Halaman

Minggu, 30 Maret 2014

Keadaan Banjir Pun Terulang kembali

Lihatlah kami disini.
Berteman banjir setiap hari.
Berjalan menuju tempat pengungsian.
Mencari tempat perlindungan..

Lihatlah generasi muda bangsa.
Yang berteman banjir kesekolahnya.
Menggenangi beranda dunia.
Tapi mereka tetap merintis mimpi dunia..

Anak-anak SD yang tiada tahu apa-apa.
Akan kerakusan para pemilik kuasa.
Membabat hutan dengan jumawa.
Tertawa ditempat istananya..

Namun roda ekonomi terus berlari.
Tiada perduli akan kebanjiran ini.
Dan tetap berteman genangan air.
Dari terbit fajar hingga mentari berakhir..

Salah siapa ini terjadi.?
Para pemilir disana terus berkata.
Banjir menyebabkan kita merugi.
Sambil duduk tenang ditempat hangatnya..

Uluran tangan para penderma.
Terasa kurang dan tiada merata.
Dan pemerintah hanya berusaha.
Namun banjir tahunan tetap melanda..

Banjir yang merugikan.
Genangan air yang menyengsarakan.
Namun langkah kaki manusia.
Tetap terperosok di jalan yang sama..
Berfikir kembali dan terdiam.
Aku termangu dalam kelam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar