Halaman

Kamis, 07 November 2013

Kehidupan

Suatu hal yang kadang kita alami dalam keseharian kita adalah difitnah dan di dzolimi orang lain. Kadang kita ini sudah berhati-hati, berbuat baik. Namun kebaikan dan prestasi kita, justru malah membuat ada orang yang mencibir, buruksangka, tidak suka, iri hati dan kemudian berusaha menjatuhkan kita dan yang terparah adalah menuduh kita dan memfitnah, mendzolimi kita. Pada sebagian orang, hal ini bisa membuat tertekan dan bahkan sampai ada yang stress karena terus menerus di fitnah dan di dzolimi. 

Sebenarnya, sungguh ada hikmah dibalik setiap perbuatan dzolim dan fitnah orang kepada kita, dimana kalau kita bisa memahaminya, kita justru malah bersyukur karena Allah sedang memuliakan kita dan menambah pahala serta mengurangi dosa2 kita dengan fitnah dan kedzoliman yang dilakukan orang lain terhadap kita. Namun kadang ada dari kita yang salah dan keliru menyikapi jika dirinya di fitnah, dengan marah dan membalasnya dengan kedzoliman juga. 

Memfitnah lebih besar dosanya dari pembunuhan. Hidup di dunia ini hanya sebentar, sedangkan hidup di akhiratlah yang kekal, jangan sampai karena rasa tidak suka/ benci kita pada seseorang, iri hati atau buruksangka kita, menyebabkan kita mudah menuduh dan memfitnah seseorang yang bisa mengakibatkan kita masuk dalam neraka Dari Hudzaifah ra ia berkata, Aku mendengar Nabi saw bersabda:“TIDAK AKAN MASUK SURGA ORANG YANG SUKA MENYEBARKAN FITNAH DI ANTARA MANUSIA.” (HR Bukhari 5596)

Ketika seseorang membuat fitnah, lalu orang2 yang mendengar percaya dan kemudian bereaksi terhadap fitnah tsb, begitupun jika fitnah tsb menyebar, dan setiap orang yang mendengarnya mempercayainya, kemudian jika fitnah tsb tidak diluruskan, dan dibiarkan terus menerus, maka generasi baru yang akan datang, yang menerima fitnah tsb dari orang sebelumnya, akan berpikir dan menerima fitnah tsb sebagai sebuah kenyataan dan mempercayainya, padahal itu adalah sebuah fitnah. 

Cobalah kita renungkan dampak buruk yg diterima seseorang akibat sebuah fitnah yang dilontarkan, SEMAKIN banyak orang yang mempercayainya dan turut mengambil sikap/bereaksi atas fitnah tsb, maka orang yang difitnah akan SEMAKIN terdzolimi dan akan SEMAKIN banyak tabungan dosa yg dilakukan si pemfitnah tsb, terhadap orang yang di fitnahnya.

INSYA ALLAH BERIKUT INI CARA TERBAIK MENYIKAPI FITNAH :

1. KITA HARUS MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK TETAP TEGAR DAN SABAR MENGHADAPI KONDISI APAPUN DAN BAGAIMANAPUN. Baik senang atau susah, jika kita difitnah dan didzholimi, maka sebenarnya itu bonus buat kita. Allah sayang terhadap kita. Karena hakikatnya kalau kita difitnah dan di dzhalimi, maka keburukan kita akan diberikan kepada yang memfitnah dan mendzholimi kita. Sebaliknya amal kebaikan orang yang memfitnah akan diberikan kepada kita. Jika kita tahu akan hal ini, hati kita akan TENANG. Ternyata orang yang memfitnah dan mendzhalimi itu adalah orang-orang yang merugi dan menghancurkan diri mereka sendiri. 

Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda: "Tahukah kamu siapa yang bangkrut itu?", mereka (sahabat) berkata: "Ya Rasulullah, orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya kesenangan dan uang" (kemudian) Rasulullah menjawab: "Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku ialah orang yang datang (pada hari kiamat) membawa pahala sholat, zakat, puasa dan haji. Sedang (ia) pun datang (dengan membawa dosa) karena memaki-maki orang, mengumpat, memfitnah, memukul orang, dan mengambil harta benda orang (hak–hak orang), MAKA KEBAIKAN-KEBAIKAN ORANG (YANG MENZALIMI) ITU DIAMBIL UNTUK DIBERIKAN KEPADA ORANG-ORANG YANG TERZALIMI. Maka tatkala kebaikan orang (yang menzalimi) itu habis, sedang hutang (kezalimannya) belum terbayarkan, maka diambilkan kajahatan-kejahatan dari mereka (yang terzalimi) untuk di berikan kepadanya (yang menzalimi), kemudian ia (yang menzalimi) dilemparkan kedalam neraka (HR. Muslim)

2. RIDHA DAN IKHLAS MENERIMA FITNAH DAN KEZHOLIMAN DARI ORANG LAIN. Perumpamaannya adalah orang yang difitnah itu laksana bola pimpong yang ditekan kedalam air. Jika bola pimpong itu dilepaskan maka ia akan melompat tinggi ke angkasa. Demikianlah perumpamaan orang yang ridho dan ikhlas menerima fitnah dan kedzhaliman dari orang lain, insya Allah derajatnya akan ditinggikan oleh Allah SWT.

3. YAKIN ALLAH YANG AKAN MEMBALAS, KARENA ALLAH MAHA MELIHAT DAN MAHA MENDENGAR. Tidak ada satu hal pun yang lepas dari pantauanNya. Tidak ada satu kejahatan pun atau perbuatan buruk apapun yang tidak akan dibalas olehNya. Jika kita difitnah oleh orang lain dan di dzholimi, maka adukan dan pasrahkan kepada Allah. Jangan kotori hati dan jiwa kita untuk balas dendam atau menyimpan kebencian, amarah dan sakit hati. Ikhlaskan semuanya kepada Allah SWT. 

Terima semua perlakuan buruk dan fitnah orang kepada kita sebagai suatu bentuk kedzoliman yang mereka lakukan. Kelak semua akan ada balasannya, di dunia atau di akhirat, keadilan dari Allah pasti ada, Allah yang akan membalasnya dengan siksa yang pedih. Allah tidak tidur, dan Allah maha Menyaksikan dan Maha Mengetahui segala sesuatu, Allah tidak pernah tidak lalai, lintasan hati dan pikiran kita pun Allah tahu, jadi jangan kecil hati menghadapi fitnah, bersyukurlah karena ada rahmat Allah yang sangat besar dibalik fitnah tsb. Allah SWT telah mengingatkan dalam Al Qur'an bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan akan mendapat balasan dari-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Zaljalah : 7-8 "Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan sebesar dzarahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya juga".

4 BERSABARLAH, SEMUA KEJADIAN PASTI ADA HIKMAHNYA. Kita tidak tahu ada skenario apa dibalik fitnah tersebut. Yang jelas semua kejadian itu ada hikmah dan pelajaran yang terbaik buat kita. Kita harus lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT Memohon perlindungan kepada-Nya.

5. HANYA ALLAH LAH SATU SATUNYA PENOLONG DAN PELINDUNG Sesungguhnya tidak akan terjadi sesuatu kecuali dengan izin Allah SWT. Baik berupa musibah maupun nikmat. Walaupun bergabung jin dan manusia seluruhnya untuk mencelakakan kita, demi Allah tidak akan jatuh satu helai rambut pun tanpa izin-Nya. Begitu pun sebaliknya, walaupun bergabung jin dan manusia menjanjikan akan menolong atau memberi sesuatu, tidak pernah akan datang pertolonbgan apapun tanpa izin-Nya. Mati-matian kita ikhtiar dan meminta bantuan kepada siapapun, tanpa izin-Nya tidak akan pernah terjadi yang kita harapkan. Maka, sebodoh-bodohnya kita adalah orang yang paling berharap dan takut kepada selain Allah SWT. Itulah sumber kesengsaraan yang mengakibatkan menjauhnya pertolongan Allah SWT. “Laa haula wa laa quwwata illaa billaahil aliyil azhiim” Hasbunallahu wa ni’mal wakiil ni’mal maula wa ni’man nashiir. Allah menjanjikan dalam Surah Al-Thalaq ayat 2 dan 3, “Barang siapa yang bersungguh-sungguh mendekati Allah (bertaqwa), niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar bagi setiap urusannya, dan akan diberi rezeki dari tempat yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal hanya kepada Allah, niscaya akan dicukupi segala kebutuhannya.”

Semoga kita selamat dari menuduh dan memfitnah orang, lain dan semoga kita semua selamat dari segala macam tuduhan dan fitnah, serta seandainya kita di fitnah, semoga kita menyikapinya dengan baik dan bijak, aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar