Halaman

Rabu, 14 Agustus 2013

Terbentuknya Ukhuwah Islamiyah

Perjuangan Islam tidak akan tegak tanpa adanya ukhuwah Islamiyah.

Islam menjadikan persaudaraan dalam Islam adalah iman sebagai dasar bagi aktivitas perjuangan untuk menegakkan agama Allah di muka bumi ini. Ukhuwah islamiyah akan melahirkan rasa kesatuan dan menenangkan hati manusia. Banyak persaudaraan lain yang bukan karena islam dan persaudaraan itu tidak akan kuat dan kekal. Persaudaraan Islam yang dijalin oleh Allah SWT merupakan ikatan terkuat yang tiada tandingannya.

Oleh karena itu untuk mencapai nikmatnya ukhuwah, perlu kita ketahui beberapa proses terbentuknya ukhuwah islamiyah antara lain:
  1. Melaksanakan proses ta'aruf (saling mengenal) ~> QS.Al-Hujuraat :13
    Adanya interaksi untuk dapat lebih saling mengenal karakter individu. Perkenalan pertama tentunya kepada penampilan fisik (Jasadiyyan) seperti tubuh, wajah, gaya pakaian, gaya bicara, tingkah laku, pekerjaan, pendidikan, dsb. Selanjutnya interaksi berlanjut ke pengenalan pemikiran (fikriyyan). Dan pengenalan terakhir adalah mengenal kejiwaan (nafsiyyan) yang ditekankan kepada upaya memahami kejiwaan, karakter, emosi, dan tingkah laku. Setiap manusia tentunya punya keunikkan dan kekhasan sendiri yang mempengaruhi kejiwaannya. Proses ukhuwah islamiyah ini akan terganggu apabila tidak mengenal karakter kejiwaan ini.
  2. Melaksanakan proses tafahum (saling memahami)
    Saling memahami adalah kunci ukhuwah islamiyah. Tanpa tafahum maka ukhuwah tidak akan berjalan. Proses ta'aruf/pengenalan dapat diprogram namun proses tafahum dapat dilakukan secara alami bersamaan dengan berjalannya ukhuwah. Dengan saling memahami maka setiap individu akan dengan mudah mengetahui kekuatan dan kelemahannya dan menerimaperbedaan. Dari sini akan lahir ta'awun (saling tolong menolong) dalam persaudaraan.
  3. Melakukan At-Ta'aawun (saling tolong menolong) ~> QS Al-Maidah :2
    Bila saling memahami sudah lahir maka timbullah rasa ta'awum. Ta'awun dapat dilakukan dengaan hati (saling mendo'akan) pemikiran (berdiskusi dan saling menasehati), dan ama (salng membantu). Saling membantu dalam hal kebaikan adalah kebahagiaan tersendiri
  4. Melaksanakan proses takaful (saling mananggung/senasib sepenanggungan)
    Yang muncul setalah proses ta'awun berjalan. Rasa sedih dan senag diselesaikan bersama. Takaful adalah tigkatan ukhuwah yang tertinggi. Inilah ciri utama dari ukhuwah islamiyah.

"Tidak beriman seseorang diantaramu hingga kamu mencintainya seperti kamu mencintai dirimu sendiri"
{HR. Bukhoro-Muslim}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar