Halaman

Rabu, 26 November 2014

National Single Window

Sesuai dengan Agreement to Establish and Implement The ASEAN Single Window (ASW) dan sebagaimana dijelaskan pada Protocol to Estebelish and Implement The ASEAN Single Window (ASW), pengertian dari National Single Window (NSW) adalah suatu sistem yang memungkinkan: 
Single Submision of data and information 
Single and Synchronous processing of data and information 
Single Decision-making for customs release and clearance of cargoes 

A single decision-making shall be uniformly interupted as a single point of decision for the release/clearence of cargoes by the Customs on basis of decision, if required, taken by line ministries and agencies and communicated in a time manner to the Customs.

Sedangkan ASEAN Single Window (ASW) adalah suatu environment dimana sistem NSW dari negara anggota ASEAN dioperasikan dan di-integrasikan, sehingga akan mampu meningkatkan kinerja penanganan atas kegiatan perdagangan dan lalulintas barang, terutama mendorong percepatan proses customs clearance.


Tujuan Penerapan Sistem Single Window
Tujuan utama adalah melakukan percepata atas penyelesaian proses, peningkatan efektifitas dan kinerja penanganan lalulintas ekspor impor. Tujuan kedua terkait dengan upaya meminimalisasi waktu dan biaya yang diperlukan dalam seluruh kegiatan ekspor impor, terutama terkait proses customs release dan clearance of cargoes


Manfaat Sistem Single Window bagi Pemerintah
  • Memfasilitasi percepatan proses penyelesaian kegiatan customs release and clearance of cargoes dalam rangka mewujudkan sistem ASW. 
  • Menyediakan sistem pelayanan yang mudah, murah, nyaman, aman dan memberikan kepastian berusaha 
  • Menciptakan manajemen resiko yang lebih baik, Menghilangkan redudansi dan duplikasi data, Meningkatkan validitas dan akurasi data 
  • Memudahkan pelaksanaan penegakan hukum dan perlindungan atas kepentingan nasional dari ancaman yang mungkin timbul karena lalulintas barang ekspor impor. 
  • Mengoptimlkan penerimaan negara. 

Manfaat bagi Masyarakat Usaha adalah: 
  • Memberikan kepastian berusaha, Meningkatkan daya saing, Memperluas akses pasar dan sumber-sumber faktor produksi. 
  • Mengefektifkan dan mengefisienkan pemanfaatan sumber daya, Mendorong tumbuh dan berkembangnya kewirausahaan 
  • Mendukung prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam seluruh kegiatan pelayanan ekspor-impor. 

Berikut ini beberapa layanan elektonik di website NSW 
  • BTBMI
    Buku Tarif Bea Masuk Indonesia, berisi daftar tarif bea masuk dan pungutan lain dalam rangka impor. Berisi besaran tarif Bea masuk, PPN, PPh, PPnBM dan lainnya 
  • LARTAS IMPOR
    Larangan dan Pembatasan Impor dalam Sistem NSW. Berisi daftar barang-barang komoditi impor yang menjadi larangan dan pembatasan dalam sistem NSW 
  • LARTAS EKSPOR
    Larangan dan Pembatasan Ekspor dalam Sistem NSW. Berisi daftar barang-barang komoditi ekspor yang menjadi larangan dan pembatasan dalam sistem NSW 
  • PAJAK EKSPOR ( PE )
    Pajak Ekspor atau PE berisi data regulasi pajak ekspor. Berisi informasi jenis-jenis barang yang mendapatkan pajak ekspor


Sesuai dengan Agreement to Establish and Implement The ASEAN Single Window (ASW) dan sebagaimana dijelaskan pada Protocol to Estebelish and Implement The ASEAN Single Window (ASW), pengertian dari National Single Window (NSW) adalah suatu sistem yang memungkinkan 
  • Single Submision of data and information 
  • Single and Synchronous processing of data and information 
  • Single Decision-making for customs release and clearance of cargoes 
A single decision-making shall be uniformly interupted as a single point of decision for the release/clearence of cargoes by the Customs on basis of decision, if required, taken by line ministries and agencies and communicated in a time manner to the Customs. 

Sedangkan ASEAN Single Window (ASW) adalah suatu environment dimana sistem NSW dari negara anggota ASEAN dioperasikan dan di-integrasikan, sehingga akan mampu meningkatkan kinerja penanganan atas kegiatan perdagangan dan lalulintas barang, terutama mendorong percepatan proses customs clearance.Tujuan Penerapan Sistem Single Window

Tujuan utama adalah melakukan percepata atas penyelesaian proses, peningkatan efektifitas dan kinerja penanganan lalulintas ekspor impor. Tujuan kedua terkait dengan upaya meminimalisasi waktu dan biaya yang diperlukan dalam seluruh kegiatan ekspor impor, terutama terkait proses customs release dan clearance of cargoes 


Manfaat Sistem Single Window bagi Pemerintah 
  • Memfasilitasi percepatan proses penyelesaian kegiatan customs release and clearance of cargoes dalam rangka mewujudkan sistem ASW 
  • Menyediakan sistem pelayanan yang mudah, murah, nyaman, aman dan memberikan kepastian berusaha 
  • Menciptakan manajemen resiko yang lebih baik, Menghilangkan redudansi dan duplikasi data, Meningkatkan validitas dan akurasi data 
  • Memudahkan pelaksanaan penegakan hukum dan perlindungan atas kepentingan nasional dari ancaman yang mungkin timbul karena lalulintas barang ekspor impor. 
  • Mengoptimlkan penerimaan negara. 

Manfaat bagi Masyarakat Usaha adalah: 
  • Memberikan kepastian berusaha, Meningkatkan daya saing, Memperluas akses pasar dan sumber-sumber faktor produksi. 
  • Mengefektifkan dan mengefisienkan pemanfaatan sumber daya, Mendorong tumbuh dan berkembangnya kewirausahaan 
  • Mendukung prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam seluruh kegiatan pelayanan ekspor-impor. 

Berikut ini beberapa layanan elektonik di website NSW
  • BTBMI
    Buku Tarif Bea Masuk Indonesia, berisi daftar tarif bea masuk dan pungutan lain dalam rangka impor. Berisi besaran tarif Bea masuk, PPN, PPh, PPnBM dan lainnya 
  • LARTAS IMPOR
    Larangan dan Pembatasan Impor dalam Sistem NSW. Berisi daftar barang-barang komoditi impor yang menjadi larangan dan pembatasan dalam sistem NSW 
  • LARTAS EKSPOR
    Larangan dan Pembatasan Ekspor dalam Sistem NSW. Berisi daftar barang-barang komoditi ekspor yang menjadi larangan dan pembatasan dalam sistem NSW 
  • PAJAK EKSPOR ( PE )
    Pajak Ekspor atau PE berisi data regulasi pajak ekspor. Berisi informasi jenis-jenis barang yang mendapatkan pajak ekspor 

PENETAPAN JALUR DALAM IMPOR



Dalam proses pengeluaran barang impor dari kawasan pabean (port), Bea Cukai melakukan penetapan jalur terhadap suatu importasi tersebut, meliputi :

JALUR HIJAU : Pengeluaran Barang Impor dari kawasan pabean (port) tanpa pemeriksaan fisik barang, tetapi dilakukan penelitian dokumen setelah penerbitan SPPB.

JALUR KUNING : Pengeluaran Barang Impor dari kawasan pabean (port) tanpa pemeriksaan fisik barang, tetapi dilakukan penelitian dokumen sebelum penerbitan SPPB.

JALUR MERAH : Pengeluaran Barang Impor dari kawasan pabean (port) dengan pemeriksaan fisik barang terlebih dahulu, dan dilakukan penelitian dokumen setelah penerbitan Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB).

JALUR PRIORITAS : Pengeluaran Barang Impor dari kawasan pabean (port) tanpa pemeriksaan fisik barang dan dokumen, setelah ada penetapan dari pemerintah terhadap Importir jalur prioritas tersebut.


Untuk melakukan penetapan jalur tersebut, terdapat persyaratan dan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi. Jadi pihak Bea Cukai tidak bisa sembarangan dalam melakukan penetapan jalur. Kriteria tersebut antara lain :Jalur Merah : 
  • Importir baru 
  • Importir yang termasuk dalam kategori risiko tinggi (High risk importer) 
  • Barang yang di impor termasuk barang impor sementara 
  • Barang Operasional Perminyakan (BOP) golongan II 
  • Barang re-impor 
  • Barang impor yang terkena pemeriksaan acak (Random inspection) 
  • Barang impor tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah 
  • Barang impor yang termasuk dalam komoditi berisiko tinggi atau berasal dari negara yang berisiko tinggi 
Jalur Kuning : 
Jika terdapat kekurangan dalam dokumen pemberitahuan pabean beserta dokumen pelengkapnya. 

Jalur Hijau : 
Importir atau importasi yang tidak termasuk dalam kriteria jalur kuning dan merah

Jalur Prioritas : 
  • Importir yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai importir jalur prioritas 
  • Barang impor yang terkena pemeriksaan acak (Random inspection) 
  • prosedur pengeluaran barang import 
  • persyaratan export import jalur prioritas 
  • penetapan jalur impor 
  • pabean 
  • kriteria importir high risk 
  • komoditas yang terkena cukai 
  • jalur merah 
  • ekspor impor dan pajak 
  • ekpor impor dan pajak

4 GOLONGAN LAKI-LAKI YANG DITARIK MASUK NERAKA OLEH WANITA

Di akhirat nanti ada 4 golongan lelaki yang akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka yang tidak memberikan hak kepada wanita dan tidak menjaga amanah itu.

1. Ayahnya
Jika seseorang yang bergelar ayah tidak mempedulikan anak perempuannya di dunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajarkan shalat, mengaji, dan sebagainya. Dia membiarkan anak perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dangan hanya memberi kemewahan dunia saja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.

Duhai lelaki yg bergelar Ayah, bagaimanakah keadaan anak perempuanmu sekarang? Apakah kau mengajar shalat dan shaum (puasa) padanya? Menutup aurat? Pengetahuan agama? Jika tidak terpenuhi, maka bersedialah untuk menjadi bagian dari Neraka.


2. Suaminya
Apabila suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul bebas. Membiarkan istri berhias diri untuk lelaki yang bukan mahramnya.

Jika suami mendiam istri yang seperti itu walaupun suami adalah orang yang alim, suami adalah shalatnya yang tidak pernah bolong, suami adalah yang shaumnya tidak pernah lalai. Maka dia akan turut ditarik oleh isterinya bersama-sama ke dalam Neraka.

Duhai lelaki yang bergelar Suami, bagaimanakah keadaan istri tercinta sekarang? Dimanakah dia? Bagaimana akhlaknya? Jika tidak kau jaga mengikuti ketetapan Islam, maka terimalah keniscayaan yang kau akan sehidup semati bersamanya hingga Neraka.


3. Saudara Lelakinya
Apabila ayahnya sudah tiada, tanggungjawab menjaga kehormatan wanita jatuh pada saudara lelakinya (kakak, paman). Jika mereka hanya mementingkan keluarganya saja dan adik atau keponakannya dibiarkan dari ajaran Islam, maka tunggulah tarikan mereka di akhirat kelak.

Duhai lelaki yg mempunyai saudara perempuan, jangan hanya menjaga amalmu dan melupakan amanah yang lain. Karena kau juga akan pertanggungjawabkan diakhirat kelak.


4. Anak Lelakinya
Apabila seorang anak laki-laki tidak menasehati Ibunya perihal kelakuan yang tidak dibenarkan dalam Islam. Bila ibu membuat kemungkaran, mengumpat, memfitnah, mengunjing, maka anak itu akan ditanya dan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Dan bersama menemani ibunya di Neraka.

Duhai anak lelaki, sayangilah ibumu, nasihatilah dia jika bersalah atau lalai. Karena ibu juga insan biasa, tak lepas dari melakukan dosa. Selamatkanlah dia dari ancaman neraka, jika tidak, kau juga akan ditarik menjadi teman di dalamnya.

Betapa hebatnya tarikan wanita. Bukan saja di dunia, tapi juga di akhirat yang tak kalah hebat tarikannya. Maka, kaum lelaki yang bergelar ayah, suami, saudara atau anak harus memainkan peran mereka dengan baik.

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(Surat At Tahrim : 6)

3 Gaya Wanita yang Tidak Mencium Bau Surga

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128).

Tiga Sifat Wanita yang Tidak Mencium Bau Surga
Dalam hadits di atas disebutkan beberapa sifat wanita yang diancam tidak mencium bau surga di mana disebutkan,
Yaitu para wanita yang: (1) berpakaian tetapi telanjang, (2) maa-ilaat wa mumiilaat, (3) kepala mereka seperti punuk unta yang miring.
Apa yang dimaksud ketiga sifat ini?
Berikut keterangan dari Imam Nawawi dalam Al Minhaj Syarh Shahih Muslim.

(1) Wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
Ada beberapa tafsiran yang disampaikan oleh Imam Nawawi:
1- wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur kepada-Nya.
2- wanita yang menutup sebagian tubuhnya dan menyingkap sebagian lainnya.
3- wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menampakkan warna badannya.

(2) Wanita yang maa-ilaat wa mumiilaat
Ada beberapa tafsiran mengenai hal ini:
1- Maa-ilaat yang dimaksud adalah tidak taat pada Allah dan tidak mau menjaga yang mesti dijaga. Mumiilaat yang dimaksud adalah mengajarkan yang lain untuk berbuat sesuatu yang tercela.
2- Maa-ilaat adalah berjalan sambil memakai wangi-wangian dan mumilaat yaitu berjalan sambil menggoyangkan kedua pundaknya atau bahunya.
3- Maa-ilaat yang dimaksud adalah wanita yang biasa menyisir rambutnya sehingga bergaya sambil berlenggak lenggok bagai wanita nakal. Mumiilaat yang dimaksud adalah wanita yang menyisir rambut wanita lain supaya bergaya seperti itu.

(3) Wanita yang kepalanya seperti punuk unta yang miring
Maksudnya adalah wanita yang sengaja memperbesar kepalanya dengan mengumpulkan rambut di atas kepalanya seakan-akan memakai serban (sorban). (Lihat Syarh Shahih Muslim, terbitan Dar Ibnul Jauzi, 14: 98-99).

Mode Wanita Saat Ini …
Ada beberapa gaya yang bisa kita saksikan dari mode wanita muslimah saat ini yang diancam tidak mencium bau surga berdasarkan hadits di atas:
1- Wanita yang memakai pakaian tipis sehingga kelihatan warna kulit.
2- Wanita yang berpakaian tetapi telanjang karena sebagian tubuhnya terbuka dan lainnya tertutup.
3- Wanita yang biasa berhias diri dengan menyisir rambut dan memakerkan rambutnya ketika berjalan dengan berlenggak lenggok.
4- Wanita yang menyanggul rambutnya di atas kepalanya atau menambah rambut di atas kepalanya sehingga terlihat besar seperti mengenakan konde (sanggul).
5- Wanita yang memakai wangi-wangian dan berjalan sambil menggoyangkan pundak atau bahunya.

Lelaki

1. Sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik perilakunya pada isteri. Akulah yang terbaik pekerti pada isteriku.” (HR At Tirmidzi) #Lelaki

2. “Tidaklah memuliakan wanita, kecuali lelaki mulia. Dan yang menghinakan wanita, pastilah lelaki hina.” (HR At Tirmidzi) #Lelaki

3. Allah merahmati suami yang bangunkan isterinya tuk shalat, jika sulit dipercikkannyalah air ke wajah. -dan sebaliknya- (HR Ahmad) #Lelaki

4. Nabi bolehkan dusta dalam 3 perkara: perang, mendamaikan 2 orang berselisih, & kalimat suami MENYENANGKAN isterinya. (HR Ahmad) #Lelaki

5. “Jadilah seperti kanak-kanak jika di hadapan isteri-isteri kalian.” (‘Umar ibn Al Khaththab) #Lelaki

6. Nikahkan anakmu dengan pria taqwa. Jika cinta, dia akan memuliakannya. Pun jika tidak, dia takkan menyakitinya. (Hasan ibn ‘Ali) #Lelaki

7. Panggilan sayang Nabi untuk isteri: Khumaira (yang pipinya merona), ‘Aisy (yang penuh daya hidup), Muwaffaqah (yang dapat taufiq) #Lelaki

8. Nabi, Saudah, ‘Aisyah, & Hafshah bercanda dengan saling lempar serta saling mengoleskan kue-kue manis ke wajah. (HR Abu Ya’la) #Lelaki

9. Cinta selalu membutuhkan kata. Ia gelombang, menggores langit hati hingga memelangi. Ungkapkan: puisi, surat, lagu. (@anismatta) #Lelaki

10. Tulis di kertas hati merah jambu sejuta alasan mencintai isteri, tempel di kamar mandi, ranjang, dapur, rak, meja rias dll #Lelaki

11. “Sepuluh perkara termasuk fitrah: menggunting kumis, merawat janggut, bersiwak, kumur-kumur, memotong kuku, beristinja’…cont #Lelaki

12. “..membasuh lipat jemari & cuping telinga, mencabut bulu ketiak, mencukur rambut kemaluan, menghisap air ke hidung.” (HR Muslim) #Lelaki

13. Sesungguhnya para isteri suka jika kalian berdandan untuk mereka, sebagaimana kalian suka mereka berrias untuk kalian. (‘Umar) #Lelaki

14. ‘Aisyah: “Nabi suka meletakkan kepala di pangkuanku lalu kukeramasi kepalanya dan kusisiri rambutnya.” (HR ‘Abdurrazaq) #Lelaki

15. Nabi harumkan tubuh mulai dari bagian ‘aurat dengan serbuk pewangi, lalu isterinya meminyaki bagian tubuh lain. (HR Ibnu Majah) #Lelaki

16. Nabi mencium isterinya setelah berwudhu’ lalu beliau shalat tanpa mengulang wudhu’ (HR ‘Abdurrazaq) -Juga saat puasa- (HR Ahmad) #Lelaki

17. Nabi punya selimut yang senantiasa dicelup dengan wars & za’faran wangi. Beliau gilirkan untuk isteri-isterinya. (HR Al Khathib) #Lelaki

18. ‘Aisyah: “Nabi minum dari sudut gelas tempatku meletakkan bibir & menggigit bersama tuk daging, zaitun & anggur.” (HR An Nasa’i) #Lelaki

19. ‘Aisyah: “Aku mandi bersama Nabi sebejana..” (HR Muslim) Umm Salamah: “..Kami canda berebut air di bejana.” (HR Ibn Abi Syaibah) #Lelaki

20. Nabi memencet hidung ‘Aisyah jika dia marah, mencium keningnya, lalu menuntunnya berdoa dengan lembut. (HR Ibnu Sunni) #Lelaki

21. “Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.” (HR Abu Dawud) #Lelaki

22. Nabi diundang jamuan, maka bertanya, “Apakah ‘Aisyah juga diundang?” Dijawab tidak, tak datang. Dijawab ya, datang. (HR Muslim) #Lelaki

23. ‘Aisyah: “Nabi suka meletakkan kepala di pangkuanku walau aku haidh, lalu beliau membaca Al Quran.” (HR ‘Abdurrazaq) #Lelaki

24. Nabi suka saling bersandar punggung dengan ‘Aisyah lalu memintanya melafalkan syair, kemudian dibahas bersama. (HR Al Baihaqi) #Lelaki

25. Nabi lomba lari dengan ‘Aisyah. Setelah dulunya kalah, satu saat beliau ungguli ‘Aisyah. Beliau godai sambil senyum. (HR Ahmad) #Lelaki

26. Saat orang Habsyi bertari tombak di Masjid, Nabi & ‘Aisyah menonton dengan saling beradu bahu serta menempel pipi. (HR Ahmad) #Lelaki

27. Anas: “Kulihat Nabi menata mantel di pelana. Beliau duduk & Shafiyyah meletakkan lututnya di atas lutut beliau.” (HR Al Bukhari) #Lelaki

28. “Pilihlah tetangga sebelum memilih rumah, pilihlah kawan sebelum memilih jalan, siapkan bekal sebelum berangkat” (HR Al Khathib) #Lelaki

29. Sa’d ibn ‘Ubadah masyhur sbg pencemburu. Nabi: “Aku lebih pencemburu dari Sa’d & Allah lebih pencemburu dariku.” (HR Al Bukhari) #Lelaki

30. “..Cemburu yang disuka Allah adalah keraguan yang menguatkan ikatan. Cemburu yang dibenci ialah yang menghakimi.” (HR An Nasa’i) #Lelaki

31. ‘Aisyah: “Pekerjaan pertama yang dilakukan Nabi saat masuk rumah adalah bersiwak demi bersegar nafas tuk keluarga.” (HR Muslim) #Lelaki

32. “Yang sangat aku cinta dari dunia ini adalah isteri & wewangian. Dan dijadikan shalat sebagai penyejuk mataku.” (HR Al Baihaqi) #Lelaki

33. “Lima fitrah #Lelaki: istihdaad (cukur rambut kemaluan), khitan, memangkas kumis, mencabut bulu ketiak, memotong kuku.” (HR Al Jama’ah)

DUHAI AKHWAT FACEBOOKER RENUNGLAH

Wahai Saudariku…Wanita…

Wahai ukhtifillah… Berbanggalah bila saat ini masih menjadi jomblowati yang selalu menjaga kehormatan dalam Gadhul Bashar dengan tidak memajang foto wajahmu diberbagai akun dunia maya untuk menghindari fitnah yang keji.
Cukuplah kecantikanmu hanya untuk suamimu kelak, sebab ada jalan ta’aruf yangtelah diridhoi Allah Azza wa Jalla sebelum pernikahan… Ingatlah hijabmu adalah perisai bagimu… Subhanallah…

Wahai para muslimah tidakkah engkau khawatir terhadap foto-foto mu di dunia maya. Apakah engkau dapat menjamin kalaufoto mu dalam keadaan aman. Tidakkah engkau marah, jika foto-foto mu yang engkau upload di internet diambil orang, kemudian di cetak dan dipajang mungkin.. Yang setiap hari laki-laki jalang memandang, membelai atau mungkin mencium foto-foto mu. Jangan jadikan dirimu sebagai sumber fitnah… !!!

Tidakkah juga engkau khawatir saudariku. Apalagi sekarang teknologi sudah brkembang yg mana foto dgn mudah dapat dimanipulasi dan dipublikasikan. Tidakah engkau lupa saudariku, kalau Allah lah yang telah memberikan wajah nan menawan padamu, dan semua itu hanya titipan.

Bukankah Allah dan Rasul-Nya memerintahkan kita menjadi seorang yg amanah. Maka jagalah titipan itu dan jangan salah gunakan dengan seenaknya… Cukuplah pamerkan keindahan mu itu pada laki-laki yang halal bagimu…

Dan tidak juga kah kau sadari, berapa banyak laki-laki yg goyah imannya karena hal yang kau lakukan. Walau menurut mu itu bukan hal yang berbahaya. Tapi bukankah kita tahu kalau wanita itu sumberfitnah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan : “Tidaklah kutinggalkan suatu ujian yang lebih berat bagi laki-laki melebihi wanita” (HR Bukhari no 4808 dan Muslim no 2740 dari Usamah bin Zaid).

****************************************
”DUHAI AKHWAT FACEBOOKER, RENUNGLAH”
Duhai akhwat yang kukagumi
Yang memiliki iman di hati
Dengarlah suara hati para lelaki
Sudahi menebar simpati
Hentikan bermanja pada kami
Kami ikhwan biasa yang tidak suci
Yang ingin teguh di jalan Ilahi Rabbi…

Duhai yang kukasihi para akhwat
Yang memiliki malu, hormat dan martabat
Kami adalah pria biasa yang mudah terpikat
Iman kami tak sekuat para nabi dan shahabat
Fotomu bertebaran menggoda dan mengusik syahwat
Kecantikanmu menembus hati yang taat syariat…

Duhai akhwat yang kusanjungi
Jangan hajar emosi dan jiwa kami dengan perhatian yang murah
Jiwa ini terasa gerah dengan pujian yang membuncah…

Duhai akhwat yang kupuja
Engkau adalah mutiara berharga
Harapan bangsa dan agama Bukan hanya fisik yang harus dijaga
Akhlak juga harus dihiasi dengan lembaran hidup dalam agama
Engkau akan terlihat anggun
Bukan karena pengagummu yang berjibun
Tapi karena sikapmu yang santun
Engkau semakin mempesona
Dengan izzahmu yang terjaga
Engkau semakin cantik memikat
Karena kepribadianmu yang sesuai syari’at
Renungkanlah duhai akhwat…
By : All Ikhwan
**************************************** *************
Wahai ukhti…
Berhijablah, tundukkanlah, sembunyilah dibalik tabir, malulah. Jagalah wajahmu. “Yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka (para lelaki)” [Q.S. Al-ahzab : 53]
Nasihat indah inipun tertuju padaku dan ikhwan sekalian…
Jazakumullah khairan…

INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW

Menurut Perpres Nomor 10 Tahun 2008, yang dimaksud Indonesia NationalSingle Window (INSW) adalah sistem nasional Indonesia yang memungkinkan dilakukannya suatu penyampaian data dan informasi secara tunggal (single submission of data and information), pemrosesan data dan informasi secara tunggal dan sinkron (single and synchronous processing of data and information), dan pembuatan keputusan secara tunggal untuk pemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang (single decision making for customs clearance and release of cargoes).

Dengan kata lain INSW merupakan sistem elektronik yang ter-integrasi secara nasional, yang dapat diakses melalui jaringan Internet (public-network), yang akan melakukan integrasi informasi berkaitan dengan proses penanganan dokumen kepabeanan dan dokumen lain yang terkait dengan ekspor-impor. INSW menjamin keamanan data dan informasi serta memadukan alur dan proses informasi antar sistem internal secara otomatis, yang meliputi sistem kepabeanan, perizinan, kepelabuhanan/ kebandarudaraan, dan sistem lain yang terkait dengan proses pelayanan dan pengawasan kegiatan ekspor-impor.

Penerapan sistem NSW di Indonesia dilakukan melalui pengoperasian portal Indonesia National Single Window (INSW), yang dapat diakses melalui situs resmi (official website) Indonesia NSW : www.insw.go.id

Antara cinta dan benci

orang bisa membencimu bukan hanya karena mereka tak suka | juga karena yang mereka suka lalu menyukaimu | true?
musuhnya musuhmu adalah temanmu | temannya temanmu adalah temanmu | jadi bertemanlah hehe..
kata ulama memendam dengki, dendam, iri, benci itu | bagai menenggak racun dan berharap orang lain yang mati
yang mencintai berlebihan akan berakhir benci | yang membenci berlebihan berakhir mencintai | lakukan karena Allah baik cinta atau benci
yang menghabiskan ruang hati untuk benci | tidak miliki tempat bagi rasa cinta dan kasih
Siapa yang tak pernah mengasihi | tiada akan pernah dikasihi" (HR Muslim)

Mana yang kalian pilih....???

Iblis pernah berkata kepada Allah ketika mengomentari Adam:
‘Aku lebih baik daripadanya. Engkau menciptakanku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.’(QS. Al-A’raf: 12)

Fir'aun pernah berkata ketika menghadapi Musa:
"Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku" (az Zukhruf: 51)

Qarun pernah berkata tentang hartanya:
`Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku` (al Qashash: 78)

Lihat bagaimana Iblis, Fir'aun dan Qorun mengatakan satu kata yang sama: "INI AKU", dan kita tahu bagaimana akhir kehidupan mereka. Bandingkan:
Yusuf, ketika sudah berada di hadapan saudara-saudaranya dan dia menjadi seorang pejabat saat itu, beliau mengatakan kepada saudara-saudaranya
"Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya ini kepada kami". Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik" (Yusuf: 90)

Dzulqarnain, seorang raja yang kekuasaannya sampai timur dan barat, ketika selesai membangun tembok Yajuj dan Majuj, Dzulqarnain mengatakan
"Dinding ini adalah karunia dari Rabbku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar" (al Kahfi: 98)

Sulaiman, seorang Nabi dan raja yang kekuasaannya tidak ada yang dapat menandingi, ketika berhasil membawa singgasana Bilqis ke hadapannya, Sulaiman berkata
"Ini termasuk karunia Rabbku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya)" (an Naml: 40)

Yusuf, Dzulqarnain dan Sulaiman, para penguasa yang shalih, semuanya pun punya satu kata: "INI KARUNIA RABBKU"

Maka, manakah yang kan Anda pilih? Menjadi senasib dengan Iblis, Firaun dan Qorun, dengan menyombongkan diri Anda. Atau mengikuti jejak langkah Yusuf, Dzulqarnain dan Sulaiman dengan bersykur dan merendah kepada Rabb kita?

--Jangan Makan dan Minum Sambil Berdiri--

“Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qotadah berkata:”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu kebih buruk lagi.” (HR. Muslim dan Turmidzi)

Dan ternyata makan sambil berdiri juga dapat membahayakan tubuh. Apabila kita makan sambil berdiri, maka akan terjadi reflux asam lambung. Dengan kata lain, asam lambung akan naik ke saluran esofagus dan membuat sel-sel kerongkongan teriritasi. Iritasi sel kerongkongan ini dikarenakan pH asam lambung yang sangat asam (pH 1 – 2,5) dan kadang ditandai dengan gejala panas terbakar yang menyesak di dada (disebut sebagai “heartburn”). Bila kita tetap bandel membiasakan makan atau minum sambil berdiri dalam jangka waktu panjang, iritasi sel-sel kerongkongan ini akan berakumulasi dan menyebabkan kanker saluran esofagus. Cara mencegah reflux asam lambung ini adalah dengan makan sambil duduk.

Yuk, kita sama-sama membiasakan makan sambil duduk

Aurat

Dulu awalnya ia auratnya terbuka | Pekan kemarin ia memakai hijab style ala menutup kepala

Sekarang lepas hijab kembali terbuka aurat | Sekarang tak sadar sedang terhanyut dalam arus maksiat

Dikala umat muslim dijauhkan sistem dari pemahaman Islam | Tak jarang semangat menutup aurat pun sekedar semangat semalam

Semangat yang hanya sementara atas asas manfaat | Atas asas nyaman karena dipandang manusia tidak menghujat

Bukankah aurat wajib ditutup karena konsekuensi ucapan ringan dua kaliamah syahadat | Muslimah bukanlah sembarangan, karena ia sadar hukum Allah senantiasa mengikat

Menutup aurat, memakai kerudung (QS.An-Nur:31) dan berjilbab (QS. Al Ahzab:59) adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan | Muskipun akan selalu diuji didepan mata dengan tantangan dan rintangan

Bahkan ada yang menggoda membayar jutaan bahkan milyaran untuk membuka aurat | Tetapi siksa akherat tak akan tertebus dengan banyaknya alasan, atau banyaknya uang atas kenyaman yang kita lakukan saat membuka aurat.

Silahkan dibagikan semoga semakin banyak sahabat Muslimah yang taat kepada aturan Allah. Aamiin

10 perkara mengenai Alam Jin menurut Al-Quran dan As-Sunnah

PERTAMA
Jin dikenakan taklif (kewajiban ) seperti halnya manusia. Dalilnya ayat Al Qur’an (yang artinya) : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Adz Dzaariyaat: 56)

KEDUA
Jin ada yang mukmin dan ada juga yang kafir. Dalilnya ayat Al Qur’an (yang ertinya) : “Dan sesungguhnya di antara kami ada orang orang yang soleh dan diantara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya, adalah kami menempuh jalan yang berbeza-beza .” ( Al Jin: 11)

KETIGA
Jin itu diciptakan lebih dahulu daripada manusia. Dalilnya Al Qur’an (yang ertinya) : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam ) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (Al Hijr : 26-27 )

KEEMPAT
Jin adalah satu bangsa yang besar dan terbahagi-bahagi, sehingga Iblis termasuk salah satu bangsa jin. Dalilnya Al Qur’an (yang ertinya): “Dan ( ingatlah ) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ” Sujudlah kamu kepada Adam , maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka dia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan keturunan-keturunannya sebagai pemimpin selain daripada Ku, sedang mereka adalah musuhmu ? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang orang yang zalim. ” (Al Kahfi : 50)

KELIMA
Manusia lebih mulia daripada jin. Dalilnya adalah Al Qur’an (yang ertinya) : “Dan ( ingatlah ) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, ” Sujudlah kamu kepada Adam ,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis ; dia enggan dan takabur dan adalah dia termasuk golongan orang-orang yang kafir. ” (Al Baqarah : 34)

“Oleh kerana itu apabila ada manusia yang memohon pertolongan kepada jin, maka dia membuat jin semakin sombong, takabur, dan besar kepala. ”

KEENAM
Jin, termasuk Iblis beserta kaumnya tidak boleh dilihat oleh mata kepala kita, manusia tidak boleh melihat jin (dalam rupa aslinya). Dalilnya Al Qur’an (yang ertinya): “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana dia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari syurga, dia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya dia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak boleh melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Al A’raaf: 27)

KETUJUH
Manusia itu dapat dirasuki oleh jin, dengan kata lain “kerasukan”. Dalilnya adalah Al Qur’an Surat Al Baqarah: 275 (yang ertinya): “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.” (Al-Baqarah: 275)

KELAPAN
Bahawa jin atau syaitan itu ada yang lelaki dan ada yang perempuan dan mereka sama dengan kita, kahwin dan bercampur antara lelaki dan perempuan. Dalilnya Al Qur’an (yang ertinya): “Dan bahawasannya ada beberapa orang lelaki diantara manusia meminta perlindungan kepada beberapa lelaki diantara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (Al Jin: 6)

Juga hadits yang merupakan do’a yang kita baca ketika masuk tandas (yang ertinya): “Ya Allah aku berlindung kepada Mu dari jin yang lelaki dan yang perempuan”.

KESEMBILAN
Bangsa jin itu juga makan seperti kita, hanya saja makanannya tidak sama dengan makanan kita dan adakalanya dia mencuri makanan kita sebagaimana syaitan mencuri makanan zakat dari Abu Hurairah yang diperintah oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menjaganya.

Pada nota kaki-nya disebutkan makanan jin diantaranya adalah tulang dan kotoran, makanan manusia yang tidak menyebut nama Allah, dan minuman yang terlarang.

KESEPULUH
Syaitan juga bermalam dan bertempat tinggal, ada kalanya mereka tinggal di rumah-rumah kita. Untuk itulah perlu membaca do’a ketika masuk rumah agar syaitan tidak bermalam di rumah kita. Dalilnya adalah hadits dalam Shahih Muslim no. 2018 (yang ertinya): “Bila seseorang masuk rumahnya, lalu menyebut nama Allah ketika masuk dan ketika makan, maka syaitan berkata (kepada kumpulannya): Tidak ada penginapan bagi kamu dan tidak ada makanan malam bagi kamu. Jika seseorang itu masuk rumahnya dan tidak menyebut nama Allah, maka syaitan berkata (kepada kumpulannya): Kamu mendapat penginapan. Dan jika seseorang tidak menyebut nama Allah ketika makan, maka syaitan berkata (kepada kumpulannya): Kamu akan mendapat penginapan dan makanan untuk malam.”

“ Jin itu ada tiga golongan. Satu golongan yang mempunyai kepak yang terbang ke sana ke mari ( di udara ), satu golongan pula berbentuk ular dan anjing, manakala golongan yang ketiga ada yang tinggal setempat dan ada yang berpindah-randah.” [Hadits Riwayat al-Hakim di dalam al-Mustadrak]

“Allah S.w.t menciptakan jin tiga bahagian, satu bahagian ular, kala dan binatang melata di bumi, sebahagian yang lain akan dikenakan hisab dan diseksa.” [Hadits dari riwayat oleh Abi Darda’ r.a]

Andai....

Andai 1 detik dapat terulang
Tidak akan ada penyesalan dalam hidup
Andai waktu dapat kembali
Pasti kita ingin kembali mengulang saat-saat indah dalam hidup
Waktu dimana kita tertawa
Waktu dimana kita bahagia

Andai,,.
Namun,itu hanya sebuah khayalan,impian & harapan
Yang membuat kita terlena & lalai akan masa depan yang sebenarnya,.
Masa depan kita yang sesungguhnya,
Yaitu akhirat yang kekal & abadi

Wahai saudaraku yang sedang tertidur dalam lamunan,
Terhanyut & terlena oleh impian,
Bangunlah dari tidur panjangmu,
Nikmatilah hari ini,
Petiklah pelajaran di hari kemaren,
Jadikan hari ini lebih baik dari hari kemaren,
Bangkitkan semangat baru dalam diri kita,
Untuk menuju perubahan yang lebih baik,
Hari kemaren takkan terulang,
Namun'bisa diperbaiki,
Raihlah impian & cita-cita dengan semangat yang membara,
Jangan terlelap dalam mimpi yang membuat kita lupa pada ILAHI

Selasa, 25 November 2014

SYAFA’ATNABI MUHAMMAD SAW ITU PASTI ADA

Assalamualaikum wr.wb.

Ada beberapa kalangan yang mengingkari adanya syafa’at Nabi Muhammad SAW kelak di hari Qiamat. 
Mereka berkeyakinan bahwa syafa’at itu tiada lain adalah berupa pertolongan Allah yang langsung diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, tanpa perantara siapapun termasuk Nabi Muhammad SAW. 
Pemahaman semacam ini jelas-jelas bertentangan dengan hadits- hadits Nabi SAW yang banyak diriwayatkan oleh para ulama ahli Hadits terkemuka, bahkan riwayatnya berstatus hadits shahih. 
Arti syafa’at itu sendiri adalah, suatu kemampuan kelak di hari Qiamat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk dapat menolong sebagian umat Islam yang sangat membutuhkan pertolongan dan tentunya yang dikehendaki oleh beliau SAW.
Kemampuan istimewa ini tentunya berdasarkan pemberian dan ijin dari Allah, maka apa pun yang telah ditentukan oleh Allah kepada hamba-Nya pasti bakal terlaksana, termasuk pemberian ijin memiliki syafa’at bagi Nabi Muhammad SAW demi menyelamatkan umatnya.
Tentunya, berbahagialah bagi siapa saja di antara umat Islam yang kelak akan mendapat syafa’at dari Nabi Muhammad SAW ini. Apalagi bagi umat Islam yang hidup dijaman modern seperti saat ini.
Dimana berbagai macam kemaksiatan sudah sangat merajalela, baik kemaksiatan dhahir semacam perzinaan, perjudian, pencurian, miras, narkoba dan sebagainya, maupun kemaksiatan bathin semacam maraknya aliran sesat, ingkar terhadap ajaran Islam, belum lagi maksiat ghibah semacam infotaiment, pornografi/ aksi, iri dengki, hasud dan macam-macam kemaksiatanlainnya.
Rasanya tidak ada satu detik maupun satu jengkal pun dalam menjalani kehidupan dijaman sekarang yang dilalui oleh umat Islam tanpa ada kemaksiatan sedikitpun.
Bahkan untuk menghindar dari kemaksiatan yang bersifat dhahir saja rasanya tidak mungkin, apalagi jika digabung dengan kemaksiatan bathin.
Nah, umat Islam yang hidup di akhir jaman seperti saat inilah yang kelak dihari Qiamat sangat membutuhkan syafa’at dari Nabi Muhammad SAW. Karena itu sangat rugi bagi kalangan yang mengingkari adanya syafa’at Nabi SAW ini, karena hakikatnya mereka sudah mengharamkan dirinya untuk mendapatkan syafa’at Nabi SAW itu sendiri, hingga kemungkinan besar Nabi Muhammad SAW juga tidak akan memberikan syafa’atnya kepada kelompok pengingkar syafa’at ini.
Nabi Muhammad SAW bersabda: Aku diberi (oleh Allah) lima hal yang tidak pernah diberikan kepada para Nabi sebelumku:
1. Aku diberi pertolongan dengan rasa ketakutan dalam hati musuh, sebelum satu bulan (akan terjadi peperangan denganku).
2. Dijadikan bumi ini tempat sujud/ibadah (masjid) yang suci bagiku, maka dimana saja umatku mendapati waktu shalat, hendaklah melaksanakan shalat (tanpa disyaratkan harus di dalam masjid).
3. Dihalalkan bagiku harta pampasan perang, yang tidak dihalalkan bagi siapapun (dari para Nabi) sebelumku.
4. Aku diberi syafa’at (kemampuan menolong umat di hari Qiamat).
5. Konon para Nabi diutus untuk kaum tertentu, sedangkan aku diutus untuk seluruh umat manusia. (HSR Imam Bukhari dan Muslim)
Karena itu, kalangan yang mengingkari adanya syafa’at Nabi Muhammad SAW ini, jelas-jelas termasuk kelompok aliran sesat Ingkarus Sunnah (pengingkar Hadits Nabi SAW). Atau minimal adalah kelompok orang- orang yang sangat awam sekali terhadap ajaran agama Islam.
Masih banyak hadits-hadits shahih yang membahas tentang adanya syafa’at yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW dan kelak akan dipergunakan oleh beliau SAW untuk menolong umatnya, antara lain:
Dalam suatu hadits Abu Hurairah RA berkata, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Setiap Nabi mempunyai doa khusus yang pasti dikabulkan oleh Allah. Aku ingin menyimpandoaku yang khusus tersebut, karena baru akan aku pergunakan untuk memohon syafa’at bagi umatku kelak di akhirat (HR. Imam Bukhari no. 6304)
Dalam hadits lain Abu Hurairah RA berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Aku adalah penghulu anak Adam pada hari kiamat, orang yang dahulu muncul dari kubur, orang yang paling dahulu memberi syafa’at, dan orang yang paling dahulu dibenarkan memberi syafa’at. (HR. Imam Muslim no. 1524).
Berikut adalah dialog ringkas antara Abu Hurairah RA dengan Rasulullah SAW:
ABU HURAIRAH: Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling beruntungn pada hari kiamat karena memperoleh syafa’atmu?
RASULULLAH SAW: Hai Abu Hurairah, aku telah menduga bahwa tidak ada orang yang bertanya kepadaku mengenai hal itu sebelum kamu, karena aku tahu hasratmu yang sangat kuat untuk mempelajari hadist. Orang yang paling beruntung pada hari kiamat karena memperoleh syafa'atku adalah orang yang mengucapkan Laailaaha illallah dengan setulus hatinya. (HR. Imam Bukhari no. 99).

Senin, 24 November 2014

Cara Menghitung Pajak Import

Indonesia mengenakan 2 jenis pajak atas import, yaitu : PPn Import dan PPh Pasal 22.

Pajak Import = PPn Import + PPh Pasal 22 
PPn Import dikenakan 10% dari nilai CIF dan Import Duty. Maka formulanya menjadi sebagai berikut :
PPn Import = 10% x [ CIF + ID] 

Dimana :
CIF = Cost (FOB) + Insurance + Freight
ID = Import Duty

Contoh :
PT. Royal Bali Gemilang melakukan impor barang dari China, dengan rincian sebagai berikut :
Nilai Barang yang di Impor (FOB) = USD 3,500.00
Insurance = USD 100.000
Freight = USD 250.00
Import Duty = USD 150.00

Perhitungan :
PPn Import = 10% x [ (USD 3,500.00 + USD 100.00 + USD 250.00) + USD 150.00 ]
PPn Import = USD 400.00

contoh lain :
CIF (Nilai Pabean dalam rupiah)=                              Rp100.000,00
BM (sesuai HS) 5% x Rp 100.000,00=                      Rp. 5.000,00
PPN 10% x Rp.105.000,00=                                     Rp.10.500,00
PPh (dgn API)2.5% x Rp.105.000,00=                       Rp. 2.625,00
——————- +

Jumlah BM dan PDRI yang seharusnya dibayar Rp.18.125,00 I. Biaya transportasi (freight) Biaya transportasi (freight) barang impor ke pelabuhan atau tempat impor di Daerah Pabean adalah biaya transportasi yang sebenarnya atau seharusnya dibayar yang umumnya tercantum dalam B/L atau AWB dari barang impor yang bersangkutan.

Apabila biaya transportasi yang tercantum dalam B/L atau AWB bukan biaya transportasi yang sebenarnya atau seharusnya dibayar, biaya transportasi adalah biaya transportasi yang sebenarnya atau yang seharusnya dibayar sepanjang importir dapat menunjukkan bukti nyata atas biaya transportasi tersebut

Apabila importir tidak dapat menunjukkan bukti nyata dimaksud, maka biaya transportasi ditetapkan sebagai berikut:


A. Untuk transportasi laut 
15% dari harga FOB untuk barang yang berasal dari Eropa, Amerika, dan Afrika;10% dari harga FOB untuk barang yang berasal dari Asia-non- Asean dan Australia; 
5% dari harga FOB untuk barang berasal dari negara Asean

B. Untuk transportasi udara besarnya biaya transportasi ditetapkan berdasarkan tarif IATA (International Air Transport Association)
Dalam hal terdapat lebih dari satu jenis barang yang tergolong dalam klasifikasi tarif yang berbeda dalam satu Pemberitahuan Impor Barang (PIB), besarnya biaya transportasi untuk tiap-tiap jenis barang dihitung berdasarkanperbandingan hargatiap jenis barang dengan harga keseluruhan barang, dikalikan jumlah keseluruhan biaya transportasi.II. Biaya Asuransi Biaya asuransi yang berkaitan dengan pengangkutan barang adalah sebagaimana tercantum dalam polis asuransi.

Apabila asuransi ditutup di dalam negeri, maka nilai rupiah dari premi asuransi dalam menetapkan nilai pabean dianggap nihil, dengan syarat importir wajib menyerahkan polis asuransi.

Apabila importir tidak dapat menunjukkan polis asuransi, besarnya biaya asuransi ditetapkan setengah per seratus (0.5%) dari harga C&F (Cost and Freight).

Dalam hal terdapat lebih dari satu jenis barang yang tergolong dalam klasifikasi tarif yang berbeda dalam satu Pemberitahuan Impor barang (PIB), besarnya biaya asuransi untuk tiap-tiap jenis barang dihitung berdasarkan perbandingan harga tiap jenis barang dengan harga keseluruhan barang dikalikan jumlah keseluruhan biaya asuransi.

CONTOH PENGHITUNGAN BEA MASUK DAN PAJAK
DALAM RANGKA IMPOR SEMENTARACIF (Nilai Pabean dalam rupiah) Rp100.000,00
BM (sesuai HS) 5% x Rp 100.000,00=                        Rp. 5.000,00
PPN 10% x Rp. 105.000,00=                                      Rp.10.500,00
PPh (dgn API)2.5% x Rp.105.000,00=                         Rp. 2.625,00
——————- +
Jumlah BM dan PDRI yang seharusnya dibayar Rp.18.125,00


  1. Untuk pembayaran BM dan PDRI impor sementara selama 1 (satu) tahun adalah :
    BM 12 x 2%/Bulan x Rp. 5.000,00=                     Rp 1.200,00 (dengan SSBC)
    PPN 12 x 2%/Bulan x Rp. 10.500,00=                  Rp 2.520,00 (dengan SSP)
    PPh 12 x 2%/Bulan x Rp. 2.625,00=                    Rp 630,00 (dengan SSP)
    —————— +
    yang dibayar Rp 4.350,00
    yang dijaminkan Rp 18.125,00 – Rp 4.350,00=      Rp 13.775,00 
  2. Apabila diperpanjang 1 (satu) tahun, metode yang dipergunakan untuk pembayaran BM dan PDRI sama dengan Angka 1 yang dibayar Rp 4.350,00yang dijaminkan Rp 18.125,00 – (2 x Rp 4.350,00) Rp 9.425,00 
  3. Apabila dibayar atau tidak diekspor kembali, perhitungan BM dan PDRI adalah sebagai berikut:
    BM dan PPN dihitung sesuai kurs dan tarif pada saat pemasukannyaPPh dihitung sesuai kurs pada saat pelunasannya
Contoh :CIF (Nilai Pabean dalam rupiah)=                                                              Rp100.000,00
BM (sesuai HS) 5% x Rp 100.000,00=                        Rp. 5.000,00
PPN 10% x Rp. 105.000,00=                                      Rp.10.500,00
PPh ( dengan API) 2,5% x (CIF valuta asing x kurs pada saat pelunasan + BM, sehingga menjadi),
…….dimisalkan………=                                                  Rp. 3.000,00
————– +
Jumlah BM dan PDRI yang terutang=                            Rp.18.500,00
BM dan PDRI yang telah dibayar selama 2 (tahun) penggunaan adalah Rp 8.700,00
————— -
Jumlah BM dan PDRI yang masih harus
dibayar adalah Rp 9.800,00Sanksi administrasi berupa denda 100% x BM Rp. 5.000,00
*) yang terdiri :

BM Rp 5.000,00 – (2 x Rp 1.200,00)=       Rp. 2.600,00 (dengan SSBC)
PPN Rp 10.500,00 – (2 x Rp 2.520,00)=    Rp 5.460,00 (dengan SSP)
PPh Rp 3.000,00 – (2 x Rp 630,00)=          Rp 1.740,00 (dengan SSP)
————– +
Jumlah=                                                       Rp 9.800,00

PPh Pasal 22 dikenakan sebesar 7.5% dari nilai CIF dan Import Duty, formulanya :
PPh Pasal 22 = 7.5% x [CIF + ID] 

Dengan menggunakan contoh yang sama, maka besarnya PPh Pasal 22 yang dikenakan adalah sebesar USD 300.00

Sekaligus besarnya Pajak Import yang akan dikenakan dapat dihitung

IMPORT DUTY CALCULATION (Perhitungan Bea Masuk)

Import Duty (Bea Masuk) merupakan bagian yang paling critical yang perlu dipahami. Dari pengalaman saya selama ini, perhitungan dibagian Import Dutyini lah yang jarang orang ketahui.

Sebelum masuk ke Cara perhitungan Bea Masuk, perlu dipahami hal-hal penting berikut :
  1. Purchase (FOB, C&F & CIF):
    Silahkan baca artikel saya sebelumnya : Landing Cost, Purchase, danFreight Cost Calculation. Pahami pengertian dan perbedaannya.
  2. Insurance : Baca kembali article saya : Landing Cost (Sub: Insurance)
  3. Harmonize System Code (biasa di singkat HS):
    Harmonize System Code wajib anda pahami dan ketahui. Ingin saya upload di sini agar bisa anda download langsung dari sini, sayang file-nya masih berupa PDF yang sangat besar. Untuk sementara Harmonize System Code bisa anda temukan di Ditjend Bea dan Cukai Indonesia (DJBC). Harmonize System Code ini adalah kode untuk mengelompokkan jenis komoditi import yang nantinya akan menentukan tariff yang akan digunakan didalam penentuanImport Duty.

Okay… here we go..! masuk ke perhitungan :

Import Duty = Tariff x CIF
Atau :
Import Duty = Tariff x (FOB + Freight Cost + Insurance)

Contoh :
PT. Royal Bali Gemilang melakukan import dari China, sebagai berikut :
Items : Hand croche Glove
Matrials : 100% Acrylic
Qty : 1000 pcs
Unit Price (FOB) : USD 3.50/pc
Freight Cost (IATA) : USD 300.00
Insurance = USD 150.00

Note on FOB : No discount applied , Sales Tax included

Berapa Import Duty (Bea Masuknya) ?.

Petunjuk :
Harmonize System Code untuk Glove (Sarung Tangan) yang terbuat dari acrylicadalah : 6116.93.00.00 (HS Code untuk komoditi lain silahkan download di DJBC). Tariff untuk HS ini adalah : 15%

Perhitungan :
Import Duty = 15% x [(1000 pcs x USD 3.50) + USD 150.00 + USD 300.00 ] = 15% x USD 3,950.00 = USD 592.50

Tata Cara Mandi Wajib (Mandi Junub/Mandi Besar) Dalam Islam

(yang ngaku muslim jangan lupa jempolnya ya sob)

  1. Mandi wajib dimulai dengan mengucapkan bismillah, dan berniat untuk menghilangkan hadast besar,(pembahasa mengenai niat, harap baca: Penjelasan Hadist "Sesungguhnya Amal Itu Tergantung Pada Niatnya..." Oleh Sheikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin)
  2. Membersihkan kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian bercebok.
  3. Membersihkan kemaluannya, dan kotoran yang ada di sekitarnya.
  4. Berwudhu seperti halnya orang yang berwudhu hendak shalat, kecuali kedua kakinya. Namun boleh membersikan kedua kakinya ketika berwudhu atau mengakhirkannya sampa selesai mandi.
  5. Mencelupkan kedua telapak tangannya ke dalam air, lalu menyela-nyela pangkal rambut kepalanya dengan kedua telapak tangannya itu kemudian membersihkan kepalanya dan kedua telinganya tiga kali dengan tiga cidukan.
    Note: Menyela pangkal rambut hanya khusus bagi laki-laki. Bagi perempuan, cukup dengan mengguyurkan pada kepalanya tiga kali guyuran, dan menggosoknya, tapi jangan mengurai/membuka rambutnya yang dikepang, karena ada hadist yand diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Ummu Salamah yang bertanya kepada Rasulullah, “Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub (mandi besar)?” Maka Rasulullah menjawab, “Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu tiga kali guyuran,” (HR At-TIrmidzi).
  6. Mengguyur tubuhnya yang sebelah kanan dengan air, membersihkannya dari atas sampai ke bawah, kemudian bagian yang kiri seperti itu juga berturut-turut sambil membersihkan bagian-bagian yang tersembunyi (pusar, bawah ketiak, lutut, dan lainnya).
Tata cara ini berdasarkan penuturan Aisyah Radhiyallahu Anha:

“Apabila Rasulullah hendak mandi junub (mandi besar), beliau memulai dengan membasuh kedua tangannya sebelum memasukannya ke dalam bejana. Kemudian beliau membasuh kemaluannya dan berwudhu seperti halnya berwudhu untuk shalat. Setelah itu, beliau menuangkan air pada rambut kepalanya, kemudian mengguyurkan air pada kepalanya tiga kali guyuran, kemudian mengguyurkannya ke seluruh tubuhnya,” (HR At-Tirmidzi: 104, dan Abu Daud: 243).

Wallahu’alam bish shawwab

FREIGHT (Shipping) COST CALCULATION

Freight Cost atau yang biasa kita kenal di Indonesia dengan ONGKOS ANGKUT adalah pengeluaran (expenditure) untuk memindahkan barang dari gudang penjual ke gudang pembeli, merupakan komponen utama kedua dari LANDING COST dan

Urusan pengangkutan (Shipping) bisa di urus sendiri, diserahkan kepadaBroker (Shipping agent), Forwarding Company atau Courrier. Pengiriman dalam jumlah/volume yang besar akan lebih baik jika diserahkan kepada broker (shipping agent), pengiriman dalam jumlah sedang bisa diserahkan kepada forwarding company, sedangkan pengiriman dakam paket kecil akan lebih efisien jika menggunakan jasa courrier.

Faktur-faktor yang Mempengaruhi
  1. Jarak antara Departure Port dengan Destination Port : Semakin jauh jarak antara pelabuhan asal (Departure Port) akan semakin tinggi juga Freight Cost yang akan timbul. Masing-masing forwarding company atau shipping linebiasanya memiliki daftar rate yang disesuaikan dengan port of departure.
  2. Berat atau volume dari barang yang diangkut : Semakin besar jumlah/volume barang yang akan dikirimkan tentu akan semakin tinggi jugaFreight Cost nya.
  3. Cara pengiriman : Cara pengiriman bisa melalui udara bisa juga melalui laut. Untuk jumlah/volume pengiriman yang sama, pengiriman lewat udara cost lebih tinggi dibandingkan dengan lewat laut.
  4. Carrier (alat transportasi) yang dipergunakan : Masing-masing carriermemiliki rate yang berbeda-beda meskipun untuk cara pengangkutan yang sama (sama-sama lewat udara atau sama-sama lewat laut).

Hal ini disebabkan oleh layanan masing-masing cargo carrier mereka yang berbeda-beda, memiliki metode tersendiri dalam menentukan rate. Akan tetapi mereka masih harus tunduk kepada aturan IATA (International Air Transportation Association) untuk air carrier.


Elemen-elemen Freight Cost

Jika urusan pengangkutan diserahkan kepada freight forwarder atau shipping agent maka elemen-elemennya adalah sebagai berikut :

Freight Charge : Dihitung sebesar invoice dari airlines atau IATA.


Air Ways Bill (AWB) atau Bill of Lading (BL) Fee :

AWB Fee (angkutan udara) : a% x Freight Cost (a=presentase masing-masinforwarder)


Handling : Besarannya berbeda-beda sesuai dengan tingkat kesulitan penanganan di ground mulai unloading sampai ke truck pengangkutan dariairport/harbour sampai ke Gudang pemilik barang.


Trucking : masing-masing forwarding memiliki rate yang berbeda yang pastinya tergantung pada jarak tempuh dan volume/bobot barang yang diangkut.

Administration Fee : a% x [Freight+AWB Fee+Handling+Trucking], dimana a=berbeda-beda juga

Value Added Tax (VAT) : 1% x [AWB Fee + Handling + Trucking + Admin]

Jika pengiriman diurus sendiri maka elemennya hanya Freight Charge yang kenakan oleh airline-nya.


Jika Pengiriman ditangani oleh Courrier maka elemennya adalah sebagai berikut :
Freight charge + Handling + Petrol Surcharge + VAT


Freight Cost merupakan salah satu bagian dari Harga Pokok Penjualan (Cost of Good Sold) yang didebitkan pada rekening Shipping Cost

International Commercial Terms



Incoterms atau International Commercial Terms adalah kumpulan istilah yang dibuat untuk menyamakan pengertian antara penjual dan pembeli dalam perdagangan internasional. Incoterms menjelaskan hak dan kewajiban pembeli dan penjual yang berhubungan dengan pengiriman barang. Hal-hal yang dijelaskan meliputi proses pengiriman barang, penanggung jawab proses ekspor-impor, penanggung biaya yang timbul dan penanggung risiko bila terjadi perubahan kondisi barang yang terjadi akibat proses pengiriman.


Incoterms dikeluarkan oleh Kamar Dagang Internasional atau International Chamber of Commerce (ICC), incoterm selalu diperbaharui karena mengikuti dinamika bisnis / perdagangan dunia. Revisi terbaru dari Incoterm pada bulan September 2010 dan mulai berlaku efektif bulan Januari 2011 yang meliputi : 
CFR (Cost and Freight) 
CIF (Cost and Freight) 
CIP (Carriage and Insurance Paid To) 
CPT (Carriage Paid To) 
DAP (Delivered At Place) 
DAT (Delivered At Terminal) 
DDP (Delivered Duty Paid) 
EXW (Ex Work) 
FAS (Free Alongside Ship) 
FCA (Free Carrier) 
FOB (Free On Board) 


Pada praktek di lapangan tidak semua incoterm tersebut dipakai, incoterm yang paling sering dipakai dalam perdagangan ekspor – impor adalah FOB, CFR, CIF.

KUMPULAN BEBERAPA HADITS SHAHIH

  1. Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda,”Aku diperintah untuk memerangi manusia sehingga mereka mengakui bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah dengan sesungguhnya kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah, menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat. Maka apabila mereka telah mengerjakan semua itu, berarti telah terjamin daripadaku darah dan harta mereka kecuali karena kewajiban Islam dan perhitungan mereka terserah kepada Allah.”(Bukhari – Muslim) 
  2. Dari Abu Sa’id al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw duduk di atas mimbar dan kami duduk di sekitanya kemudian Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya di antara yang aku khawatirkan sepeninggal aku nanti adalah terbuka lebarnya atas kamu kemewahan dan keindahan dunia.”(Bukhari – Muslim) 
  3. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Lihatlah kepada orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat kepada orang yang berada di atasmu karena yang demikian itu lebih layak supaya kamu tidak meremehkan nikmat Allah kepadamu.”(Bukhari – Muslim) 
  4. Dari Hakim bin Hizam r.a. berkata:Rasulullah saw bersabda, “Tangan yang di lebih baik dari tangan yang di bawah dan dahulukan dalam bersedekah kepada orang-orang yang menjadi tanggunganmu. Sebaik-baiknya sedekah adalah yang masih menyisakan kekayaan. Barangsiapa memelihara kehormatan dirinya, Allah akan memelihara kehormatan dirinya dan barangsiapa mencukupkan dengan kekayaan yang ada maka Allah akan mencukupinya.”(Bukhari – Muslim) 
  5. Dari Umar r.a. berkata: “Saat kami duduk dekat Rasulullah saw di suatu hari maka tiba-tiba tampaklah oleh kami seorang laki-laki memakai pakaian sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya bekas (tanda-tanda) dalam perjalanan dan tidak seorangpun diantara kami yang mengenalnya maka duduklah ia dihadapan Nabi saw lalu menyandarkan lututnya pada lutut Nabi saw lalu meletakkan tangannya di atas paha Nabi saw kemudian ia berkata, “Hai Muhammad, beritahukanlah padaku tentang Islam!” Maka jawab Rasulullah saw, “Islam yaitu engkau bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan sungguh Muhammad itu utusan Allah, menegakkan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa bulan Ramadhan dan mengerjakan Hajji ke Baitullah (Mekkah) jika engkau kuasa menjalaninya.” Berkata orang itu, “Benar.” Kami heran, ia bertanya dan ia pula yang membenarkannya. Maka bertanyalagi orang itu, “Beritahukanlah padaku tentang Iman.” Jawab Nabi saw, “Engkau beriman kepada Allah dan Malaikat-Nya, kepada Kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada hari Qiamat dan beriman kepada Qadar baik dan yang buruk.” Berkatalah orang itu, “Benar.” Bertanya lagi orang itu, “Maka beritahukanlah padaku tentang Ihsan.” Jawab Nabi, “Engkau beribadah (mengabdi) kepada Allah seakan-akan engkau melihat kepada-Nya, sekalipun engkau tidak dapat melihat-Nya maka sesungguhnya ia melihat engkau.” Tanya orang itu lagi, “Beritahukanlah aku tentang hari Qiamat.” Jawab Nabi, “Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari si penanya.” Tanya orang itu lagi, “Beritahukanlah aku tentang tanda-tandanya.” Jawab Nabi, “Diantaranya jika seorang hamba telah melahirkan majikannya dan jika engkau melihat orang yang tadinya miskin papa, berbaju compang-camping, sebagai penggembala kambing sudah berkemampuan, berlomba-lomba dalam kemegahan bangunan.” Kemudian pergilah orang tadi. Aku diam tenang sejenak kemudian Nabi saw berkata, “Wahai Umar tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?” Jawabku, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi saw berkata, “Dia itu Jibril datang kepada kalian mengajarkan tentang agama kalian.”(Muslim) 
  6. Dari Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas’ud r.a. berkata: Bersabda Rasulullah saw dan dialah yang selalu benar dan dibenarkan, “Sesungguhnya setiap kamu dikumpulkan kejadiannya dalam rahim ibunya empat puluh hari berupa nutfah. Kemudian menjadi segumpal darah selama itu juga (empat puluh hari), kemudian menjadi gumpalan seperti sekerat daging selama itu juga, kemudian diutus kepadanya Malaikat maka ia meniupkan roh padanya dan ditetapkan empat perkara, ditentukan rizkinya, ajalnya, amalnya, ia celaka atau bahagia. Maka demi Allah yang tiada Tuhan selain dari pada-Nya, sungguh seorang di antara kamu ada yang melakukan pekerjaan ahli syurga sehingga tidak ada antara dia dan syurga itu kecuali sehasta saja maka dahululah atasnya takdir Allah, lalu ia lakukan pekerjaan ahli neraka maka iapun masuk neraka.” Dan sungguh salah seorang diantara kamu melakukan pekerjaan ahli neraka sehingga tidak ada antara dia dan neraka kecuali sehasta saja maka dahululah ketentuan Allah atasnya, lalu ia melakukan pekerjaan ahli syurga maka iapun masuk ke dalam syurga.”(Bukhari – Muslim) 
  7. Dari Ummil Mu’minin, ibunya Abdillah, Aisyah r.a. berkata: “Telah bersabda Rasulullah saw, “Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu yang baru (bid’ah) dalam urusan (agama) kami ini, yang tidak kami perintahkan maka hal itu ditolak.”(Bukhari – Muslim) 
  8. Dari Abi Abdillah An-Nu’man bin Basyir r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sungguh sesuatu yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, antara keduanya ada hal yang samar-samar (syubhat) yang kebanyakan manusia tidak tahu. Maka siapa yang menjaga dirinya dari syubhat itu maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannya dan siapa yang melakukan perkara syubhat itu maka ia jatuh dalam perkara haram seperti penggembala di sekeliling tanah larangan (milik orang), lambat laun ia akan masuk ke dalamnya. Ingatlah setiap raja ada larangannya. Ingatlah bahwa larangan Allah adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Ingatlah bahwa dalam jasad itu ada sekerat daging, jika ia baik, baiklah jasad seluruhnya dan jika ia rusak maka rusaklah jasad seluruhnya. Sepotong daging itu adalah hati.”(Bukhari – Muslim) 
  9. Dari Abi Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Agama itu adalah nasehat.” Kami bertanya, “Untuk siapa ya Rasulullah?” Rasulullah saw bersabda, “Bagi Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, Imam-imam Muslimin dan bagi Muslimin umumnya.”(Muslim) 
  10. Dari Abi Hurairah Abdir-Rahman bin Shakhr r.a. berkata: Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Apa-apa yang telah kami larang untukmu maka jauhilah dan apa-apa yang telah kami perintahkan kepadamu maka kerjakanlah sebisamu. Celakanya orang-orang sebelum kamu adalah karena banyak pertanyaan dan perselisihan terhadap Nabi-nabi mereka (tidak mau taat dan patuh).”(Bukhari – Muslim) 
  11. Dari Abi Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abi Thalib cucu Rasulullah saw dan kesayangannya berkata: Aku telah hafal sabda dari Rasulullah saw, “Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu, kerjakan apa-apa yang tidak meragukan kamu.”(Tirmidzi – Nasa’i) 
  12. Dari An-Nawas bin Sam’an r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Kebaikan itu adalah akhlak yang baik dan dosa adalah apa-apa yang meragukan jiwamu dan engkau tidak suka dilihat orang lain dalam melakukan hal itu.”(Muslim) 
  13. Dari Ibnu Abbas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah telah memaafkan – karenaku – dari ummatku amal-amal yang khilaf, lupa dan yang dipaksakan atas mereka.”(Ibnu Majah – Baihaqi-dll) 
  14. Dari Abi Abbas Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi r.a. berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi saw dan berkata, “Wahai Rasulullah! Tunjukkilah aku pada suatu amal yang jika aku kerjakan, aku dicintai Allah dan dicintai manusia. Maka Rasulullah saw bersabda, “Zuhudlah engkau akan dunia, pasti Allah mencintai engkau. Zuhudlah engkau akan apa yang ada pada manusia, pasti manusia mencintai engkau.”(Ibnu Majah-dll) 
  15. Dari Abi Tsa’labah Al-Khusyani Jurtsum bin Nasyir r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah mewajibkan beberapa kewajiban maka janganlah kamu meninggalkannya dan telah menentukan beberapa batas maka janganlah kamu melampauinya dan telah mengharamkan beberapa perkara maka janganlah kamu melanggarnya dan Ia telah diam dari beberapa perkara sebab rahmat bagimu bukan karena lupa maka janganlah kamu mempersoalkannya.”(Ad-Daruquthni-dll) 
  16. Dari Abi Dzarr Al-Ghoffari r.a. dari Nabi saw yang diriwayatkan dari Allah Azza wajalla: Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah berfirman, “Hai hamba-Ku! Sesungguhnya Aku haramkan perilaku zhalim atas diri-Ku dan Aku jadikan di antaramu haram maka janganlah kamu saling menzhalimi. Hai hamba-Ku! Kamu semua sesat kecuali orang yang telah Kami beri petunjuk maka hendaklah minta petunjuk kepada-Ku, pasti Aku beri petunjuk. Hai hamba-Ku! Kamu semuanya lapar kecuali yang telah Aku beri makan, hendaklah kamu minta makan kepada-Ku, pasti Aku memberi makan padamu. Hai hamba-Ku! Kamu semua telanjang kecuali yang telah Aku beri pakaian, hendaklah kamu minta pakaian kepada-Ku, pasti Aku memberi pakaian padamu. Hai hamba-Ku! Sungguh kalian lakukan kesalahan siang dan malam dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semua maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku akan mengampuni kalian. Hai hamba-Ku! Sungguh kalian tidak dapat membinasakan Akudan kalian tidak dapat memberi manfaat kepada-Ku. Hai hamba-Ku! Jika orang terdahulu dan orang yang terakhir daripadamu, manusia dan jin semuanya, mereka itu berhati taqwa seperti paling taqwa diantaramu, hal itu tidak akan menambah kerajaan-Ku sedikit juga.Hai hamba-Ku! Jika yang pertama dan terakhir daripadamu, manusia dan jin seluruhnya, mereka berhati jahat seperti paling jahat diantaramu, itu tidak akan mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun. Hai hamba-Ku! Jika orang terdahulu dan terakhir diantaramu, manusia dan jin semuanya, mereka berada di bumi yang satu, mereka meminta kepada-Ku maka Aku berikan setiap orang permintaannya, hal itu tidaklah mengurangi apa yang ada pada-Ku, melainkan seperti sebatang jarum dimasukkan ke laut. Hai hamba-Ku Sungguh itu semua amal perbuatanmu. Aku catat semuanya bagimu sekalian kemudian Kami membalasnya. Maka barangsiapa mendapat kebaikan hendaklah bersyukur kepada Allah dan barangsiapa mendapat selain itu maka janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri.”(Muslim) 
  17. Dari Abi Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang Mu’min dengan apa yang telah diperintahkan kepada Rasul-rasul maka Allah telah berfirman, “Hai Rasul-rasul! Makanlah dari segala sesuatu yang baik dan bekerjalah kamu dengan pekerjaan yang baik.” Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman! Makanlah dari apa yang telah Kami rizkikan padamu.” Kemudian beliau menceritakan seorang lelaki yang telah jauh perjalanannya, rambutnya kusut penuh debu. Dia berkata: Wahai Rabbi, Wahai Rabbi sedang makanannya haram, pakaiannya haram dan kenyang dengan barang haram maka bagaimana akan diterima do’anya?(Muslim) 
  18. Dari Abi Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw berkata: Bahwa Allah berfirman, “Barangsiapa memusuhi orang yang setia pada-Ku, sesungguhnya Aku telah menyatakan PERANG terhadapnya dan tidaklah beramal seorang hamba-Ku yang lebih Ku sukai seperti jika ia melakukan kewajiban yang Ku perintahkan atasnya. Dan selalu hamba-Ku bertaqarrub kepada-Ku dengan sunnah hingga Aku mencintainya dan jika Aku mencintainya, jadilah Aku sebagai telinganya untuk mendengar dan sebagai matanya untuk melihat dan sebagai tangannya untuk berjuang dan sebagai kakinya untuk berjalan dan jika ia minta kepada-Ku pasti Aku memberinya dan jika ia meminta perlindungan kepada-Ku pasti Aku memberi perlindungan kepadanya.”(Bukhari) 
  19. Dari Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda: Allah Ta’ala berfirman, “Wahai anak Adam! Selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan ampunkan segala dosa yang telah terlanjur dan tidak Aku perdulikan lagi. Wahai anak Adam! Walaupun dosamu sampai setinggi langit kemudian meminta ampun kepada-Ku niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak Adam! Jika engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh isi bumi tetapi engkau tidak sekutukan sesuatu yang lain dengan-Ku, niscaya Aku datang padamu dengan ampunan sepenuh bumi pula.”(Tirmidzi) 
  20. “Hai segenap manusia, sebarkanlah salam, sedekahkanlah makanan dan sambunglah tali persaudaraan (silahturrahmi) serta shalatlah di kala manusia tidur di kegelapan malam, niscaya kamu akan masuk surga dengan penuh kesejahteraan.”(Tirmidzi) 
  21. Dari Abu Hurairah berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah saw, bagaimana bangunan surga itu? Beliau menjawab, “Terbuat dari batu bata perak dan emas, sedang perekatnya adalah kesturi yang sangat wangi, bebatuannya dari mutiara dan permata yaqut, sedang debunya adalah za’faran (sejenis kunyit). Barangsiapa yang memasukinya, ia akan senang, tidak pernah susah dan akan kekal tidak pernah mati, pakaiannya tidak pernah kumal dan masa mudanya tidak pernah sirna.”(Ahmad, Darami, Bazzaar, Ibnu Hibban dan Tirmidzi) 
  22. Dari Abu Hurairah r.a. berkata Nabi saw bersabda, “Barangsiapa memberi infaq kepada dua orang isteri di jalan Allah maka ia akan diseru di surga, ‘Hai Abdullah, ini adalah suatu kebajikan.’ Jika ia termasuk orang yang tekun shalat maka ia akan diseru dari Pintu Shalat. Apabila ia ahlul jihad maka akan diseru dari Pintu Jihad. Jika ia orang yang suka bersedekah maka ia akan dipanggil dari Pintu Sedekah. Begitu pula jika ia tergolong orang yang rajin shaum maka akan diseru dari Pintu Rayyaan.” Kemudian Abu Bakar r.a. berkata, “Wahai Rasulullah, tidaklah seseorang diseru dari pintu-pintu ini karena darurat. Adakah seseorang yang dipanggil dari seluruh pintu tersebut?” Rasulullah saw menjawab, “Ya dan aku berharap engkau salah satunya.”(Muslim) 
  23. Dari Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Pada hari kiamat aku datang mengetuk pintu surga. Kemudian penjaganya (malaikat) bertanya, ‘Siapakah engkau?’ ‘Muhammad’ jawabku. Lalu malaikat itu berkata, “Aku dilarang oleh Allah untuk membuka pintu surga ini kepada siapapun sebelum engkau.’”(Muslim) 
  24. Dari Abu Musa Al Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya perumpamaanku dengan apa yang kubawa dari Allah adalah laksana seorang lelaki yang mendatangi suatu kaum. Laki-laki tersebut berkata, ‘Aku melihat tentara dengan mataku. Dan sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang berterus-terang. Maka taatilah.’ Sekelompok kaum ada yang menaatinya dan mereka pergi sehingga mereka selamat. Sementara sekelompok yang lain diam di tempatnya sehingga diserang musuh dan hancur binasa. Kelompok yang pertama seperti orang yang menaati aku, sedangkan kelompok kedua seperti orang yang tidak menaatiku.”(Muslim) 
  25. “Barangsiapa yang mati tidak berperang dan tidak terlintas di hatinya untuk ikut berperang maka ia mati membawa sifat kemunafikan.”(Muslim) 
  26. Dari Usman bin ‘Affan r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seseorang memasuki waktu shalat wajib kemudian ia berwudhu’ dengan sempurna dan shalat dengan khusyu’, sambil memelihara ruku’nya, melainkan akan terhapus dosa-dosanya yang telah lalu selama tidak melakukan dosa besar, hal itu berlaku sepanjang masa.”(Muslim) 
  27. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Ketika Allah menciptakan makhluk, Ia menulis di buku (catatan) sementara di sisi-Nya di atas ‘Arasy-Nya, ‘Rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.’”(Muttafaq ‘Alaih) 
  28. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sekiranya seorang mukmin mengetahui siksaan Allah, niscaya tidak seorang pun yang tamak terhadap surga-Nya. Dan seandainya seorang kafir mengetahui rahmat Allah, niscaya ia tidak putus asa dari surga-Nya.”(Muslim) 
  29. Dari Abu Barzah Al Aslamy r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seorang hamba tidak bergeser dari tempatnya pada hari kiamat sehingga ditanya empat hal; Pertama, mengenai umurnya dihabiskan untuk apa; Kedua, mengenai ilmunya digunakan untuk apa; Ketiga, mengenai hartanya dipakai untuk apa dan dari mana asalnya; Keempat, mengenai tubuhnya yang sehat dimanfaatkan untuk apa.”(Tirmidzi. Menurut beliau, hadits ini hasan) 
  30. Dari Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba maka Allah menyegerakan siksaannya di dunia. Dan jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya maka Ia menangguhkannya sampai pada hari kiamat nanti.”(Tirmidzi) 
  31. “Barangsiapa yang diinginkan oleh Allah sebagai orang yang baik baik maka Ia memberikannya pemahaman dalam agama.”(Bukhari – Muslim dan Ibnu Majah) 
  32. “Sesungguhnya lelaki yang paling dibenci Allah ialah yang paling sangat gigih dalam permusuhan.”(Bukhari – Muslim, Tirmidzi dan Nasai) 
  33. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya dan orang yang paling baik di antaramu ialah yang paling baik terhadap keluarganya.”(Bukhari – Muslim, Tirmidzi dan Nasai) 
  34. Dari Mu’adz bin Jabal r.a. berkata: “Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, ceritakanlah kepadaku tentang satu amal yang memasukkan aku ke surga dan menjauhkanku dari neraka!” Rasulullah saw menjawab, ‘Engkau menanyakan kepadaku tentang perkara besar yang sebenarnya mudah bagi orang yang diberi kemudahan oleh Allah untuk menjalankannya yaitu hendaklah engkau beribadah kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, mendirikan shalat, membayar zakat, shaum di bulan Ramadhan dan pergi haji ke Baitullah.’ Kemudian beliau bersabda, ‘Tiadakah kau kuberitahu tentang pintu-pintu kebaikan? Shaum itu adalah perisai, sedekah memadamkan dosa atau kesalahan seperti air membunuh api dan shalat di tengah malam.’ Lalu Rasulullah saw membaca ayat betikut: ‘Lambung mereka renggang dari tempat tidurnya sedang mereka berdoa kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan penuh harap serta menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikamat) yang sedap dipandang mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.’ (As Sajdah 16-17). Lalu beliau bersabda, ‘Tidakkah kau kuberitahukan tentang pokok segala perkara, tiang dan puncaknya?’ Aku menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah!” Maka beliau berkata, ‘Pokok segala perkara ialah Islam, tiangnya ialah shalat, puncaknya adalah jihad!’ ‘Tiadakah kau kuberitahu tentang penopang semuanya itu?’ tanya beliau lagi. “Ya,” jawabku. Maka Rasulullah memegang lidahnya sambil bersabda, ‘Peliharalah ini!’ Kemudian aku bertanya, “Wahai Nabiyullah, apakah kita akan disiksa karena pembicaraann kita?” Maka Rasulullah saw bersabda, ‘Hai … ibumu kehilanganmu! Bukankah wajah (atau hidung) manusia disungkurkan ke api neraka, lantaran dosa-dosa dari tergelincirnya lidah-lidah mereka?’”(Tirmidzi. Menurut beliau, hadits ini hasan shahih) 
  35. Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda kepada Bilal, “Hai Bilal, ceritakanlah kepadaku amal apa yang paling banyak mengandung harapan yang telah kau kerjakan dalam Islam. Aku mendengar suara terompahmu di hadapanku di surga.” Bilal menjawab, “Aku tidak mengerjakan amalan yang istimewa, selain melakukan shalat setiap usai wudhu di siang dan di malam hari. Suatu shalat yang ditetapkan untuk aku lakukan.”(Bukhari – Muslim) 
  36. Dari Abu Hurairah r.a. berkata, “Ketika kami sedang bersama Rasulullah saw maka tampillah Bilal untuk adzan.” Selesai Bilal adzan, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mengucapkan kalimat ini dengan yakin, ia pasti masuk surga.”(Bukhari – Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah) 
  37. Dari Abu Said Al Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jika kalian mendengar muadzin maka ikutilah apa yang diucapkannya.”(Bukhari – Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah) 
  38. Dari Rabi’ah bin Ka’ab r.a. berkata, “Aku pernah bermalam bersama Rasulullah saw. Ketika aku membawakan air wudhu dan kebutuhan lainnya, beliau bertanya, ‘Tiadakah engkau bertanya kepadaku?’ Maka aku menjawab, ‘Aku meminta supaya aku menjadi temanmu di surga.’ Beliau bertanya lagi, ‘Tidak meminta yang lain?’ ‘Tidak,’ jawabku. Maka beliau bersabda, ‘Perbanyaklah sujud.’”(Muslim) 
  39. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Amal manusia yang pertama kali dihisab ialah shalat.” Allah berfirman kepada malaikat – meskipun sebenarnya Dia telah mengetahui — “Periksalah shalat hamba-Ku, sempurnakah atau kurang?” Jika sempurna maka tulislah sempurna. Bila kurang, Allah berfirman, “Lihatlah shalat sunnahnya, bagaimana?” Bila si hamba rajin shalat sunnah saat di dunia maka Allah berfirman, “Tambahkanlah shalat fardhunya dengan shalat sunnahnya!” Kemudian malaikat melakukannya.(Abu Daud) 
  40. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Seorang laki-laki pernah mengunjungi saudaranya di sebuah kampung. Maka Allah mengutus malaikat untuk memantaunya. Ketika ia lewat, malaikat bertanya, ‘Mau kemana kau?’ Ia menjawab, ‘Aku akan mengunjungi saudaraku di kampung ini.’ Malaikat bertanya, ‘Apakah karena ada kenikmatan yang akan kamu peroleh darinya (hasil bumi)?’ Ia menjawab, ‘Tidak, aku hanya mencintainya karena Allah.’ Lalu malaikat berkata, ‘Aku adalah utusan Allah untuk menyatakan kepadamu bahwa Allah mencintaimu sebagaimana kau telah mencintaimu saudaramu karena Dia.’”(Muslim) 
  41. Dari Anas r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah seseorang masuk surga ingin kembali ke dunia dan dia tidak mempunyai sesuatu pun di dunia kecuali orang yang syahid. Ia mengharap dapat kembali ke dunia untuk berperang dan terbunuh sampai sepuluh kali karena kemuliaan yang ia peroleh.”(Bukhari – Muslim dan Tirmidzi) 
  42. Dari Ubadah bin Shamit r.a. beerkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa bersaksi bahwa tiada Ilah selain Allah, Maha Tunggal Ia, tidak ada sekutu bagi-Nya, bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, Isa adalah hamba dan Rasul-Nya, sedang surga itu hak dan neraka itu hak maka Allah memasukkan ia ke surga sesuai dengan amalnya di dunia.” Ubadah menambahkan, “Masuk surga dari pintunya yang delapan sekehendaknya.”(Bukhari – Muslim. Lafazhnya dari Bukhari) 
  43. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, kami berlayar di laut dan kami hanya membawa air sedikit, jika kami memakai air itu untuk berwudhu’ maka kami akan kehausan; bolehkah kami berwudhu’ dengan air laut?” Rasulullah saw menjawab, “Air laut itu suci lagi menyucikan, bangkainya halal dimakan.”(Riwayat lima ahli hadits, menurut Tirmidzi, hadits ini shahih) 
  44. Rasulullah saw bersabda, “Cara mencuci bejana seorang dari kamu, apabila dijilat anjing, hendaklah dibasuh tujuh kali, salah satunya hendaklah dicampur dengan tanah.”(Muslim) 
  45. Rasulullah saw bersabda, “Tiap-tiap pekerjaan penting yang tidak dimulai dengan bismillah maka pekerjaan itu kurang berkah.”(Abu Daud) 
  46. Dari ‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw suka mendahulukan anggota kanan ketika memakai sandal, bersisir, bersuci dan dalam segala halnya.”(Bukhari – Muslim) 
  47. Dari Busrah binti Shafwan, sesungguhnya Nabi saw berkata, “Laki-laki yang menyentuh zakarnya (kemaluannya) janganlah shalat sebelum ia berwudhu.”(Riwayat lima ahli hadits, menurut Bukhari hadits ini paling sah dalam hal ini) 
  48. Rasulullah saw berkata kepada Fathimah binti Abi Hubaisy, “Apabila datang haidh itu, hendaklah engkau tinggalkan shalat dan apabila habis haidh itu, hendaklah engkau mandi dan shalat.”(Bukhari) 
  49. Dari ‘Atha bin Yasar, dari Abu Sa’id Al-Khudri berkata: Ada dua orang laki-laki dalam perjalanan, lalu datang waktu shalat sedangkan air tidak ada, lantas keduanya bertayammum dengan debu yang suci dan shalat, kemudian keduanya memperoleh air dan waktu shalat masih ada. Seorang diantara keduanya lantas berwudhu’ dan mengulang shalatnya dan yang lain tidak. Kemudian keduanya datang kepada Rasulullah saw dan diterangkannyalah kejadian itu kepada Rasulullah saw. Beliau lalu berkata kepada orang yang tidak mengulang shalat, Benar engkau dan shalatmu sah” dan kepada orang yang mengulang shalat dengan berwudhu’ beliau berkata, “Bagimu ganjarannya dua kali lipat.”(Nasa’i dan Abu Daud) 
  50. Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa memberi makanan bagi orang yang puasa, maka ia mendapat ganjaran sebanyak ganjaran orang yang puasa itu, tidak kurang sedikit pun.”(Tirmidzi) 
  51. Dari Anas: Ditanyakan orang kepada Rasulullah saw, “Apakah sedekah yang lebih baik?” Rasulullah saw menjawab, “Sedekah yang paling baik ialah sedekah pada bulan Ramadhan.”(Tirmidzi) 
  52. Dari Abu Ayyub: Rasulullah saw berkata, “Barangsiapa puasa dalam bulan Ramadhan, kemudian ia puasa enam hari dalam bulan Syawal adalah seperti puasa sepanjang masa.”(Muslim) 
  53. Dari Abu Hurairah: Rasulullah saw telah berkata dalam pidato beliau, “Hai manusia! Sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas kamu mengerjakan ibadat haji maka hendaklah kamu kerjakan.” Seorang sahabat bertanya, “Apakah setiap tahun, ya Rasulullah?” Beliau diam tidak menjawab dan yang bertanya itu mendesak sampai tiga kali. Kemudian Rasulullah saw berkata, “Kalau saya menjawab ‘ya’, sudah tentu menjadi wajib setiap tahun, sedangkan kamu tidak akan kuasa mengerjakannya, biarkanlah apa yang saya tinggalkan (artinya jangan ditanya karena boleh jadi jawabannya memberatkanmu).”(Ahmad, Muslim dan Nasa’i) 
  54. Dari Ibnu ‘Abbas: Nabi saw telah berkata, “Hendaklah kamu bersegera mengerjakan haji maka sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari suatu halangan yang akan merintanginya.”(Ahmad) 
  55. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya segala amal ibadat hanya sah dengan niat.”(Bukhari) 
  56. Dari Ibnu ‘Umar: Nabi saw bersabda, “Tidak boleh bagi perempuan yang ihram memakai tutup kepala dan tidak boleh memakai sarung tangan.”(Bukhari dan Ahmad) 
  57. Dari Abu Hurairah: Bahwasanya Rasulullah saw pernah melewati suatu onggokan makanan yang akan dijual, lantas beliau memasukkan tangan beliau ke dalam onggokan itu, tiba-tiba jari beliau di dalamnya meraba yang basah. Beliau keluarkan jari beliau yang basah itu dan berkata, “Mengapakah ini?” Jawab yang mempunyai makanan, “Basah karena hujan ya Rasulullah.”Beliau bersabda, “Mengapa tidak engkau taruh di sebelah atas supaya dapat dilihat orang? Barangsiapa yang mengecoh maka ia bukan umatku.”(Muslim) 
  58. Dari Ibnu Mas’ud: Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, “Seorang muslim yang mempiutangi seorang muslim dua kali, seolah-olah ia telah bersedekah kepadanya satu kali.”(Ibnu Majah) 
  59. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang ketika itu tidak ada naungan kecuali naungan-Nya yaitu Pemimpin yang adil; Pemuda yang rajin beribadat kepada Allah; Orang yang hatinya senantiasa terpaut kepada masjid; Dua orang yang berkasih sayang karena Allah, baik di waktu berkumpul maupun berpisah; Seorang lelaki yang diajak berbuat serong oleh wanita bangsawan yang cantik kemudian ia menolak dan berkata, ‘Saya takut kepada Allah’; Orang yang bersedekah dengan diam-diam; Orang yang senantiasa berdzikir (ingat) kepada Allah ketika sendirian kemudian mencucurkan air mata.”(Bukhari – Muslim) 
  60. Dari Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw mengutus kami ke Huraqah pada suku Juhainah maka ketika kami sampai disana, pagi-pagi kami menyerbu. Tiba-tiba aku dan seorang Anshar bertemu dengan seorang dari mereka. Maka ketika kami telah mengepungnya, ia berkata, “LAA ILAAHA ILLALLAAH.” Maka sahabatku orang Anshar itu menyuruh aku menghentikan (tidak membunuhnya) tetapi aku terus saja menikam dengan tombakku sehingga matilah dia. Dan ketika kami telah kembali ke Madinah, berita itu telah sampai kepada Rasulullah saw maka beliau bertanya, “Hai Usamah, apakah engkau bunuh dia setelah ia mengucapkan ‘LAA ILAAHA ILLALLAAH’?” Jawabku, “Ya Rasulullah, ia hanya akan menyelamatkan diri.” Rasulullah saw bertanya, “Apakah engkau bunuh dia setelah ia mengucapkan ‘LAA ILAAHA ILLALLAAH’?” Maka Rasulullah saw mengulang-ulang kalimat itu, sehingga aku ingin andaikan aku baru masuk Islam pada hari itu.(Bukhari – Muslim) 
  61. Dalam riwayat lain: Rasulullah saw bertanya, “Apakah sesudah ia mengucapkan ‘LAA ILAAHA ILLALLAAH’ masih juga engkau membunuhnya?” Jawabku, “Ya Rasulullah, ia berkata begitu mungkin hanya karena takut kepada senjataku.” Nabi saw bersabda, “Apakah sudah engkau belah dadanya sehingga engkau mengetahui dengan jelas, apakah ia berkata karena takut atau tidak.” Maka Rasulullah saw masih saja mengulang-ulang kalimat itu,sehingga aku ingin kiranya aku baru masuk Islam pada hari itu. 
  62. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Dapat dipastikan atas manusia bagiannya dari zina yang pasti mengenainya tanpa dapat dielakkan lagi. Dua mata zinanya adalah pandangan mata; Dua telinga zinanya adalah mendengarkan; Lidah zinanya adalah perkataan; Tangan zinanya adalah menampar; Kaki zinanya adalah melangkah; Hati zinanya adalah menyukai dan mengharapkan. Semua perzinaan itu, kemaluanlah yang membenarkan atau mendustakannya.”(Bukhari – Muslim) 
  63. Umar bin al-Khaththab r.a. berkata: Saya memberikan kuda kepada seseorang dalam jihad fi sabilillah maka kuda itu disia-siakan oleh orang yang saya beri itu. Lalu saya bermaksud membelinya kembali dengan sangkaan bahwa ia akan menjualnya dengan harga murah. Maka saya bertanya kepada Nabi saw. Dijawab, “Jangan engkau membeli dan jangan engkau menarik kembali sedekahmu, meskipun ia memberikan kepadamu dengan harga satu dirham. Karena orang yang menarik kembali sedekahnya bagaikan orang yang menelan kembali muntahnya.”(Bukhari – Muslim) 
  64. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Jauhilah olehmu buruk sangka karena buruk sangka sedusta-dusta berita.”(Bukhari – Muslim) 
  65. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kamu menawar barang hanya untuk menjerumuskan orang lain.”(Bukhari – Muslim) 
  66. Abu Ayyub r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak dihalalkan bagi seorang Muslim memboikot (memusuhi) saudaranya sesama Muslim lebih dari tiga hari. Keduanya berpapasan lalu yang satu berpaling dan yang lain berpaling.Dan sebaik-baik keduanya ialah yang lebih dahulu memberi salam.”(Bukhari – Muslim) 
  67. Abu Sa’id (Tsabit) bin adh-Dhahhak al-Anshari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa bersumpah dengan sesuatu agama selain Islam, padahal ia sengaja berdusta maka ia tercatat sebagaimana yang dikatakannya itu. Dan barangsiapa membunuh dirinya dengan sesuatu (alat) maka ia akan disiksa dengan alat itu pula pada hari kiamat. Dan tidak wajib atas seseorang melaksanakan nadzar terhadap apa yang tidak dimilikinya. Dan melaknat seorang Mu’min sama artinya dengan membunuhnya.”
  68. (Bukhari – Muslim) Maksud hadits ini ialah apabila seseorang berkata, “Demi Allah, jika saya berdusta maka saya kafir,” padahal ia sengaja berdusta maka Allah akan mencatatnya seperti apa yang dikatakannya itu. 
  69. Anas r.a. berkata: Suatu hari Rasulullah saw berkhutbah. Belum pernah aku mendengar Rasulullah saw berkhutbah seperti itu. Maka diantaranya Rasulullah saw bersabda, “Andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu sedikit tertawa dan banyak menangis.” Seketika itu aku melihat sahabat-sahabat Nabi saw menutup mukanya masing-masing sambil menangis terisak-isak.
  70. (Bukhari – Muslim)
  71. Dalam riwayat lain: Ketika Rasulullah saw mendengar suatu hal mengenai sahabat- sahabatnya maka Rasulullah saw segera berkhutbah memberi nasehat. Dalam khutbah itu Rasulullah saw bersabda, “Telah diperlihatkan kepadaku surga dan neraka, hingga aku merasa belum pernah melihat seperti hari ini tentang kebaikan dan kejahatan. Andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui, pasti kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis. Maka tidak pernah terjadi pada masa sahabat-sahabat Nabi saw sebagaimana hari itu, mereka menutup muka sambil terisak-isak. 
  72. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Akan berpeluh manusia di hari kiamat hingga mengalir peluh mereka sampai tujuh puluh hasta dan tenggelam mereka dalam peluhnya sendiri hingga ke mulut dan telinga mereka.”(Bukhari – Muslim) 
  73. Dari Adiy bin Hatim r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tiadalah seseorang dari kamu melainkan akan berhadapan dan ditanya oleh Tuhan tanpa ada antaranya dengan Tuhan seorang juru bahasa. Maka ia melihat ke sebelah kanannya tiada sesuatu pun kecuali amal perbuatannya yang baik-baik dan ia melihat ke sebelah kiri juga tidak melihat sesuatu pun kecuali amal perbuatannya yang buruk dan ia melihat ke depannya maka tidak terlihat kecuali api yang di hadapannya. Maka jagalah dirimu dari api neraka walau dengan bersedekah separuh biji kurma.”(Bukhari – Muslim) 
  74. ‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Manusia akan dihimpun pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan masih kulup (belum berkhitan).” ‘Aisyah bertanya, “Ya Rasulullah, apakah lelaki dan perempuan akan berkumpul dan masing-masing akan melihat kepada yang lainnya?” Nabi saw menjawab, “‘Aisyah, suasana pada hari itu jauh lebih berat dari sekadar sebagiannya mereka memperhatikan sebagian yang lain.”(Bukhari – Muslim) 
  75. Mu’adz bin Jabal r.a. berkata: Ketika aku membonceng dibelakang Rasulullah saw di atas himar, tiba-tiba beliau bertanya, “Hai Mu’adz, tahukah engkau, apakah hak Allah yang diwajibkan atas hamba? Dan apakah hak hamba yang akan diberikan oleh Allah?” Jawab Mu’adz, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Maka Nabi saw bersabda, “Hak Allah yang diwajibkan atas hamba adalah menyembah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan hak hamba yang akan diberikan Allah adalah tidak akan menyiksa orang yang tidak menyekutukan-Nya.” Saya bertanya, “Bolehkah aku kabarkan yang demikian itu kepada orang banyak?” Jawab Nabi saw, “Jangan, nanti mereka tidak mau berusaha.” 
  76. Ibnu Mas’ud r.a. berkata: Kami bersama Rasulullah saw dalam qubah, kurang lebih empat puluh orang maka Nabi saw bersabda, “Sukakah kamu jika kamu menjadi seperempat dari ahli surga?” Jawab kami, “Ya.” Bersabda Nabi saw, “Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, aku mengharap semoga kamu menjadi separuh dari penduduk surga. Yang demikian itu karena surga itu tidak dimasuki kecuali oleh orang Muslim, sedangkan kamu di tengah-tengah ahli syirik bagaikan rambut putih di badan lembu hitam atau rambut hitam di kulit lembu merah.”(Bukhari – Muslim) 
  77. Dari ‘Amr bin ‘Auf r.a. berkata: Rasulullah mengutus Abu ‘Ubaidah bin al-Jarrah r.a. ke Bahrain untuk menagih pajak penduduk. Kemudian ia kembali dari Bahrain dengan membawa harta yang sangat banyak dan kedatangan kembali Abu ‘Ubaidah itu terdengar oleh sahabat Anshar maka mereka pun shalat Shubuh bersama Rasulullah saw. Kemudian setelah selesai shalat mereka menghadap Rasulullah saw maka beliau tersenyum melihat mereka kemudian bersabda, “Mungkin kamu telah mendengar kedatangan Abu ‘Ubaidah yang membawa harta banyak?” Jawab mereka, “Benar, ya Rasulullah.” Lalu Nabi saw bersabda, “Sambutlah kabar baik dan tetaplah berpengharapan baik untuk mencapai semua cita-citamu. Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan atas kamu, tetapi aku khawatir kalau terhampar luas dunia ini bagimu, sebagaimana telah terhampar untuk orang-orang yang sebelum kamu, kemudian kamu berlomba-lomba sebagaimana mereka berlomba-lomba, sehingga membinasakan kamu sebagaimana telah membinasakan mereka.”(Bukhari – Muslim) 
  78. Dari ‘Utban bin Malik r.a. berkata: Ketika Nabi saw selesai shalat bertanya, “Dimanakah Malik bin al-Dakhsyum?” Dijawab oleh seseorang, “Dia itu munafik, tidak suka Allah dan Rasulullah.” Maka Nabi saw bersabda, “Jangan berkata demikian, tidakkah engkau tahu bahwa ia telah mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah? Dan Allah telah mengharamkan api neraka kepada siapa yang mengucapkan LAA ILAAHA ILLALLAAH dengan ikhlas karena Allah.”(Bukhari – Muslim) 
  79. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Berlindunglah kamu kepada Allah dari beratnya bala’, menimpanya kesukaran, keburukan takdir dan cemoohan musuh.”(Bukhari – Muslim) 
  80. Dari Sahl bin Sa’ad r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda kepada Ali r.a., “Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada seseorang karena ajaranmu maka yang demikian itu bagimu lebih baik dari kekayaan binatang ternak yang merah-merah.”(Bukhari – Muslim) 
  81. Dari Abdullah bin Amr bin al-’Ash r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu pengetahuan dari seorang hamba begitu saja, tetapi akan mencabutnya dengan matinya orang-orang alim, hingga apabila telah habis orang-orang alim maka orang banyak akan mengangkat orang-orang yang bodoh untuk menjadi pemimpin mereka. Lalu jika mereka ditanya, mereka akan memberikan fatwa tidak berdasarkan ilmu pengetahuan. Maka mereka itu sesat dan menyesatkan.”(Bukhari – Muslim) 
  82. Dari ‘Aisyah r.a. berkata kepada ‘Urwah, “Demi Allah, hai kemenakanku, kami keluarga Nabi saw adakalanya melihat bulan berganti tiga kali dalam dua bulan, sedangkan di rumah-rumah Rasulullah saw tidak dinyalakan api.” ‘Urwah bertanya, “Apa makananmu?” ‘Aisyah menjawab, “Kurma dan air. Hanya saja adakalanya tetangga Rasulullah saw mengirim hadiah susu ternak mereka.”(Bukhari – Muslim) 
  83. Dari Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Suatu hari ‘Aisyah r.a. mengeluarkan kain dan sarunz yang tebal, ditunjukkan kepada kami sambil berkata, “Rasulullah saw ketika meninggal dunia sedang memakai sarung dan kain ini.”(Bukhari – Muslim) 
  84. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Bukanlah orang miskin itu yang berkeliling meminta-minta kepada orang banyak sehingga tertolak dari satu dua suap makanan atau satu dua biji kurma, tetapi orang miskin yang sesungguhnya dan yang dikehendaki oleh Islam untuk dibantu ialah orang yang tidak mempunyai penghasilan yang mencukupi dan yang tidak diingat orang untuk disedekahi serta tidak suka pergi meminta-minta kepada orang lain.”(Bukhari – Muslim) 
  85. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sungguh, sekiranya salah seorang dari kamu itu pergi mencari kayu dan dipikul di atas pundaknya, lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik diberi atau ditolak.”(Bukhari – Muslim) 
  86. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Setiap hamba Allah melewati waktu paginya, tentu ada dua malaikat yang turun berdoa. Yang satu berdoa, “Ya Allah, berilah ganti (balasan yang berlipat) kepada orang yang suka memberi (dermawan).” Malaikat yang kedua berdoa, “Ya Allah, berilah kepada orang yang kikir itu kehancuran dan kemusnahan pada hartanya.”(Bukhari – Muslim) 
  87. Dari Ibnu Mas’ud r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Tidak boleh seorang menginginkan hak orang lain kecuali dua macam yaitu seseorang yang diberi kekayaan harta oleh Allah lalu digunakannya semata-mata untuk memperjuangkan kebenaran dan seseorang yang diberi ilmu oleh Allah lalu digunakan dan diajarkan kepada manusia.”(Bukhari – Muslim) 
  88. Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak boleh seseorang iri terhadap orang lain kecuali dalam dua hal yaitu seseorang yang diberi pengertian Al Qur’an lalu ia mempergunakannya sebagai pedoman amalnya siang-malam dan seseorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta lalu ia membelanjakannya siang-malam untuk segala amal kebaikan.”(Bukhari – Muslim) 
  89. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Sesungguhnya para fakir miskin dari sahabat Muhajirin datang mengeluh kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong semua pahala, tingkat-tingkat yang tinggi dan kesenangan yang abadi.” Nabi saw bertanya, “Mengapakah demikian?” Mereka menjawab, “Mereka shalat sebagaimana kami, puasa sebagaimana kami, mereka bersedekah sedangkan kami tidak bersedekah dan mereka memerdekakan budak sedangkan kami tidak dapat memerdekakan budak.” Rasulullah saw bersabda, “Sukakah aku ajarkan kepadamu amal perbuatan yang dapat mengejar mereka dan tidak seorangpun yang lebih utama dari kamu, kecuali yang berbuat seperti perbuatanmu?” Mereka menjawab, “Baiklah, ya Rasulullah.” Nabi saw bersabda, “Membaca tasbih (SUBHAANALLAAH), takbir (ALLAAHU AKBAR) dan tahmid (ALHAMDULILLAAH) setiap selesai shalat 33 kali.” Kemudian sesudah itu para fakir miskin itu kembali mengeluh kepada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, saudara-saudara kami, orang-orang kaya mendengar perbuatan kami maka mereka berbuat sebagaimana perbuatan kami.” Maka Nabi saw bersabda, “Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya.”(Bukhari – Muslim) 
  90. Dari Ash-Sha’ab bin Jatstsamah r.a. berkata: Saya memberi hadiah himar liar kepada Rasulullah saw, tiba-tiba ditolak dan ketika Nabi saw melihat wajahku berubah (karena merasa kecewa), beliau bersabda, “Kami tidak menolak pemberianmu itu melainkan karena kami sedang melakukan ihram (Orang yang sedang berihram dilarang memburu dan menangkap binatang liar).”(Bukhari – Muslim) 
  91. Dari ‘Aisyah r.a. berkata: Rasulullah saw datang dari bepergian sedang beranda rumah kututup dengan tabir yang bergambar patung maka ketika Rasulullah saw melihatnya, beliau merobek-robeknya seraya berkata, “Manusia yang paling berat siksaannya pada hari kiamat nanti adalah orang-orang yang menyerupakan ciptaan Allah.”(Bukhari – Muslim) 
  92. Dari ‘Aisyah r.a. berkata, “Belum pernah aku melihat Rasulullah saw tertawa sehingga terlihat langit-langit mulutnya tetapi beliau selalu tersenyum.”(Bukhari – Muslim) 
  93. Dari Abu Umar r.a. berkata, “Rasulullah saw biasa jika keluar dari jalan asy-Syajarah dan jika kembali dari jalan al-Mu’arris. Dan jika masuk Makkah dari jalan ats-Tsaniyatul ‘Ulya dan jika keluar dari ats-Tsaniyatus-sufla.”(Bukhari – Muslim) 
  94. Dari Abu Mas’ud (Uqbah) bin ‘Amr al-Badri r.a. berkata: Seseorang datang kepada Nabi saw dan berkata, “Saya terpaksa mundur dari shalat jama’ah Shubuh karena Fulan (Imam) memanjangkan bacaannya.” Berkata Uqbah, “Maka saya tidak pernah melihat Nabi saw marah dalam suatu nasihat sebagaimana waktu itu.” Nabi saw bersabda, “Hai sekalian manusia, seseungguhnya diantaramu ada orang-orang yang membenci orang lain. Maka barangsiapa diantaramu mengimami orang banyak, hendaklah ia meringkas (bacaan suratnya) karena di belakangnya ada orang yang sudah lanjut usia, orang yang lemah dan orang yang mempunyai kepentingan.”(Bukhari – Muslim) 
  95. Dari Abu Ya’la (Ma’qil) bin Yasar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tiadalah seseorang yang diamanati oleh Allah untuk memimpin rakyatnya kemudian ketika mati, ia masih menipu rakyatnya melainkan pasti Allah mengharamkan surga baginya.”(Bukhari – Muslim) 
  96. Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Seorang Muslim wajib mendengar dan taat kepada pemerintahnya pada apa yang disetujui dan yang tidak disetujui, kecuali jika diperintah bermaksiat. Maka apabila disuruh bermaksiat, ia tidak wajib mendengar dan tidak wajib taat.”(Bukhari – Muslim) 
  97. Dari Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Aku bersama dua orang sepupuku masuk kepada Rasulullah saw, maka salah seorang dari sepupuku berkata, “Ya Rasulullah, berilah kepada kami jabatan pada salah satu bagian yang diberikan Allah kepadamu.” Sepupuku yang kedua juga berkata demikian, maka Rasulullah saw bersabda, “Demi Allah, kami tidak mengangkat seseorang pada suatu jabatan kepada orang yang menginginkan atau orang yang berambisi pada jabatan itu.”(Bukhari – Muslim) 
  98. Dari Abu Sa’id (Abdurrahman) bin Samurah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda kepadaku, “Ya Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau menuntut kedudukan dalam pemerintahan karena jika engkau diserahi jabatan tanpa meminta, maka engkau akan dibantu oleh Allah untuk melaksanakannya. Tetapi jika jabatan itu engkau peroleh karena permintaanmu, maka akan diserahkan ke atas bahumu atau kebijaksanaanmu sendiri. Dan jika engkau telah bersumpah atas sesuatu perkara kemudian engkau dapatkan perkara lainnya yang lebih baik, maka tebuslah sumpah itu dan kerjakanlah apa yang lebih baik itu.”(Bukhari – Muslim) 
  99. Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw melewati seseorang yang sedang menasihati saudaranya karena pemalu, maka Nabi saw bersabda, “Biarkanlah ia karena sesungguhnya sifat malu itu sebagian dari Iman.”(Bukhari – Muslim) 
  100. Dari Abu Wa’il (Syaqiq) bin Salamah berkata: Biasanya Ibnu Mas’ud r.a. memberi ceramah kepada kami setiap hari kamis, maka seseorang berkata kepadanya, “Hai Abu Abdurrahman, aku ingin agar engkau suka memberi ceramah setiap hari.” Ibnu Mas’ud menjawab, “Tiada halangan bagiku untuk memberi ceramah setiap hari, hanya saja aku khawatir akan menjemukan kamu. Dan aku sengaja memberi ceramah dalam waktu yang jarang, sebagaimana Rasulullah saw pernah memberi ceramah kepada kami, khawatir akan membuatmu jemu dari nasehat.”(Bukhari – Muslim) 
  101. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Apabila bersandal salah seorang kamu, hendaklah ia mendahulukan kaki yang kanan dan jika melepas, hendaklah ia mendahulukan kaki yang kiri. Hendaklah yang kanan lebih dahulu disandali dan yang terakhir dilepaskan.”(Bukhari – Muslim) 
  102. Dari ‘Amr bin Salamah r.a. berkata: Rasulullah saw mengajarkan kepadaku, “Bacalah BISMILLAH dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari yang dekat-dekat kepadamu.”(Bukhari – Muslim) 
  103. Dari Abu Hurairah r.a. berkata, “Selamanya Rasulullah saw tidak pernah mencela makanan, maka jika beliau suka, dimakannya dan jika beliau tidak suka, ditinggalkannya makanan itu.”(Bukhari – Muslim) 
  104. Dari Hudzaifah r.a. berkata: Rasulullah saw melarang kami dari pakaian sutera yang halus atau tebal dan minum dari bejana emas atau perak lalu beliau bersabda, “Itu semua untuk orang-orang kafir di dunia dan untuk kamu di akhirat.”(Bukhari – Muslim) 
  105. Dari Ummu Salamah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Orang yang minum dari bejana perak seolah-olah menuangkan ke dalam perutnya api neraka jahannam.”(Bukhari – Muslim)
  106. Dalam riwayat Muslim: Sesungguhnya orang-orang yang makan dalam bejana perak atau emas atau yang minum dalam bejana perak atau emas, seolah- olah menuangkan ke dalam perutnya api neraka jahannam. 
  107. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Segerakanlah pemakaman jenazah, maka jika ia jenazah orang shaleh, berarti kamu menyegerakan ia kepada kebaikan dan jika sebaliknya, berarti kamu telah melepaskan kejahatan dengan segera dari bahumu (pundakmu).”(Bukhari – Muslim) 
  108. Dari ‘Aisyah r.a. berkata: Ketika istri-istri Rasulullah saw sedang berkerumun di sisi Rasulullah saw, tiba-tiba datang Siti Fatimah yang jalannya cepat seperti jalannya Rasulullah saw. Ketika Rasulullah saw melihat kepadanya, maka dia disambut dengan ucapan, “Selamat datang anakku,” kemudian ia didudukkan di sebelah kanan atau kirinya, lalu dibisikkan kepadanya. Tiba-tiba ia menangis tersedu-sedu dan ketika Rasulullah saw melihat tangisnya, beliau berbisik kembali kepadanya, lalu tertawalah Fatimah. Maka aku berkata, “Rasulullah saw mengistimewakan dengan rahasia-rahasia atas Fatimah lebih dari istri-istrinya.” Maka menagislah aku dan ketika Rasulullah saw telah pergi dari tempat itu, aku bertanya kepada Fatimah, “Apa yang dikatakan Rasulullah saw tadi kepadamu?” Fatimah menjawab, “Aku tidak akan membuka rahasia Rasulullah saw.” Kemudian setelah Rasulullah saw meninggal, aku berkata, “Sungguh aku ingin mendapat keterangan tentang apa yang dibisikkan oleh Rasulullah saw kepadamu itu.” Fatimah menjawab, “Kini baiklah. Pada bisikan pertama Nabi saw memberitahukan bahwa Jibril biasa mengulangi padanya bacaan al-Qur’an setiap tahun satu kali dan kini dia mengulanginya sampai dua kali, ‘Aku merasa bahwa ajalku sudah dekat, maka bertakwalah kamu kepada Allah dan sabarlah. Aku adalah sebaik-baik orang yang mendahului kamu,’ karena itu aku menangis. Kemudian ketika beliau melihat aku sangat sedih, beliau membisikkan kepadaku untuk kedua kalinya, ‘Hai Fatimah, tidak puaskah engkau sebagai wanita yang utama bagi sekalian Mu’min atau wanita yang utama dari sekalian umat ini? Maka tertawalah aku karenanya.”(Bukhari – Muslim) 
  109. Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Barangsiapa menurunkan kainnya dibawah mata kaki karena sombong, Allah tidak akan melihat kepadanya dengan pandangan rahmat pada hari kiamat.” Maka Abubakar r.a. bertanya, “Ya Rasulullah, kainku selalu turun kebawah mata kaki, kecuali jika kujaga benar-benar.” Nabi saw bersabda, “Engkau tidak berbuat itu karena sombong.”(Bukhari – Muslim) 
  110. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Allah tidak akan melihat dengan pandangan rahmat pada hari kiamat kepada siapa yang memakai (menurunkan) kainnya karena sombong.”(Bukhari – Muslim) 
  111. Dari Anas r.a berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa memakai kain sutera di dunia, maka tidak akan memakainya di akhirat.”(Bukhari – Muslim) 
  112. Dari Umar bin al-Khaththab r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Janganlah engkau memakai kain sutera, maka barangsiapa memakainya di dunia, tidak akan memakainya di akhirat.”(Bukhari – Muslim) 
  113. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa menghadiri jenazah hingga menshalatkannya, maka ia akan mendapat pahala satu qirath dan barangsiapa menghadirinya hingga dimakamkan, maka ia akan mendapat pahala dua qirath.” Ketika ditanya, “Aapakah dua qirath itu?” Nabi saw menjawab, “Sebesar dua bukit yang besar-besar.”(Bukhari – Muslim) 
  114. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda, Bagaimanakah pendapatmu seumpama ada sebuah sungai di muka pintu salah seorang dari kamu, lalu ia mandi daripadanya setiap hari lima kali, apakah masih ada tertinggal kotorannya?” Para sahabat menjawab, “Tidak.” Nabi saw bersabda, “Maka demikianlah shalat lima waktu, Allah akan menghapuskan dosa-dosa dengannya.”(Bukhari – Muslim) 
  115. Dari Abu Hurairah r.a. berkata, “Kekasihku Rasulullah saw pernah berpesan kepadaku supaya berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat dhuha dua rakaat dan shalat witir sebelum tidur.”(Bukhari – Muslim) 
  116. Dari Abu Musa r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang diberikan oleh Allah kepadaku bagaikan hujan yang turun ke tanah, maka ada sebagian tanah yang subur, yang dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rumput yang banyak sekali. Dan adapula tanah yang keras menahan air, hingga berguna untuk minuman dan penyiraman kebun tanaman. Dan ada sebagian tanah yang keras kering tidak dapat menahan air dan tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah perumpamaan orang yang pandai dalam agama Allah dan mempergunakan apa yang diberikan Allah kepadaku, lalu mengajarkannya dan perumpamaan orang yang tidak dapat menerima petunjuk Allah yang telah ditugaskan kepadaku.”(Bukhari – Muslim) 
  117. Abu Sa’id al-Khudri r.a. mendengar Rasulullah saw bersabda, “Jika salah seorang kamu melihat mimpi yang disukai, maka itu dari Allah dan hendaklah diceritakannya kepada orang lain.”Dalam riwayat lain: “Jangan diberitakan kecuali kepada orang yang engkau sukai. Dan jika mimpi yang menakutkan, maka itu dari setan dan hendaklah ia berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan tidak menceritakannya kepada orang lain, maka tidak akan berbahaya baginya.(Bukhari – Muslim) 
  118. Dari Abu Qatadah r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Impian yang baik dari Allah dan impian yang buruk dari syetan. Maka barangsiapa bermimpi melihat sesuatu yang tidak disukainya, hendaklah ia meludah ke sebelah kiri tiga kali dan membaca A’UDZU BILLAAHI MINASY SYATHAANIR RAJIIM tiga kali, maka tidak akan membahayakannya.”(Bukhari – Muslim) 
  119. Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Janganlah salah seorang kamu membangunkan temannya dari tempat duduknya, kemudian ia duduk padanya. Tetapi hendaklah kamu memperluas (merenggangkan) untuk memberi tempat.” Adalah Ibnu Umar dalam mempraktekkan hadits ini, jika seseorang bangun dari majelisnya, ia tidak suka duduk pada tempat orang itu.(Bukhari – Muslim) 
  120. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Orang yang berkendaraan memberi salam kepada orang yang berjalan, yang berjalan memberi salam kepada yang duduk dan rombongan yang sedikit memberi salam kepada rombongan yang banyak.”(Bukhari – Muslim) 
  121. Dari Ibnu ‘Abbas r.a. berkata: Nabi saw bersabda, “Jangan menyendiri seorang lelaki dengan perempuan melainkan harus ada mahram yang menyertainya. Dan jangan berpergian seorang perempuan melainkan bersama mahramnya.” Maka ada seseorang bertanya, “Ya Rasulullah, istriku pergi berhaji sedangkan aku telah tercatat untuk pergi berperang.” Maka Nabi saw bersabda, “Pergilah engkau berhaji bersama istrimu.”(Bukhari – Muslim) 
  122. Dari Abu Musa al-Asy’ari r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan orang Mukmin yang membaca al-Qur’an adalah bagaikan buah jeruk; baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak dapat membaca al-Qur’an adalah bagaikan kurma; rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca al-Qur’an adalah bagaikan bunga yang berbau harum dan rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca al-Qur’an adalah bagaikan buah hanzhal yang tidak berbau dan rasanya pahit.” 
  123. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya umatku pada hari kiamat nanti akan dipanggil dalam keadaan putih cemerlang muka, tangan dan kakinya dari bekas-bekas wudhu”. Maka barangsiapa ingin memperpanjang kecermelangannya itu, hendaklah ia melakukannya.(Bukhari – Muslim) 
  124. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Andaikan manusia benar-benar mengetahui keutamaan shaf pertama dan menyambut adzan kemudian untuk mendapatkan shaf pertama mereka harus berundi, niscaya mereka akan berundi untuk mendapatkannya. Dan andaikan mereka mengetahui keutamaan mendatangi shalat berjamaah pada waktu yang awal, niscaya mereka akan berlomba-lomba untuk mendahuluinya. Dan andaikan mereka mengetahui keutamaan shalat shubuh dan ‘isya berjamaah, pasti mereka akan mendatanginya, meskipun dengan merangkak-rangkak.” 
  125. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Apabila telah diserukan adzan untuk shalat maka berlari mundurlah setan sambil terkentut-kentut, hingga tidak terdengar olehnya suara adzan itu. Apabila adzan telah selesai, ia pun datang kembali. Kemudian ia mengganggu hati orang yang shalat, seraya berkata, ‘Ingatlah ini dan ingatlah itu.’ Padahal yang demikian itu tidak pernah diingatnya sebelum shalat. Sehingga orang yang shalat itu tidak tahu lagi, sudah berapa rakaatkah shalat yang dikerjakannya itu.”(Bukhari – Muslim) 
  126. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Shalat seseorang dengan berjamaah itu dilipatgandakan (pahalanya) atas shalatnya yang dilakukan di rumah atau di pasarnya dengan kelipatan dua puluh lima kali. Yang demikian itu karena apabila ia menyempurnakan wudhu’nya dengan maksud untuk shalat (berjamaah), maka tiadalah ia melangkahkan kakinya selangkah melainkan terangkat untuknya satu derajat dan dihapuskan daripadanya satu kesalahannya. Lalu apabila ia melakukan shalat, maka senantiasalah Malaikat mendoakan atasnya, selama ia masih tetap berada di tempat shalatnya. (Doa Malaikat itu adalah), ‘Ya Allah, belas kasihanilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia.’ Dan senantiasalah salah seorang kamu dianggap berada dalam shalat, selama ia menantikan shalat (berjamaah).”(Bukhari – Muslim) 
  127. Zaid bin Tsabit r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Hai sekalian manusia, shalatlah di rumah, maka sesungguhnya seutama-utama shalat seseorang itu adalah di rumahnya, kecuali shalat fardhu.”(Bukhari – Muslim) 
  128. Ibnu Umar r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Jadikan penghabisan (akhir) shalatmu pada waktu malam dengan shalat witir.”(Bukhari – Muslim) 
  129. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa bangun malam pada bulan Ramadhan dan mengerjakan shalat malam karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah maka diampuni semua dosanya yang telah lalu.”(Bukhari – Muslim) 
  130. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Andai aku tidak khawatir akan memberatkan umatku, niscaya kuwajibkan mereka bersiwak (gosok gigi) pada tiap-tiap shalat.”(Bukhari – Muslim) 
  131. Abu Hurairah r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Lima macam dari fitrah (kelakuan yang tetap dari sunat para Nabi) yaitu khitan, mencukur rambut kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur kumis.”(Bukhari – Muslim) 
  132. Ibnu Umar r.a. berkata: Bersabda Nabi saw, “Cukurlah kumis dan peliharalah jenggot.”(Bukhari – Muslim) 
  133. Dari Jabir bin Samurah r.a. berkata: “Penduduk Kufah mengadukan Sa’ad bin Abi Waqqash r.a. kepada Amirul Mukminin Umar bin Al-Khaththab r.a. sehingga Umar pun memecatnya dan digantikan oleh Ammar bin Yasir r.a. Begitu berat pengaduan mereka, hingga mereka mengadukan bahwa engkau tidak bisa shalat dengan sempurna.” Jawab Sa’ad, “Adapun aku, demi Allah, memimpin mereka dalam shalat sebagaimana shalat Rasulullah saw tidak mengurangi sedikit pun daripadanya. Yaitu memanjangkan dua rakaat pertama dan memendekkan dua rakaat terakhir.” Berkata Umar, “Aku kira engkau memang demikian adanya, ya Abu Ishaq.” Kemudian Umar mengirim Sa’ad ke Kufah bersama beberapa orang untuk menanyakan langsung kepada rakyat di sana tentang dirinya. Setiap masjid didatangi dan kepada jamaah yang ada di situ langsung ditanyakan tentang Sa’ad. Maka mereka pun menjawab dengan jujur, terus terang dan mereka semua memuji kebaikan Sa’ad kecuali ketika mereka masuk di masjid bani ‘Abs, maka ketika ditanyakan tentang Sa’ad ada seorang lelaki bernama Usamah bin Qatadah yang bergelar Abu Sa’adah menjawab, “Jika engkau bertanya tentang Sa’ad maka ia adalah orang yang tidak suka keluar memimpin pasukan perang, kalau membagi tidak pernah rata dan kalau menghukum tidak adil.” Mendengar jawaban seperti itu, Sa’ad menyerahkan urusannya kepada Allah dan berkata, “Ingat, saya hendak berdoa tiga macam yaitu ‘Ya Allah, jika hamba-Mu ini berdusta (yakni Abu Sa’adah), hanya bermaksud mencari muka dan nama, maka panjangkanlah umurnya, jadikan ia miskin sampai tua dan hadapkan ia kepada berbagai fitnah.’” Ternyata doa Sa’ad dikabulkan oleh Allah, sehingga ketika orang itu telah lanjut usia, selalu saja bila orang bertanya tentangnya maka dijawab, “Orang yang telah terkena bala’ oleh doa Sa’ad bin Abi Waqqash r.a.”(Bukhari – Muslim) 
  134. Abdul Malik bin Umar yang meriwayatkan hadits ini dari Jabir bin Samurah berkata, “Saya sendiri melihat orang itu telah demikian tuanya, sehingga alisnya hampir menutupi matanya. Tetapi ia selalu duduk- duduk di tepi jalan mengganggu gadis-gadis yang lewat.” 
  135. Dari Abu Waqid (al-Harits) bin ‘Auf r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw duduk di masjid, sedang orang banyak (para sahabat) duduk pula bersama beliau, tiba-tiba datang tiga orang lelaki. Maka dua orang diantara mereka menghadap Rasulullah saw, sedang yang seorang lagi terus pergi. Kemudian kedua orang itu berhenti di hadapan Rasulullah saw. Lalu salah seorang dari keduanya melihat tempat kosong pada majelis itu, kemudian duduk padanya. Sedang yang seorang lagi duduk di belakang mereka. Adapun orang yang ketiga maka ia berpaling dan terus pergi. Ketika Rasulullah saw telah selesai menyampaikan ajarannya, berliau bersabda, “Sukakah aku beritahukan kepadamu tentang ketiga orang itu? Adapun salah seorang dari mereka, maka ia bermaksud mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah pun mendekatinya. Yang seorang lagi merasa malu (untuk berdesak-desakkan) maka Allah pun malu (untuk menyiksanya). Sedang orang yang ketiga berpaling, maka Allah pun berpaling dari padanya (tidak memberikan rahmat-Nya).”(Bukhari – Muslim) 
  136. Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, “Ada seseorang yang biasa menghutangkan kepada orang-orang, maka jika ia menyuruh menagih kepada pesuruhnya, ia selalu berpesan, ‘Jika kamu mendapati orang itu masih belum dapat membayar, maka maafkanlah dia, semoga Allah memaafkan kami kelak.’ Maka ketika ia berhadapan dengan Allah, Allah memaafkannya.”(Bukhari – Muslim) 
  137. Dari Abu Waqid (al-Harits) bin ‘Auf r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw duduk di masjid, sedang orang banyak (para sahabat) duduk pula bersama beliau, tiba-tiba datang tiga orang lelaki. Maka dua orang diantara mereka menghadap Rasulullah saw, sedang yang seorang lagi terus pergi. Kemudian kedua orang itu berhenti di hadapan Rasulullah saw. Lalu salah seorang dari keduanya melihat tempat kosong pada majelis itu, kemudian duduk padanya. Sedang yang seorang lagi duduk di belakang mereka. Adapun orang yang ketiga maka ia berpaling dan terus pergi. Ketika Rasulullah saw telah selesai menyampaikan ajarannya, berliau bersabda, “Sukakah aku beritahukan kepadamu tentang ketiga orang itu? Adapun salah seorang dari mereka, maka ia bermaksud mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah pun mendekatinya. Yang seorang lagi merasa malu (untuk berdesak-desakkan) maka Allah pun malu (untuk menyiksanya). Sedang orang yang ketiga berpaling, maka Allah pun berpaling dari padanya (tidak memberikan rahmat-Nya).”(Bukhari – Muslim)