Halaman

Minggu, 15 Juni 2014

LALU TUNGGU APA LAGI?

"Wa ilal ibili kayfa khuliqat."

Setiap sholat jumat. Biasanya kita mendengarkan ayat tersebut dibacakan dengan merdu oleh imam. Namun, pernahkah kita merenungkan maknanya?

***

Makna dan terjemah adalah dua hal yang berbeda. Terjemah dari ayat tersebut adalah,
"Dan unta, bagaimana ia diciptakan?"
Sudah, begitu saja. Selesai. Itulah terjemah.

Adapun makna, ia jauh lebih mendalam dari sekedar mengubah kata Arab menjadi kata Indonesia. Makna, memerlukan perenungan yang serius. Dan sebelumnya, diperlukan pula pencermatan terhadap fakta.

***

Sekarang, mari duduk sejenak bersama saya, merenungkan maknanya.

"Dan unta, bagaimana ia diciptakan?"

Setidaknya, ada dua pelajaran dari unta.

***

Pertama, ia dirancang memang untuk berjalan di padang pasir. Maka, kakinya tidak pernah terperosok saat melangkah.

***

Kedua, ia memang dirancang untuk perjalanan jauh. Sedangkan, sepanjang perjalanan belum tentu ditemukan air untuk membasahi tenggorokannya.

Maka, unta dilengkapi Allah dengan kantung penyimpanan air minum, yang mampu menampung berliter-liter air di punuknya. Itu bekal yang cukup untuk perjalanan beberapa hari tanpa minum.

***

Pelajarannya?
Ya... bukankah unta akan melakukan perjalanan panjang? Dan bukankah sepanjang perjalanan itu belum tentu ada kesempatan untuk minum? Dan bukankah unta telah menyiapkan bekalnya, sebab ia tahu bahwa saat ini adalah satu-satunya kesempatan untuk menyiapkan bekal, bukan besok atau lusa?

***

Lalu?

Bukankah perjalanan menuju akhirat adalah rute yang demikian panjang?

Bukankah setelah kita meninggalkan dunia ini, sama sekali tidak ada kesempatan untuk berkekal lagi?

Bukankah kita tidak tahu sedikitpun kapan kita akan meninggalkan dunia ini?

Bukankah itu berarti, satu-satunya kesempatan untuk menyiapkan bekal menuju akhirat, adalah hari ini?

***

Jika semua tanya itu terjawab dengan 'Ya!', lalu tunggu apa lagi? Berbekallah. Persiapkan amal terbaik yang bisa kita lakukan untuk agama ini.

Tunggu apa lagi? Lakukan sekarang, atau bisa jadi kita tidak akan sempat melakukannya lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar