Halaman

Selasa, 25 November 2014

SYAFA’ATNABI MUHAMMAD SAW ITU PASTI ADA

Assalamualaikum wr.wb.

Ada beberapa kalangan yang mengingkari adanya syafa’at Nabi Muhammad SAW kelak di hari Qiamat. 
Mereka berkeyakinan bahwa syafa’at itu tiada lain adalah berupa pertolongan Allah yang langsung diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, tanpa perantara siapapun termasuk Nabi Muhammad SAW. 
Pemahaman semacam ini jelas-jelas bertentangan dengan hadits- hadits Nabi SAW yang banyak diriwayatkan oleh para ulama ahli Hadits terkemuka, bahkan riwayatnya berstatus hadits shahih. 
Arti syafa’at itu sendiri adalah, suatu kemampuan kelak di hari Qiamat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk dapat menolong sebagian umat Islam yang sangat membutuhkan pertolongan dan tentunya yang dikehendaki oleh beliau SAW.
Kemampuan istimewa ini tentunya berdasarkan pemberian dan ijin dari Allah, maka apa pun yang telah ditentukan oleh Allah kepada hamba-Nya pasti bakal terlaksana, termasuk pemberian ijin memiliki syafa’at bagi Nabi Muhammad SAW demi menyelamatkan umatnya.
Tentunya, berbahagialah bagi siapa saja di antara umat Islam yang kelak akan mendapat syafa’at dari Nabi Muhammad SAW ini. Apalagi bagi umat Islam yang hidup dijaman modern seperti saat ini.
Dimana berbagai macam kemaksiatan sudah sangat merajalela, baik kemaksiatan dhahir semacam perzinaan, perjudian, pencurian, miras, narkoba dan sebagainya, maupun kemaksiatan bathin semacam maraknya aliran sesat, ingkar terhadap ajaran Islam, belum lagi maksiat ghibah semacam infotaiment, pornografi/ aksi, iri dengki, hasud dan macam-macam kemaksiatanlainnya.
Rasanya tidak ada satu detik maupun satu jengkal pun dalam menjalani kehidupan dijaman sekarang yang dilalui oleh umat Islam tanpa ada kemaksiatan sedikitpun.
Bahkan untuk menghindar dari kemaksiatan yang bersifat dhahir saja rasanya tidak mungkin, apalagi jika digabung dengan kemaksiatan bathin.
Nah, umat Islam yang hidup di akhir jaman seperti saat inilah yang kelak dihari Qiamat sangat membutuhkan syafa’at dari Nabi Muhammad SAW. Karena itu sangat rugi bagi kalangan yang mengingkari adanya syafa’at Nabi SAW ini, karena hakikatnya mereka sudah mengharamkan dirinya untuk mendapatkan syafa’at Nabi SAW itu sendiri, hingga kemungkinan besar Nabi Muhammad SAW juga tidak akan memberikan syafa’atnya kepada kelompok pengingkar syafa’at ini.
Nabi Muhammad SAW bersabda: Aku diberi (oleh Allah) lima hal yang tidak pernah diberikan kepada para Nabi sebelumku:
1. Aku diberi pertolongan dengan rasa ketakutan dalam hati musuh, sebelum satu bulan (akan terjadi peperangan denganku).
2. Dijadikan bumi ini tempat sujud/ibadah (masjid) yang suci bagiku, maka dimana saja umatku mendapati waktu shalat, hendaklah melaksanakan shalat (tanpa disyaratkan harus di dalam masjid).
3. Dihalalkan bagiku harta pampasan perang, yang tidak dihalalkan bagi siapapun (dari para Nabi) sebelumku.
4. Aku diberi syafa’at (kemampuan menolong umat di hari Qiamat).
5. Konon para Nabi diutus untuk kaum tertentu, sedangkan aku diutus untuk seluruh umat manusia. (HSR Imam Bukhari dan Muslim)
Karena itu, kalangan yang mengingkari adanya syafa’at Nabi Muhammad SAW ini, jelas-jelas termasuk kelompok aliran sesat Ingkarus Sunnah (pengingkar Hadits Nabi SAW). Atau minimal adalah kelompok orang- orang yang sangat awam sekali terhadap ajaran agama Islam.
Masih banyak hadits-hadits shahih yang membahas tentang adanya syafa’at yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW dan kelak akan dipergunakan oleh beliau SAW untuk menolong umatnya, antara lain:
Dalam suatu hadits Abu Hurairah RA berkata, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: Setiap Nabi mempunyai doa khusus yang pasti dikabulkan oleh Allah. Aku ingin menyimpandoaku yang khusus tersebut, karena baru akan aku pergunakan untuk memohon syafa’at bagi umatku kelak di akhirat (HR. Imam Bukhari no. 6304)
Dalam hadits lain Abu Hurairah RA berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Aku adalah penghulu anak Adam pada hari kiamat, orang yang dahulu muncul dari kubur, orang yang paling dahulu memberi syafa’at, dan orang yang paling dahulu dibenarkan memberi syafa’at. (HR. Imam Muslim no. 1524).
Berikut adalah dialog ringkas antara Abu Hurairah RA dengan Rasulullah SAW:
ABU HURAIRAH: Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling beruntungn pada hari kiamat karena memperoleh syafa’atmu?
RASULULLAH SAW: Hai Abu Hurairah, aku telah menduga bahwa tidak ada orang yang bertanya kepadaku mengenai hal itu sebelum kamu, karena aku tahu hasratmu yang sangat kuat untuk mempelajari hadist. Orang yang paling beruntung pada hari kiamat karena memperoleh syafa'atku adalah orang yang mengucapkan Laailaaha illallah dengan setulus hatinya. (HR. Imam Bukhari no. 99).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar