung-agungkan di hari tersebut adalah sesuatu yang semu yang akan merusak akhlak dan norma-norma agama. Perlu diketahui pula bahwa Valentine’s Day bukan hanya diingkari oleh pemuka Islam melainkan juga oleh agama lainnya. Sebagaimana berita yang kami peroleh dari internet bahwa hari Valentine juga diingkari di India yang mayoritas penduduknya beragama Hindu. Alasannya, karena hari valentine dapat merusak tatanan nilai dan norma kehidupan bermasyarakat. Kami katakan: “Hanya orang yang tertutup hatinya dan mempertuhankan hawa nafsu saja yang enggan menerima kebenaran.”

Oleh karena itu, kami ingatkan agar kaum muslimin tidak ikut-ikutan merayakan hari Valentine, tidak boleh mengucapkan selamat hari Valentine, juga tidak boleh membantu menyemarakkan acara ini dengan jual beli, mengirim kartu, mencetak, dan mensponsori acara tersebut karena ini termasuk tolong menolong dalam dosa dan kemaksiatan. Ingatlah, Setiap orang haruslah takut pada kemurkaan Allah Ta’ala. Semoga tulisan ini dapat tersebar pada kaum muslimin yang lainnya yang belum mengetahui. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah kepada kita semua.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shollallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Yang selalu mengharapkan ampunan dan rahmat Rabbnya

Perpisahan

Mata yang berkaca-kaca…
Jantung yang berdetak-detuk tak menentu
Pikiran melayang-layang
Itulah terpaan gemuruh rasa dalam hatiku
Yang menemani saat ku tlah terpisah darimu
Waktu ini adalah saat waktu yang menyiksa
Menyiksa dirimu dan diriku
Waktu yang terasa lambat berputar
Berputar tuk berjalan melalui hari demi hari yang kan kita lalui
waktu dimana kita tak bersama-sama lagi

Kini semua hanya tinggal kenangan,
kenangan indah yang tlah kita lalui
Canda-tawa,sedih,kesal,khawatir dan rasa takut terpisahkan
Itulah perasaan yang menggumuli hati kita selama ini dan
rasa takut itu kini tlah menjadi kenyataan.
Aku mengerti kau begitu sakit saat ini
Terpisah dan terpenjara sepi disana

Namun ketahuilah kasih…..
Diri ini jauh lebih sakit merasakan semua ini
Aku bingung dan tak tahu harus bagaimana
Banyak hal yang tak dapat kukatakan dan ku jelaskan
Banyak hal yang tak kau mengerti maksud hati dan semua ini
Maafkanlah… cobalah tuk mengerti dan memahami
ambillah hikmat dari semua ini
Jauhkan rasa dendam dan benci, aku mohon…
Yakin dan percayalah semua ini kan ada hikmat nya

Ketahuilah kasihku,
aku tak akan lupa dan tak akan perrnah bisa
tentang apa yang harus memisahkan kita

Kenanglah kasih…….
Semua ini adalah hal perpisahan yang terabadi

Senyum indah kini melemah
Sayap kananku telah patah
Hati meluap penuh nanah
Terlulai jatuh ditanah
Pernah aku ingin benar padamu
Kita berpeluk ciuman tidak jemu
Berharap hati darimu kulihat anak-anakku
Tapi sayang itu dulu . . .
Pola hidupmu buatku getir
Kesetiaanku kau sambarkan petir
Anggap saja semua telah jadi pasir
Kepadamu ini puisi Terakhir

KENANGANKUIngat bagaimana aku melangkah pergi,
Pada kaki kecil, hari sekolah pertama ku?
Dengan tangan mungil aku melambaikan tangan,
Dan aku melihat air mata di sudut mata Anda.
Tapi kau berani dan begitu juga aku
Kami berdua berusaha keras untuk tidak menangis.kaki kecilku membawaku ke sekolah.
Aku ingat Anda berkata, “Sekarang taat aturan setiap saat!”
tangan-tangan kecil saya membuka pintu sekolah
Di mana-mana Aku melihat, ada anak-anak berlimpah.
Aku pergi ke lorong ke merah besar “K”.
Ada Mrs.Laura untuk menunjukkan jalan.
Kami membuat keluarga besar, bersama Mrs.Laura
Dengan keluarga ini besar, kami harus saling membantu.
Saya sudah berusaha keras untuk mendengarkan sepanjang tahun.
Jadi ketika saya di kelas pertama, saya akan tidak perlu takut.
Otot-otot di tangan saya sekarang jauh lebih kuat.
Dan bahkan kaki saya terlihat jauh lebih lama.
Pada hari terakhir sekolah, seperti yang kita semua selamat tinggal gelombang,
Apakah Anda s’pose Mrs.Laura akan memiliki air mata di matanya?
Ini benar-benar telah menjadi tahun ajaran bahagia.
Dan jika bukan karena Anda, Mom dan Dad,
Saya tidak akan ada di sini!


DIA TELAH PERGI
Mengapa…?
mengapa aku harus kehilangannya untuk kedua kalinya
kini aku tak mengerti…
hatiku kini retak,remuk,dan hancur…
dulu hatiku yang slalu senang saat bersamanya
kini hilang harapan itu
dia pergi…
pergi menghadap sang khaliq
seharusnya aku harus ikhlaskannya
tapi tak bisa,
air mataku trus mengalir,dan membasahi pipiku
sekarang,fikirku hanya bagaimana bisa menyusulnya
aku kehilangan jati diriku saat ini,karna dia…
aku hanya bisa menangis dan menagisinya,
menjerit dan rasa penyesalan yang dalam
mengapa ku tak nyatakan rasaku padanya ?
sekarang, yang didepanku hanya raga tanpa nyawa

Dia pergi,Dia pergi,tinggalkanku,hanya itu ucapku
dulu waktu aku ingin ungkapkan rasaku padanya
ternyata Dia sudah memiliki orang yang dicintainya…
haruskah kurusak itu ?
tak mungkin, kini dia telah sendiri, tanpa kekasih hati
dan hari ini, saat kuberencana ingin ucapkan rasaku
tiba-tiba aku dengar dia kecelakaan dan tewas ditempat
tak terlintas difikirku, bahwa hari ini akan menjadi hari kelabu bagiku.

Please Jangan tanya Kapan Saya Menikah

Menikah adalah hal yang mutlak yang sudah pasti diimpikan semua manusia dewasa. Kaum perempuan, boleh jadi pemimpi terbanyak yang ingin merasakan indahnya berumah tangga. Dilandaskan keinginan untuk memiliki pelindung dan pemimpin di balik kelemahannya. Di usia yang tak lagi remaja, tentunya menikah menjadi pilihan terbaik untuk menyempurnakan selagi menyeimbangkan hidup. dan banyak kejadian, rizky orang (terutama laki-laki sebagai kepala keluarga) justru akan terbuka lebar setelah ia menikah. Rizky sama anak, bisa jadi diturunkan Allah melalui orang tua.
 Namun yang perlu diingat jodoh, menikah rizki hidup mati sudah ada yang mengatur dan  semua iu kan hadir di waktu yang tepat...

"6 Pertanyaan yang Menyadarkan"

Suatu hari seorang Guru berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu beliau mengajukan enam pertanyaan. 

Pertama. 
"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?" 

Murid-muridnya ada yang menjawab..."ora ng tua","guru","teman", dan"kerabatnya". Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah"kematian". Sebab kematian adalah PASTI adanya.

Lalu Sang Guru meneruskan pertanyaan kedua."Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini ?"

Murid-muridnya ada yang menjawab..."negara Cina","bulan","matahari", dan"bintang-bintan g". Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang diberikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah"masa lalu". Siapapun kita, bagaimana pun kita, dan betapa kayanya kita, tetap kita TIDAK bisa kembali ke masa lalu. Sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang.

Sang Guru meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga."Apa yang paling besar di dunia ini ?"

Murid-muridnya ada yang menjawab..."gun ung","bumi", dan"matahari". Semua jawaban itu benar kata Sang Guru. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah"nafsu". Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa nafsunya. Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu. Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka (atau kesengsaraan dunia dan akhirat).

Pertanyaan keempat adalah"Apa yang paling berat di dunia ini ?"

Di antara muridnya ada yang menjawab..."baj a","besi", dan"gajah"."Semua jawaban hampir benar", kata Sang Guru, tapi yang paling berat adalah"memegang amanah".

Pertanyaan yang kelima adalah"Apa yang paling ringan di dunia ini ?"

Ada yang menjawab"kapas","angin","debu", dan"daun-daunan"."Semua itu benar...", kata Sang Guru, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah"meninggalkan ibadah".

Lalu pertanyaan keenam adalah"Apakah yang paling tajam di dunia ini ?"

Murid-muridnya menjawab dengan serentak..."PEDANG...!! !"."(hampir) Benar...", kata Sang Guru , tetapi yang paling tajam adalah"lidah manusia". Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Sudahkah kita menjadi insan yang selalu ingat akan KEMATIAN
senantiasa belajar dari MASA LALU
dan tidak memperturutkan NAFSU ?

Sudahkah kita mampu MENGEMBAN AMANAH sekecil apapun
dengan tidak MENINGGALKAN IBADAH
serta senantiasa MENJAGA LIDAH kita ?

JANGAN MAU KALAH TERUS, MOVE UP MY FRIEND!

Enak banget,
Kamu sedih, dia gembira.
Kamu merindukannya, dia melupakanmu
Kamu mengingat sms mesra darinya, dia sedang sms-an mesra dengan pacar barunya.
Kamu mencoba mengingatnya, dia sedang mengingat kekasih barunya.
Kamu mencoba untuk baikan dengannya, Dia berlagak nggak butuh sama kamu
Kamu berjanji nggak akan marahan lagi, dia di atas awan.
Kamu memelas, dia menang.
Terus, masih mau ngarepin dia yang udah nyakitin perasaanmu?
Masih berharap dia berubah dan baik lagi sama kamu?
Masih yakin dia bakal jadi pendamping terbaikmu?
Udah lupain aja!
Bahagailah dengan dirimu apa adanya.
Jangan memelas sama dia yang belum tentu jadi kekasih halalmu.
Lebih baik deket sama Allah yang Maha Tahu isi hatimu.
Curhat aja sama Dia yang tahu solusi terbaik untuk masalahmu
Biar Dia yang akan membalas kesabaranmu.
Biar Dia yang menyeka air matamu
Sekarang, jalani hari barumu dengan senyum keoptimisan.
Bangkit dari masa lalumu, tatap masa depanmu.
Masih banyak orang yang menyayangimu.
Lebih baik curahkan cinta dan sayangmu pada mereka.
Hingga tiba saatnya,
Saat kau sudah layak mencurahkan segenap cintamu pada kekasih halalmu.
Berikan perhatianmu, kasihmu, cintamu, juga cemburumu hanya untuk dia yang pantas untuk kau cintai.
Karena ia dan dirimu siap merenda cinta hingga ke surgaNya.

"Berikut ini tata cara buang air yang diajarkan Nabi Muhammad SAW "

1. Buang Air Dengan Jongkok Dianjurkan buang air dalam keadaan jongkok. Aisyah RA berkata, “Barangsiapa yang menceritakan kepada kalian bahwa Nabi SAW buang air kecil sambil berdiri, maka janganlah kalian percaya. Beliau tidak pernah buang air kecil kecuali sambil duduk.” (HR. Tirmidzi). “Sambil Duduk,” maksudnya yaitu dengan jongkok. Jongkoknya nabi ketika buang air kecil ini, tidak terlepas dari kondisi zaman itu dan dari pakaian yang beliau pakai. Pada zaman nabi, WC terletak di dalam tanah yang ditutup dengan besi berlubang. Meskipun buang air kecil dengan jongkok lebih baik, namun pada prinsipnya adalah bagaimana cara agar tidak terkena najis.Kita diperbolehkan kencing sambil berdiri dengan syarat badan dan pakaiannya aman dari percikan air kencing dan aman dari pandangan orang lain kepada. Terutama kalau hal tersebut (berdiri) sangat dibutuhkan karena sempitnya pakaian atau karena ada penyakit di tubuh kita, namun hukumnya makruh kalau tidak ada kebutuhan.

2. Manfaat Buang Air Besar Sambil Jongkok Secara medis, buang air besar (BAB) dengan posisi jongkok dapat mencegah terjadinya kanker usus besar. Saat posisi duduk, usus bagian bawah akan tertekuk sehingga proses pembuangan tidak dapat berlangsung efektif tanpa bantuan mengejan. Padahal, mengejan sambil menahan napas akan meningkatkan tekanan dalam usus bagian bawah serta menyebabkan regangan dan pembengkakan pembuluh darah balik membentuk wasir, terutama jika kebiasaan ini dilakukan secara kontinyu dalam jangka lama.

3. Tidak Menghadap Kiblat Dari Abu Ayyub Al- Anshari dia berkata: Nabi -shallallahu alaihi wasallam- bersabda: “Jika kalian mendatangi tempat buang air maka janganlah kalian menghadap ke arah kiblat dan jangan pula membelakanginya. Akan tetapi menghadaplah ke timurnya atau ke baratnya.“
Abu Ayyub berkata, “Ketika kami datang ke Syam, kami dapati WC rumah-rumah di sana dibangun menghadap kiblat. Maka kami beralih darinya (kiblat) dan kami memohon ampun kepada Allah Taala.” (HR. Al-Bukhari no. 245 dan Muslim no. 264) Sabda Nabi, “Akan tetapi menghadaplah ke timurnya atau ke baratnya,” berlaku bagi negara-negara yang kiblatnya di utara atau di selatan. Sedangkan bagi yang kiblatnya di timur atau di barat (seperti Indonesia) maka dianjurkan menghadap ke utara atau ke selatan.

4. Tidak Berbicara Saat Buang Air Makruh berbicara di saat buang hajat kecuali darurat. Berdasarkan hadits yang bersumber dari Ibnu Umar diriwayatkan: “Bahwa sesungguhnya ada seorang lelaki lewat, sedangkan Rasulullah SAW sedang buang air kecil. Lalu orang itu memberi salam (kepada Nabi), namun beliau tidak menjawabnya.” (HR. Muslim)

5. Masuk Dengan Kaki Kiri, Keluar Dengan Kaki Kanan Disunnahkan masuk ke WC dengan mendahulukan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan berbarengan dengan doanya masing-masing. Dari Anas bin Malik Radhiallaahu ‘anhu diriwayatkan bahwa ia berkata: “Adalah Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa salam apabila masuk ke WC mengucapkan :“Allaahumma inni audzubika minal khubusi wal khabaaits” Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari pada syetan jantan dan setan betina“. Dan apabila keluar, mendahulukan kaki kanan sambil mengucapkan: “Gufraanaka” Artinya: “Ampunan-Mu ya Allah“.

6. Bersegera Membuang Hajat Apabila seseorang merasa akan buang air maka hendaknya bersegera melakukannya, karena hal tersebut berguna bagi agamanya dan bagi kesehatan jasmani. Secara medis, menahan keinginan untuk buang air kecil dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih. Gejala infeksi saluran kemih di antaranya, waktu buang air, air seni terasa panas, air seni kerap keluar setiap kita melakukan gerakan- gerakan ringan seperti duduk atau terasa nyeri di lubang tempat keluar air seninya. Kalau masih dibiarkan, bisa menyebabkan penyakit ginjal. Setiap ada keinginan buang air, jangan ditahan. Dalam keadaan normal, kita harusnya buang air kecil setiap lima jam sekali. Jika kita termasuk orang yang banyak minum, frekuensi tadi bisa lebih sering dan itu normal.