Halaman

Senin, 29 Juli 2013

Kura-Kura atau Kelinci

Dengan ayunan langkah kaki kiri sang kura-kura menandakan lmba maraton antara kura-kura dan kelinci dimulai, dengan penuh keyakinan, walau perlahan kura-kura terus berjalan. Sementara sang kelinci dengan congkaknya mengatakan secepat apapun kamu berlari kamu gak akan menang. Karena seribu langkahmu akan aku susul dengan satu lompayan saja. Dan kelinci membiarkan kura-kura terus merangkak semakin menjauhi. Sementara kelinci tetapp diam di garis start.

Setelah kua-kura jauh berlari mulailah kelinci memulai lompatannnya dan hanya dengan beberapa lompatan kura-kura pun tersusul oleh kelinci, sambil mengejek, klinci berkata pada kura-kura "Sudah ku katakan kamu gak akan menang dalam lomba ini, sebaiknya kamu ke garis start saja.". Sementara ejekan para penonton yang memenuhi stadion gak kalah dahsyatnya. Para penontin berteriak " Hei kura-kura kau gak tau diri, kamu itu lemah, lamban, bodoh, badanmu berat, kamu gak punya kemempuan, kamu pasti kalah, kamu pasti gagal, dan gak usah bermimpi terlalu tinggi kalau kamu mau jadi pemenang. makanya jangan lakukan itu mending tidur saja". Begitulah celotehan penonton sepanjang jalan track lomba. Namun dengan penuh kepastian kura-kura terus melangkahkan kakinya dengan penuh kesabaran dan ketekunan. Karena dia sangat yakin akan sebuah keajaiban yang akan datang pada saat dibututuhkan.

Singkat cerita kelinci terus melompat jauh meninggalkan kura-kura hingga tak terlihat lagi oleh kura-kura. Namun saat melewati kebun wortel, ia tergugah seleranya untuk menikmati wortel-wortel yang menggiurkan. Tanpa basa-basi lalu dia menyamtap wortel-wortel itu dengan lahapnya hingga keyang yang membuat matanya ngantuk dan disertai buaian angin yang sepoi-sepoi yang membuat dia tertidur di ladang wortel milik seorang petani.

Tidak berapa lama sang petani dengan cangkul digenggamannya datang dan bermaksud ingin membersihkan ladangnya. Namun betapa terkejut dan marahnya dia melihat sisa-sisa gigitan wortel berserakan dimana-mana. Dan saat itu pula dia melihat sang kelinci sedang asik tidur di balik rerimbunan dedaunan, sontak sang petani melampiaskan kekesalannya tersebut. "Dasar kelinci bedebah, kau telah menggagalkan hasil panenku, kupenggal lehermu." hardik sang petani dan karena terkejut kelinci pun terbangun, saat sang petani akan mengayunkan cangkulnya. Sang kelincipun lari tunggang langgang, saking takutnya dia tidak tahu kemana arah berlarinya, sehingga dia tersesat dan tidak tahu dimana arah garis finish dan dimana titik startnya.

Sementara itu sang kura-kura terus melangkahkan kakinya dengan konsisten dengan penuh kesabaran dan dengan sisa-sisa tenaga yang ada dia bisa mencapai garis finish dan gemuruh pekik penonton menyambut kedatangannya. Penonton yang semula mengejeknya kini berbalik arah memujinya dan mengelu-elukanya. Penonton bertanya pada kura-kura "Apa tipsnya  kmu bisa memenangkan lomba araton ini, Padahal langkahmu lamban dan pendek serta kami pun sudah melemahkan kamu." Dengan Santainya kura-kura menjawab "Aku tidak pernah berpikir untuk menang dalam lomba ini, aku hanya berpikir bahwa aku punya tanggungjawab untuk asampai ke garis finish dan agar bisa sampai aku menulikan telinga ku dari teriakan kalian"

Sahabat,,, kita dapat mengambil hikmah dari cerita tersebut bahwa hidup ini memang berat ibarat sebuat maraton panjang yang ujung finishnya tidah terlihat... yang dapat dirasakan hanyalah hambatan demi hambatan berupa ejekkan, cercaan, hinaan, makian, penolakkan, dusta, pengingkaran dan bermacam-macam hal-hal negatif lainnya.

Bagaimana agar kita dapat sampai ke garis finish dengan selamat? maka jadilah seorang pelari maraton seperti kura-kura yang presisten bukan sprinter seperti kelinci congkak,, dan qta cukup berlari kecil dengan sabar secara on the track pada strategi pencapaian, lalui hambatan sambil menulikan telinga terhadap orang-orang yang melemahkan kita... Iya betul menulikan telinga kita karena tidak ada yang berhak melemahkan kita, jika kita belum mendapatkan hasil yang memuaskan berarti potensi kita masih tidur dan kita perlu membangunkannya agar kita cepat sampai garis finish.

Yuuuk. segera kita lakukan perubahan sebelum kita digerus oleh prubahan sehingga akan punah seperti dinausaurus karena perubahan yang benar dimulai dari dalam diri kita sendiri.... Hidup adalah pilihan.... Ganbate...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar