Halaman

Rabu, 16 Juli 2014

::.. Kuman Diseberang Lautan Nampak

:> Mari bersama kita sindir diri kita sendiri dengan pepatah "kuman diseberang lautan nampak, gajah di pelupuk mata tak tampak"

:> Bagi yang tidak tersindir dengan pepatah di atas, maka instropeksilah, barangkali kita salah satu orang yang suka mencari kelemahan orang lain

:> Sahabatku lajang yang bermimpi pasangan sempurna, selayaknya juga berkaca bisakah kita menjadi pasangan sempurna bagi dirinya

:> Bisa jadi saat ini, para lajang membayangkan nantinya akan duduk manis bak raja/ratu bersama pasangannya yang sempurna

:> "Saya mau menikah dengan ikhwan yang tsaqofahnya bagus, pinter bahasa arab, dakwahnya kenceng, organisatoris, dll" | Ya dia ada tapi tidak banyak

:> "Tidak banyak" itu bisa mengandung banyak maksud:

:> (1) Bisa jadi ikhwan seperti itu lagi mempersiapkan diri di saat anda sudah siap, dia belum siap;

:> (2) Bisa jadi ada ikhwan tersebut, tapi sudah memilih hidup bersama yang lain, dan tidak memilih hidup bersama anda;

:> Lalu apakah harus memilih pasangan yang apa adanya? | tidak juga, kita hanya perlu menselaraskan antara apa yang kita inginkan dengan diri kita

:> Memang tidak salah mengharapkan pasangan yang sempurna, yang salah adalah ketika datang calon yang baik agama dan akhlaknya, lalu anda tolak, karena tidak sempurna

:> Wahai lajang yang berharap pasangan sempurna, apakah ketika pasangan itu benar kelak anda dapatkan, anda yakin tidak berharap yang lain lagi?

:> Mblo, tidak ada manusia yang sempurna. Anda mungkin memimpikan pasangan yang cantik, tapi bisa jadi kan tidurnya ngorok bin ngiler?

:> Anda berharap pasangan yang kaya, karena itu yang mungkin anda anggap sempurna. Tapi gimana kalo keteknya bau?

:> Jadi mblo, kita tidak butuh pasangan yang sempurna, kita hanya butuh menyempurnakan dien kita dengan pasangan yang bisa membawa kepada ketaatan Allah ta'ala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar