Halaman

Rabu, 14 Oktober 2015

Air Mata dalam Sujud ku di Tahun Baru Islam 1437H

Ya Allah....
Ini air mataku yang tumpah kerana menyesali dosa
Ini sujudku yang menginsafi rasa kehambaan diri
Ini tanganku yang memohon keampunan dan rahmat-Mu

Ini wajahku yang menghadap-Mu dengan rasa kehinaan
Jadikanlah air mataku, sujudku, tanganku dan wajahku ini sebagai saksi di akhirat.....
Bahawa aku pernah merintih keampunan daripada-Mu
Jadikanlah air mataku, sujudku, tanganku dan wajahku ini sebagai pemberat ketika amalanku di timbang.
Sesungguhnya terlalu gentar hati ini apabila mengenangkannya
Jadikanlah air mataku, sujudku, tanganku dan wajahku ini sebagai penyelamat ketika di humban ke dalam api neraka-Mu....
Sesungguhnya tiada amalanku yang layak untuk menyelamatkan diri.

Ya Allah....
Tiada amalanku yang dapat di persembahkan sempurna kepada-Mu....
Kerana kebaikanku telah di tembusi kejahatanku
Melainkan hanya ini yang menjadi harapan....
Air mata penyesalan, sujud seorang hamba, tangan yang sentiasa mengharap rahmat-Mu dan wajah yang malu memandang-Mu.

Meskipun rayuan setinggi gunung,
Namun ....
Kesangsian datang di celah harapan
Apakah air mata yang mengalir seikhlas air mata penyesalan Nabi Adam selama 200 tahun hingga bumi terbelah menjadi sungai ?
Apakah sujudku ini sehebat Uwais Al Qarni yang merintih hingga dini hari?
Apakah tanganku ini menadah serta memohon seperti ketulusan tangan Siti Mariam yang merayu ke hadrat Ilahi?
Apakah sujudku yang mengadap-Mu ini seperti Rabiatul Adawiyah yang mengadap-Mu dengan rasa kehinaan?
Semua kesangsian ini Ya Allah mendatangkan kegentaran di dada untuk mengadap-Mu.....
Tetapi.......
Hanya ini yang ada padaku.....
Ya Allah..
Rabbulizzati..
Ampunilah dosa hamba-Mu yang hina ini...
AminYa Rabbalalamin..

sunyi malam yang menghiasi mimpi dalam hembusan angin berarak keheningan yang berbalut goyang para pepohonan rintihan kemalasan merasuk dalam raga menjelma merajut tak berkesudahan sepanjang malamku coba tuk melawan sunyi senyap yang menghiasi rasa terombang ambing dalam suasana jiwa sudahlah merajutku untuk menikmati malam membawaku ke dalam alam mimpi yang tak ku mengertiaku mau bersimpuh pada sang penguasa alam menikmati aduanku pada sang pencipta malamku berjalan menuju tetesan air kran membasuh ragaku yang penuh dengan kotoran jiwasemerbak aroma malas jiwa selalu menyeretku tapi ku coba untuk bertahan aku yang berlumur dengan dosa bersimpuh kepadamu ya Tuhanku getaran-getaran jiwa menyebut nama-Mudalam balutan-balutan zikir-ku ke pada-Mu memohon ampunan yang sering ku perbuat tetesan air mata tak sengaja mengalir dalam irama rembulan seakan menyambut dengan suka citaku bersujud dalam kubangan dosa bertafakur memuji nama-Nya menikmati ketenangan jiwa yang merasuk raga

Rabb, tergetar jiwaku saat terbangun dari tidur malamku
Kupanjangkan sujud-sujudku hari ini
Terbasahi sajadah dengan buliran air mata
Setiap kali mengingat asma-Mu tertera di sana
Di atas langit yang memerah, saat bumi berguncang
Dalam mimpiku malam tadiRabb, hari itu pasti tiba
Saat di mana bumi diguncangkan
Gunung-gunung berterbangan bagai helai
Saat kesombongan dan keangkuhan manusia tak berarti
Tertepikan oleh tiupan sangkakalaRabb, makhluk tak berdaya ini hanya sanggup memohon
Ampuni segala khilafku duhai Sang Maha Pengampun
Kuatkan hatiku menyusuri jalanMu wahai Sang Pemberi Petunjuk
Lindungilah hamba-Mu ini ya Rabb,
Karena Kau-lah sebaik-baik tempat berlindung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar